Drama Korea: Antara Hiburan dan Tantangan bagi Remaja

Hernawan | Thalita Novalya Rizki Rahmandita
Drama Korea: Antara Hiburan dan Tantangan bagi Remaja
Ilustrasi drama Korea (Pexels/Jovan Vasiljević)

Drama Korea atau yang sering akrab disingkat dengan K-Drama, menjadi fenomena global yang digandrungi oleh hampir jutaan orang di seluruh dunia. Hampir sebagian besar para pencinta drama Korea merupakan anak remaja. Hal ini dikarenakan drama Korea membawa alur cerita yang mengisahkan kehidupan remaja yang diliputi oleh romansa dan konflik kekinian yang relevan dengan kehidupan anak muda saat ini. 

K-Drama sering menawarkan berbagai kisah yang menghibur dan mendalam bagi para remaja. Tak jarang remaja kerap larut dalam cerita di drama dan merasa terhibur setiap kisahnya. Namun, terlalu menghayati dunia fantasi dalam drama dapat menciptakan ketidakpuasan tersendiri terhadap kenyataan hingga mampu berdampak pada kesehatan mental remaja. 

Standar kecantikan dan romansa percintaan kerap menjadi patokan

pexels/cottonbro studio
Ilustrasi drama Korea (pexels/cottonbro studio)

Tokoh dalam K-Drama seringkali mencerminkan standar kecantikan yang seringkali tidak realistis. Drama yang dihadirkan kerap menggambarkan standar kecantikan yang sangat ideal nan rupawan. Hal ini mampu menciptakan ketidakpuasan terhadap penampilan diri mereka dan memicu penilaian diri, sehingga mampu menciptakan dampak negatif pada citra diri remaja serta menimbulkan rasa tidak percaya diri. 

Selain persoalan standar kecantikan, dalam hubungan romantis yang digambarkan dalam drama mampu memicu keinginan dan tekanan untuk mencapai kisah romansa yang seringkali tidak dapat dicapai. Menonton drama Korea secara berlebihan mampu membuat remaja tersihir dalam dunia fantasi drama Korea, sehingga dapat membuat remaja sulit membedakan antara realitas dan fiksi.

Hal ini membawa mereka ke dalam rasa ketidakpuasan terhadap kehidupan nyata, dan mampu menciptakan dampak buruk terhadap hubungan emosional dan mempengaruhi kesehatan dalam hubungan sosial mereka. 

Drama Korea tidak selamanya membawa dampak buruk

Pexels/Samson Katt
Ilustrasi drama Korea (Pexels/Samson Katt)

Namun di samping itu, ternyata menonton drama Korea tidak selamanya berdampak buruk pada remaja. Banyak drama Korea yang menggambarkan perjalanan tokoh yang kompleks dan menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Melalui kisah-kisah ini, remaja dapat memperoleh pelajaran berharga bagi hidup mereka, seperti keberanian, dan empati. 

Tak hanya mendapatkan pelajaran berharga, menonton drama Korea mampu menciptakan komunitas dari penggemar drama Korea yang berbagi minat yang sama. Komunitas ini bermanfaat bagi para remaja untuk meningkatkan pertemanan dan interaksi sehingga dapat memberikan dukungan sosial, menciptakan wadah positif, dan relasi baru.

Tak hanya itu, drama Korea mampu meningkatkan peluang bagi remaja untuk berpikir kreatif dan imajinatif. Mereka memiliki inspirasi untuk mengeksplorasi ide kreatif mereka, seperti menulis, menyutradarai, dan juga berakting.

Pentingnya kesadaran dan batasan dalam menonton

pexels/cottonbro studio
Ilustrasi nonton drama (pexels/cottonbro studio)

Drama Korea kerap kali menjadi perbincangan hangat bagi para remaja. Kebanyakan dari remaja menghabiskan waktu luang mereka dengan menonton drama Korea pada saat waktu senggang. Namun, dengan sering menghabiskan terlalu banyak waktu dan menonton drama Korea mampu membawa beberapa pengaruh negatif apabila remaja tidak pandai dalam memberi batasan dan mengolah hal baik serta buruk yang dikemas dalam drama. 

Maka dari itu, penting bagi remaja untuk menciptakan kesadaran dini dalam menonton drama Korea. Memanfaatkan drama Korea dengan bijak, seperti mengambil inspirasi dari kisah positif dan menyadari perbedaan antara fiksi dan kenyataan, dapat membantu remaja mendapatkan manfaat positif tanpa harus mempengaruhi kesehatan mental dan kepribadian mereka. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak