Bima Sakti bersama dengan Timnas Indonesia U-17 saat ini masih menjalani Training Center (TC) di Dortmund, Jerman. Tujuan adalah untuk mematangkan persiapan sebelum bergulirnya ajang Piala dunia U-17.
Selain diikuti oleh pemain lokal, training center kali ini juga diikuti oleh dua pemain diaspora. Piala Dunia U-17 sendiri baru akan kickoff pada tanggal 10 November mendatang.
Itu artinya waktu untuk mematangkan persiapan hanya tinggal 26 hari lagi. Training center kali ini tidak hanya fokus pada pembinaan taktik dan strategi, namun juga memperhatikan asupan makanan sehat bagi skuad garuda muda.
BACA JUGA: Leg Kedua, Timnas Indonesia Kembali Berpeluang Pesta Gol ke Gawang Brunei Darussalam!
Asupan makanan para pemain Timnas Indonesia juga dijaga sangat ketat. Mereka dalam hal ini bahkan dilarang untuk mengkonsumsi gorengan agar tidak terjadi penumpukan lemak dan makanan yang tidak sehat lainnya.
Dicky Muhammad Shafwan, yang tak lain adalah dokter tim dalam hal ini juga sudah mengatur menu makanan yang layak dikonsumsi oleh skuad garuda muda baik untuk pagi, siang maupun malam.
"Untuk sarapan, menu makannya mengandung karbo yang tinggi karena para pemain setelah sarapan akan langsung menjalani sesi latihan pagi. Untuk siangnya, para pemain harus makan makanan yang seimbang antara karbo, protein, dan serat. Sedangkan saat makan malam, para pemain diberikan asupan makanan yang tinggi akan protein namun rendah karbo," ungkap Dicky melansir dari laman resmi PSSI pada hari Minggu (15/10/2023).
BACA JUGA: Vietnam Kalah Lagi dalam FIFA Matchday, Kali Ini di Tangan Uzbekistan
Namun Ia menyebutkan bahwa pola hidup sehat sangat mudah untuk diterapkan di Jerman. Hal ini dikarenakan di Jerman sendiri makanan lebih banyak direbus dan di panggang. Serta sangat jarang sekali ada gorengan dan makanan yang mengandung micin.
Untuk lebih mengoptimalkan kondisi, para pemain Timnas Indonesia U-17 juga rutin menjalani pengecekan komposisi tubuh. Dengan demikian akan langsung diketahui hal apa saja harus diperbaiki terkait berat badan dan massa otot pemain.
"Biasanya akan kita setiap dua minggu sekali. Dengan begitu kita jadi tau bila body fat dan muscle mass masih ada yang harus diperbaiki agar potensi mereka bisa tetap maksimal di lapangan," ujar dokter tim menambahkan.
Kalau menurutmu sudah optimal kah apa yang dilakukan oleh Dokter Tim bagi kesehatan Timnas Indonesia U-17?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS