4 Larangan ketika Mendaki Gunung meski Tidak Ada Dalam Peraturan

Hikmawan Firdaus | Ariya Gesang
4 Larangan ketika Mendaki Gunung meski Tidak Ada Dalam Peraturan
ilustrasi mendaki gunung (Pixabay.com/mohamed_hassan)

Keindahan puncak gunung mampu membayar rasa lelah dan penasaran kita. Begitu juga dengan pemandangan yang disajikan selama perjalanan. Banyak hal baru yang bisa ditemui jika kita adalah seorang pemula. Dari mulai flora dan fauna, hingga mitos-mitos yang dipercayai oleh masyarakat sekitar. Setiap gunung memiliki mitos yang beraneka ragam, percaya atau tidak, kita harus menghargainya. 

Peraturan-peraturan di setiap gunung pun bisa berbeda-beda, biasanya tertulis di basecamp pendaftaran. Sebagian besar peraturan dimaksudkan untuk keselamatan kita dan kebersihan gunung. Namun, ada juga peraturan tak tertulis yang harus kita hargai. Biasanya berhubungan dengan mitos yang berkembang ataupun atas dasar kesadaran kita sendiri. 

Nah, berikut 4 larangan ketika mendaki gunung meski tidak ada dalam peraturan:

1. Berkelahi dengan Pendaki Lain

Kita tidak boleh memancing amarah pendaki lain dengan kata-kata yang menyinggung. Perkelahian dalam perjalanan sangatlah berbahaya, ada banyak jurang yang bisa melenyapkan kita. Karena itu saling sapa dan tolong menolong sudah menjadi tradisi bagi para pendaki. Turunkan amarah kita saat menghadapi orang yang mengesalkan, berpikirlah bahwa tujuan kita dan dia sama-sama menikmati pendakian untuk menuju ke puncak.

2. Sengaja Melanggar Mitos

Kita boleh tidak percaya dengan mitos yang beredar, tapi kita harus menghormatinya. Jika kita sengaja melanggar larangan dalam mitos, banyak pendaki atau mungkin warga sekitar yang tidak menyukai sikap kita. Kita bisa dianggap arogan dan orang-orang akan merasa sungkan untuk menolong jika kita berada dalam masalah.

3. Mengabaikan Perlengkapan Pendakian

Perlu diperhatikan bahwa perlengkapan pendakian sangatlah penting. Kita tidak bisa mengabaikan satu pun peralatan yang dibutuhkan demi keamanan mendaki gunung, apalagi jika kita masih pemula. Misalnya kantong tidur, kantong tidur sangatlah penting digunakan untuk beristirahat di tempat bersuhu rendah. Tanpa adanya kantong tidur, kita bisa terkena hipotermia di ketinggian. Banyak pendaki yang terkena hipotermia, dan tidak jarang berakibat fatal hingga meregang nyawa.  

4. Mendaki Tanpa Izin Orangtua

Dekat ataupun jauh gunung yang didaki, kita harus tetap meminta izin pada orangtua sebelum melakukan pendakian. Tanpa adanya izin, orangtua tidak akan tahu kita pergi kemana. Jika tidak ada kabar dari kita, maka orangtua akan kebingungan mencari kita. Selain itu, izin dari orangtua bisa membuat hati kita tenang saat melakukan pendakian. Doa-doa untuk keselamatan pun dipanjatkan oleh orangtua kita, sehingga kita bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Itulah 4 larangan ketika mendaki gunung meski tidak ada dalam peraturan. Dengan memahami poin-poin di atas, hendaknya kita bisa belajar dan mempersiapkan segalanya sebelum mendaki gunung. Selalu tanamkan dalam diri kita untuk berangkat dan pulang dengan selamat, sehingga kita mengurangi perbuatan-perbuatan yang bisa merugikan diri kita ataupun orang lain pada saat pendakian. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak