Tim nasional Inggris harus kembali menelan pil pahit ketika harus takluk 1-2 dari Perancis pada fase perempat final piala dunia 2022 yang berlangsung di Qatar. Hasil ini sekaligus membuat skuad asuhan salah satu legenda timnas Inggris Gareth Southgate harus rela mengubur kembali mimpi mereka menjuari gelar dunia untuk kali kedua. Bahkan, hasil ini sedikit lebih buruk daripada hasil yang mereka peroleh sebagai peringkat ke-4 pada gelaran piala dunia 2018 di Russia silam.
Hal ini tentunya tidak begitu mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, timnas Inggris memang tidak terlalu diunggulkan pada gelaran piala dunia 2022 kali ini, meskipun pada edisi sebelumnya mereka merupakan semifinalis pada edisi 2018. Tentunya publik sepak bola beranggapan demikian karena Inggris merupakan negara yang cukup kuat dalam tradisi sepakbola, namun cukup terseok-seok dalam setiap gelaran piala dunia. Bahkan, untuk sekedar lolos ke fase semifinal saja mereka cukup kesusahan pada setiap edisinya.
Kutukan Inggris di Piala Dunia
Ada kepercayaan kuno dalam dunia sepak bola bahwa timnas Inggris akan selalu kesusahan untuk kembali merengkuh gelar piala dunia untik kali ke-2 sejak tahun 1966. Hal tersebut karena imbas dari kontroversi gol hantu atau yang juga dikenal dengan kontroversi “Wembley goal”. Saat itu pada partai final piala dunia 1966 yang digelar di London, Inggris, timnas Inggris harus bertemu dengan timnas Jerman Barat. Skor yang berakhir imbang 2-2 pada waktu normal membuat pertandingan harus dilanjutkan pada babak perpanjangan waktu. Di babak inilah terjadi momen yang cukup kontroversial terjadi, yakni gol hantu Inggris yang dicetak oleh striker mereka saat itu Geoff Hurst.
Bola saat itu dianggap oleh hakim garis dan wasit utama telah melewati garis gawang. Padahal, dalam tayangan ulang video terlihat bola belum melewati garis gawang. Akan tetapi, gol tersebut tetap disahkan dan membuat Inggris menang dengan skor akhir 4-2 sekaligus menjadikan mereka sebagai juara dunia untuk kali pertama. Tentunya hal tersebut menjadi salah satu kontroversi dalam sepanjang sejarah gelaran piala dunia.
BACA JUGA: Beda Sikap Felicia Tissue dan Nadya Arifta Lihat Kaesang Pangarep Nikahi Erina Gudono
Uniknya, sejak saat itu timnas Inggris seakan-akan selalu dikutuk agar tidak bisa menjuarai event 4 tahunan ini untuk kali ke-2. Bahkan, meski selalu diperkuat oleh bintang-bintang sepakbola dunia pada setiap masanya, realita timnas Inggris selalu kesusahan untuk melaju lebih jauh dalam setiap gelaran piala dunia selalu diyakini sebagai kutukan atas gol hantu tersebut.
Rivalitas Antar Pemain di Timnas
Mungkin salah satu faktor yang paling dianggap berpengaruh selalu gagalnya timnas Inggris merengkuh gelar piala dunia untuk kali ke-2 adalah rivalitas pemainnya yang terbawa hingga di lingkup tim nasional. Tentunya sebagian besar atau bahkan hampir seluruh skuad timnas Inggris hampir pasti merupakan punggawa klub liga Inggris atau Premier League. Liga ini dianggap sebagai liga terbaik di dunia karena memiliki persaingan yang cukup ketat. Bahkan, untuk pemain asing yang ingin merumput di liga Inggris harus yang berasal dari negara berperingkat minimal 100 dunia dalam versi FIFA.
Hal tersebut mungkin yang membuat rivalitas di klub seringkali terbawa hingga ke tim nasional Inggris. Bahkan, beberapa pengamat sepakbola dunia beranggapan apabila para pemain timnas Inggris mampu mengesampingkan persaingan di klub ketika berada di timnas, mungkin setidaknya Inggris dapat menjuarai gelar dunia kedua kalinya, atau minimal merengkuh gelar Eropa. Sedikit informasi saja, bahwa timnas Inggris hingga saat ini belum pernah sekalipun merasakan gelar EURO sepanjang keikutsertaan mereka dalam ajang sepak bola antar negara di benua Eropa tersebut.
Video yang mungkin kamu lewatkan.