Pasca membawa Pasukan Merah Putih menuai sejarah di gelaran Piala Asia edisi 2023, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong masih harus menunggu hingga april untuk mendapatkan perpanjangan kontrak. Hal ini diungkapkan sendiri oleh Erick Thohir, sang Ketua Umum PSSI.
Melansir laman pssi.org pada Rabu (31/1/2024), Erick Thohir membeberkan bahwa klausul perpanjangan kontrak otomatis terhadap pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut akan ditentukan dari hasil turnamen Piala Asia U-23 nanti.
Di gelaran yang bakal dihelat pada bulan April 2023 mendatang, Shin Tae-yong ditargetkan untuk bisa membawa Pasukan Merah Putih melaju ke babak 16 besar turnamen, alias fase gugur gelaran.
Sejatinya, jika ini dipikirkan secara sekilas, target yang dibebankan kepada mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut tentu target yang terkesan biasa saja. Namun tidak demikian halnya jika dianalisis lebih mendalam.
Mengharuskan coach Shin Tae-yong membawa Pasukan Garuda Muda menembus babak 8 besar Piala Asia U-23 tentunya sebuah misi yang sangat sulit, meskipun bukan sebuah hal yang mustahil.
Terlebih, dengan kesuksesan Timnas Indonesia senior melaju ke putaran kedua Piala Asia lalu, asa untuk mengulangi capaian tersebut di level junior sangatlah terbuka lebar.
Namun, yang menjadi permasalahan adalah, Timnas Indonesia U-23 berpotensi untuk tak tampil full team di kejuaraan U-23 nanti. Pasalnya, dengan status turnamen yang bukan berada di bawah kalender resmi FIFA, pihak klub tak memiliki kewajiban untuk melepaskan pemain mereka untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
Hal ini tentu saja bakal menyulitkan coach Shin. Mengingat 11 pemain yang menghuni skuatnya di Piala Asia lalu, berpotensi besar untuk ditahan klubnya masing-masing.
Dan lagi, lawan yang bakal dihadapi oleh Indonesia di putaran final nanti juga bukanlah tim-tim lemah. Menyadur laman resmi AFC, Pasukan Garuda Muda yang tergabung di grup A, bakal bersaing dengan para raksasa Asia sekelas Australia, Yordania dan tuan rumah Qatar yang dalam beberapa tahun belakangan bertransformasi menjadi tim yang sangat mengerikan.
Dengan segala uraian itu, tentu target yang dibebankan oleh PSSI kepada coach Shin memantik sebuah pertanyaan besar. Ini sekadar target, ataukah merupakan sebuah cara halus yang dipakai oleh PSSI untuk menyingkirkan coach Shin dari kursi kepelatihan di Timnas Indonesia?
Terlebih, belakangan ini juga santer beredar jika pihak PSSI tengah melakukan pendekatan terhadap Hansi Flick untuk menangani Timnas Indonesia pasca berakhirnya kontrak coach STY.
Biarkan waktu yang menjawab!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS