Kemenangan timnas Indonesia U-23 atas Thailand tadi malam, Jumat (25/7) dalam babak semifinal Piala AFF U-23 2025 sangat melegakan para pendukung Garuda. Pasalnya selama lebih lebih dari 120 menit ditambah adu penalty benar-benar mengaduk-aduk emosi penonton.
Hal yang sangat wajar bagi penonton. Kadek Arel dan kawan-kawan menguasai 75% penguasaan bola namun harus beberapa kali penontong menahan napas saat gawang Indonesia dalam ancaman.
Rotasi yang sering terlambat saat menyarang selalu mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Thailand. Hingga beberapa kali Ardiansyah maupun bek-bek Indonesia berjibaku menyelamatkan gawang.
Namun di balik kemenangan dramatis tersebut, sejatinya ada 2 penggawa timnas Indonesia U-23 yang mempunyai kepuasan lain selain karena mampu lolos ke babak final. Kepuasan yang mereka terima lebih bersifat personal.
Dua sosok penggawa timnas Indonesia U-23 tersebut adalah Jens Raven dan Hokky Caraka. Seperti dilketahui beberapa hari yang lalu kedua pemain ini mendapat serangan dan hujatan dari para netizen.
Jens Raven mendapat serangan dari para netizen terkait penampilannya saat menghadapi Malaysia di fase grup.
Dalam pertandingan yang berakhir tanpa gol tersebut, terhitung Jens Raven menyia-nyiakan 2 peluang bersih ke gawang Malaysia. Satu peluang saat dirinya sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper, peluang kedua adalah saat sontekan lemahnya mampu ditangap kiper Malaysia.
“Lawan Brunei bisa joget lu, giliran lawan yang sepadaan ga bisa berkutik, yang dipikirin konten sosmed terus sih, udah berasa pemain bintang kali ya,” komentar @a**a dilansir dari suara.com, Kamis (24/7/2025).
Lain Jens Raven, lain pula dengan Hoky Caraka. Striker PSS Sleman ini justru mengalami serangan paling keras dari netizen. Parahnya serangan tersebut justru menyeret-nyeret kekasih Hokky Caraka.
Terkait serangan ini, Hokky Caraka sampai menebar ancaman untuk mengambil langkah hukum terhadap 5 akun sosial media tersebut.
“Saya bukan orang yang suka dengan cara seperti ini, tetapi kalian yang sudah kelewatan untuk kali ini saya tunggu itikad baiknya, sayonara,” tulis Hokky Caraka.
Munculnya hujatan kelewat batas tersebut terkait penampilan Hokky Caraka yang di luar ekspektasi pendukung saat diturunkan oleh Gerald Vanenburg. Saat itu Hokky Caraka diturunkan hadapi Brunei dan Filipina.
Namun tadi malam baik Jens Raven maupun Hokky Caraka membungkam semua kritikan tersebut dengan penampilan gemilang. Mereka membuat semua orang mau tidak mau mengapresiasi apa yang mereka lakukan tadi malam.
Jens Raven yang dianggap bermain buruk justru tadi malam menjadi sosok pengubah situasi. Raven mampu membuka kembali peluang Indonesia hingga berbuah kemenangan.
Bermain dalam posisi tertinggal, pada menit ke-83 Jens Raven melalui tandukan hebatnya membobol gawang Thailand.
Penempatan Raven di tempat yang tidak terlalu membahayakan gawang Thailand luput dari perhatian. Ketika tendangan pojok Rayhan meluncur ke gawang Thailand, tanpa diduga Raven muncul dari belakang dan menanduk bola dengan cepat.
Kepandaian Raven mencari tempat dan timing yang pas saat melakukan sundulan buktikan kualitasnya. Gol Raven menjadi gol yang sangat berharga bagi timnas Indonesia.
Tidak jauh beda dengan Raven. Hokky pun mampu membuktikan kualitasnya. Saat dirinya dipercaya sebagai penendang penalty, Hokky melaksankan tugasnya dengan baik.
Padahal jika boleh jujur, Hokky melakukan semua itu dalam tekanan penonton, apalagi kalau bukan karena performa buruknya selama ini.
Tadi malam, tendangan Hokky Caraka tanpa ampun membobol gawang Thailand dan menjadi salah satu andil kemenangan Indonesia atas Thailand lewat babak adu penalti.