Jelang laga antara timnas Indonesia vs. Vietnam dalam ajang lanjutan kualfikasi Piala Dunia 2026 tentunya masih menyisahkan permasalahan klasik dalam tubuh skuad garuda, yakni tumpulnya lini depan sejauh ini. Melansir dari laman resmi AFC (the-afc.com), dalam 4 laga terakhir, timnas Indonesia hanya mampu mencetak 3 gol dan seluruhnya terjadi di ajang Piala Asia 2023 kemarin.
Namun, ironisnya ketiga gol tersebut justru bukan dicetak oleh para pemain depan, melainkan para gelandang dan juga bek. Satu gol timns Indonesia dicetak oleh Marselino Ferdinan saat laga kontra Irak. Lalu, 2 gol dicetak oleh Asnawi Mangkualam saat jumpa Vietnam dan Sandy Walsh menambah 1 gol saat skuad garuda jumpa Jepang.
Hal ini pada akhirnya membuat nama-nama penyerang yang ada di skuad timnas Indonesia kembali dipertanyakan ketajamannya di lini serang. Salah satunya adalah Dimas Drajad yang hingga kini dianggap sebagai penyerang utama timnas Indonesia sejak era kepelatihan Shin Tae-yong.
Dimas Drajad Mulai Tajam di Klub Tapi Masih Diragukan di Timnas Indonesia
Melansir dari laman transfermarkt.co.id, sejak melakoni debutnya bersama timnas Indonesia senior di tahun 2022 lalu, Dimas Drajad baru sukses mencetak 6 gol daari 13 penampilannya bersama skuad merah-putih. Kendati dianggap kurang tajam, akan tetapi rekor golnya sejauh ini menjadi yang terbaik diantara para penyerang timnas Indonesia yang dipanggil oleh Shin Tae-yong saat ini.
Mantan penyerang timnas Indonesia U-19 tersebut juga dalam 5 laga terakhirnya di Liga 1 bersama Persikabo 1973 juga mulai menunjukkan ketajamannya dengan sukses mencetak 4 gol sejauh ini. Namun, torehan tersebut juga terbilang cukup buruk mengingat di BRI Liga 1 musim 2023/2024 hingga pekan ke-29 kemarin dirinya sudah bermain sebanyak 21 kali.
Lantas, apakah dengan performa tersebut Dimas Drajad masih layak menjadi tumpuan di lini serang timnas Indonesia? tentunya hal tersebut tidak dapat dijawab secara langsung karen semua kembali dengan keputusan Shin Tae-yong dalam memainkan penyerang berpostur 178 cm tersebut.
Akan tetapi, kemungkinan besar laga kotra Vietnam nanti akan jadi kesempatan terakhirnya dalam membuktikan kontribusinya bersama timnas Indonesia. Shin Tae-yong memang dikenal tidak pandang bulu dalam mencoret pemain apabila dirasa kurang berkontribusi untuk tim. Salah satu contohnya adalah tidak dipanggilnya Dendy Sulistyawan ke dalam skuad karena dianggap gagal memenuhi ekspektasi dalam beberapa laga terakhir di timnas Indonesia.
Hal yang sama tentunya bisa saja berlaku bagi Dimas Drajad dan seluruh pemain dalam skuad garuda nantinya. Tentu kita patut menunggu apakah Dimas Drajad akan kembali membuktikan ketajamannya di lini depan atau justru akan terdepak karena mengalami penurunan performa.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.