Di balik rapinya permainan yang ditunjukkan Timnas Indonesia saat menjamu Filipina di laga pamungkas Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026, ternyata masih ada tugas besar yang harus segera dibenahi oleh pemain maupun pelatih.
Pertandingan yang dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) itu disaksikan langsung oleh puluhan ribu pendukung.
Skuad Garuda berhasil mencetak dua gol tanpa balasan dan membuat Filipina menyerah. Kemenangan ini tak hanya mengantarkan Indonesia ke putaran ketiga, tetapi juga sekaligus menyegel tiket menuju Piala Asia 2027 mendatang.
Manyadur situs resmi PSSI, dwi gol dibukukan oleh Thom Haye dan Rizky Ridho. Keduanya memanfaatkan umpan manis yang diberikan oleh Nathan Tjoe-A-On.
Timnas Indonesia memang sudah mendominasi permainan sejak peluit kick off dibunyikan. Dilansir dari Instagram @timnasgaruda.news, pasukan Merah Putih mencatatkan penguasaan bola 54%.
Lebih lanjut, statistik pertandingan menyebut bahwa Indonesia memiliki 411 passes, sementara Filipina hanya ada di angka 345. Mengenai akurasi passing, tim racikan Shin Tae-yong mengoleksi 79%. Nilai positif lainnya, Indonesia jarang melakukan pelanggaran.
Bahkan Filipina justru lebih banyak melanggar, yakni 11 kali dan mendapat tiga kartu kuning. Sementara Indonesia mencatat 9 pelanggaran, kemudian kartu kuning tunggal didapatkan oleh Justin Hubner.
Adapun masalah utama bagi skuad Garuda adalah tumpulnya lini depan. Dari 20 tembakan yang dilepaskan, hanya tujuh yang mengarah ke gawang. Sejumlah pemain seperti Ragnar Oratmangoen, Marselino Ferdinan, hingga debutan Calvin Verdonk turut mengancam pertahanan Fiilipina berulang kali.
Namun hanya dua gol yang berhasil diamankan. Fakta lapangan tersebut tentu menjadi sorotan tersendiri bagi pelatih Shin Tae-yong. Antara melaporkan, juru taktik asal Korea Selatan itu akan segera melakukan evaluasi.
“Jujur, saya tidak bisa memberikan nilai yang baik pada lini depan. Memang para pemain depan harus evaluasi diri dengan baik. Saya akan terus mencari pemain-pemain depan yang baik,” kata STY dalam konferensi pers setelah pertandingan, dikutip pada Rabu (12/6/2024).
Hal ini memang terus menjadi pekerjaan rumah yang mengganggu produktivitas skuad Garuda dalam mencetak gol di berbagai ajang. Tentu mau tak mau STY memang harus segera menemukan solusi untuk mengatasinya. Apalagi mengingat lawan-lawan di putaran ketiga yang pasti lebih kuat.
Kehadiran Jay Idzes hingga Calvin Verdonk sudah cukup membuat barisan pertahanan Timnas Indonesia lebih kokoh. Tentu giliran perbaikan pada lini depan agar tim Merah Putih lebih produktif mencetak gol pada gelaran-gelaran berikutnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS