Seringkali kita diwajibkan untuk membuat cerita mengenai pengalaman pribadi. Mungkin hal ini tidak menjadi masalah untuk mereka yang memiliki banyak pengalaman dan bakat untuk menulis sebuah cerita. Namun, kita harus mengetahui untuk tidak menyamaratakan semua orang karena setiap individu memiliki kelebihannya masing-masing.
Tidak sedikit orang yang mengalami kesusahan saat disuruh untuk menulis cerita pendek tentang apa saja, khususnya tentang pengalaman pribadinya, dengan tidak membuat para pembaca bosan. Hal inilah yang menjadi masalah, karena sebenarnya membuat cerita pendek yang menarik cukup mudah untuk dilakukan. Berikut adalah langkah serta tips yang patut diikuti dalam pembuatan cerita pendek:
1. Menentukan topik
Saat pertama kali membuat sebuah karya tulis, pastinya kita harus memiliki ide dan topik agar penulisan bisa langsung terfokus pada ide tersebut. Sebenarnya langkah nomor satu ini merupakan yang paling sulit dari ketiga langkah lainnya. Di langkah pertama ini, kalian harus memikirkan baik-baik apa yang ingin kalian tulis dalam cerita. Banyak orang kesusahan mencari ide, walaupun sebenarnya banyak sekali hal yang bisa kita tuliskan mulai dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, atau mungkin dari imajinasi kita sendiri.
Agar memudahkan cerita kita nanti, sebaiknya mulai memakai pengalaman pribadi dahulu lalu dikembangkan sejauh imajinasi kita. Contohnya, ketika saya ingin menceritakan tentang bagaimana saya menolong seseorang di taman. Di cerita yang saya akan tulis, nama atau latar dan jalan ceritanya akan diganti menjadi yang lebih menarik. Dengan demikian, saya dapat menulisnya dengan detail, tetapi lebih sedikit ada improvisasi. Hal ini akan lebih menarik karena dengan adanya detail, para pembaca dapat langsung merasakan esensinya.
2. Membuat Kerangka
Langkah kedua setelah sudah ada ide dan topik, pembuatan kerangka akan mulai dibuat. Membuat kerangka itu penting karena dengan kita mengetahui poin-poinnya, penulisan akan lebih gampang dan lancar dibanding langsung menulis tanpa ada poin. Kerangka yang harus dibuat berdiri atas 5 elemen yaitu: tema, watak, tahap-tahap penceritaan, sinopsis, dan latar kejadian.
Kelima elemen ini harus dihafalkan. Sebab, beberapa elemen ini dapat digunakan untuk jenis karya tulis lainnya. Tidak hanya itu, kerangka juga membantu kita untuk fokus saat menulis dan juga membuat tulisannya lebih rapi.
3. Periksa Kembali atau Proofreading
Tahap selanjutnya adalah untuk memeriksa kembali atau melakukan proofreading. Untuk dalam penulisan, langkah ini merupakan tahap yang terakhir. Walau demikian, tahap proofreading merupakan hal paling penting yang wajib dilakukan saat sudah selesai menulis cerita pendeknya. Mungkin memeriksa suatu tulisan agak sedikit diremehkan, dan bahkan ada yang tidak melakukannya. Namun, jika kita tidak melakukan tahap ini, kamu dapat meninggalkan banyak kesalahan mulai dari hal kecil seperti tanda baca hingga hal yang fatal seperti kesalahan penulisan dalam kata.
Dengan demikian inilah fungsi dari proofreading, yaitu untuk selalu memeriksa kembali seluruh cerita yang sudah dibuat dengan cermat dan pelan-pelan agar pembaca tidak akan kebingungan dan langsung memahami saat membacanya.
4. Banyak Membaca
Mungkin langkah yang terakhir ini seperti tidak ada hubungannya dengan tulisan cerpen Anda. Namun sebenarnya ini adalah langkah tambahan yang akan sangat membantu dalam menulis cerita pendek. Dengan banyak membaca, kami akan mendapatkan ilmu yang lebih dibandingkan dengan orang yang jarang membaca. Tidak hanya itu, banyak membaca buku atau berita juga dapat membantu kita untuk mengetahui berbagai kosakata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini lah yang dapat membantu kita untuk saat menulis cerita pendek.
Itulah langkah menulis cerita pendek. Selamat mencoba!