Menulis bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun, juga bukan sesuatu yang sulit. Banyak orang mengatakan menulis itu susah. Sebagian lagi mengatakan menulis itu gampang, seperti bukunya Arswendo Atmowiloto. Keduanya juga benar dan tidak ada yang salah.
Menulis, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring ialah (1) membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur dan sebagainya; (2) melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan.
Berdasarkan kedua pengertian tersebut diketahui bahwa menulis ialah melahirkan gagasan, pikiran atau perasaan melalui tulisan dengan pena atau media lain. Termasuk menulis ialah menuangkan gagasan, ide dan pengetahuan ke bentuk tulisan menggunakan mesin ketik atau laptop di aplikasi menulis.
Menulis sesusah apapun bisa dirangsang. Jika merasa kesulitan menulis, kita bisa merangsang mereka untuk menulis. Menulis saat ini menjadi kebutuhan pokok bagi karir siapapun.
Guru dan dosen untuk bisa meningkatkan kepangkatan juga dibutuhkan karya tulis berupa buku, artikel, dan laporan hasil penelitian. Mahasiswa untuk menyelesaikan studi juga harus membuat karya tulis berupa skripsi, tesis ataupun disertasi. Apalagi mereka yang bekerja sebagai jurnalis atau wartawan, menulis adalah sebuah kewajiban.
Perasaan sulit untuk bisa menulis dan menghasilkan karya bisa dirangsang. Bagaimana cara merangsang untuk menulis. Berikut ada 3 cara merangsang agar orang mau menulis.
1. Dipaksa menulis untuk tugas pembuatan makalah atau paper
Dipaksa. Sebuah kata yang memang keras dan harus dijalankan. Terpaksa menulis itu yang terjadi pada siapa pun. Ini merujuk bagi mahasiswa dan juga profesi lain. Dipaksa menulis atau membuat makalah atau paper. Dengan dipaksa mau tidak mau ya harus mengerjakan. Sebab konsekuensinya jika tidak mengerjakan bisa tidak lulus bagi mahasiswa.
Tapi ya itu, jangan plagiat atau copy paste dari internet. Kok tahu? Sebab saat ini banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk mengecek tingkat plagiasi.
2. Mengubah konsep bahwa menulis itu susah dan hanya untuk orang berbakat
Berpikirlah bahwa kita bisa menulis. Konsep jika dia bisa maka saya pun bisa. Itu yang perlu kita tanamkan dalam diri. Kita ubah konsep bahwa menulis itu susah dan hanya untuk orang berbakat. Menulis itu sebuah keterampilan. Jadi perlu praktik dan latihan.
Berbakat pun jika tidak berlatih menulis juga akan stagnan dan sulit untuk menuangkan ide dalam tulisan. Jadi menulislah dan berpikirlah bahwa menulis itu gampang.
3. Memberikan dorongan berupa reward dan penghargaan
Menulis perlu motivasi dan dorongan. Bagi guru dan dosen menulis mungkin untuk kenaikan karir dan kepangkatan. Bagi mahasiswa untuk kenaikan ringkat dan kelulusan. Bagi masyarakat umum menulis bisa digunakan untuk mendapatkan uang.
Cara merangsang untuk menulis ketiga yaitu memberikan dorongan berupa reward dan penghargaan. Misalnya, menulis di Yoursay.id dari Suara.com. Reward yang diberikan berupa poin dan bisa diuangkan.
Demikian, 3 cara merangsang untuk menulis. Ayo menulis. Tuangkan ide dan gagasanmu ke dalam bentuk tulisan. Jangan pernah merasa menulis itu sulit. Jika orang lain bisa maka kita pun mampu. Selamat menulis. Semoga bermanfaat dan salam literasi.