Jelang bertemu di matchday ke-8 gelaran babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga, Timnas Indonesia dan Bahrain kini tengah berada dalam kondisi yang cukup berkebalikan.
Pada pertarungan kedua kesebelasan yang menurut rilisan lama AFC akan tersaji pada Selasa (25/3/2025) tersebut, tuan rumah Indonesia saat ini tengah berada dalam tren negatif dan bermodalkan kekalahan telak dari laga sebelumnya, sementara Bahrain, mencatatkan hasil yang cukup lumayan semenjak akhir tahun 2024 lalu.
Sepertimana yang dirilis oleh laman match report AFC, menjelang bertarung melawan tim asal Timur Tengah tersebut, Indonesia bermodalkan kekalahan 1-5 dari tuan rumah Australia saat mereka bertandang ke kandang sang lawan pada matchday ketujuh (20/3/2025) lalu.
Sebuah modal yang tentunya sangat tidak ideal bagi Pasukan Merah Putih, yang mana gelontoran lima gol ke gawang tersebut menjadi yang pertama di ronde ketiga babak kualifikasi ini.
Sementara di sisi lain, Bahrain datang ke markas Indonesia dengan modal yang cukup apik. Memang, di laga terakhir lanjutan babak kualifikasi lalu mereka dihantam oleh Jepang dengan skor 0-2.
Namun dari berbagai sisi dan aspek permainan, skor tersebut justru menunjukkan indikasi meningkatnya permainan ataupun kesolidan para pemain Bahrain belakangan ini.
Bagaimana tidak, kekalahan 0-2 melawan Jepang tersebut terjadi saat mereka menjalani laga tandang ke markas The Samurai Blue. Yang mana hasil itu termasuk kulminasi skor yang cukup minim, mengingat hegemoni Jepang dalam pertandingan yang berlangsung di Saitama Stadium 2002 tersebut.
Jika kita menilik statistik yang dirilis oleh laman AFC, pada pertandingan antara Bahrain melawan Jepang ini, tuan rumah benar-benar menguasai segala segi permainan.
Selain menguasai ball possession dengan catatan hingga 60,7 persen, Jepang juga memenangi duel area dengan 53,3 persen, tembakan sudut dengan 8 berbanding 1, distribusi umpan, akurasi umpan, akurasi umpan silang, tembakan dan seluruh statistik yang ada.
Sehingga dapat dikatakan, hanya kebobolan dua gol ketika harus menghadapi Jepang yang bertindak sebagai tuan rumah, adalah sebuah pencapaian yang sangat apik, mengingat kualitas Jepang yang tak bisa disejajarkan dengan sembarang tim di kawasan Asia.
Terlebih, jika melihat pertemuan pertama kedua kesebelasan di bulan September 2024 lalu, Bahrain sampai dipermak lima gol tanpa balas saat bermain di kandang sendiri. Sebuah hasil yang bisa dikatakan 11-12 dengan Timnas Indonesia, di mana Pasukan Garuda juga dihantam telak dengan gelontoran empat gol saat menjamu Jepang di kandang sendiri.
Bukan hanya terkait hasil melawan Jepang saja yang berakhir cukup apik bagi Bahrain, lawan paling menyebalkan Timnas Indonesia itu juga menunjukkan pencapaian lain yang cukup luar biasa sebelum bertarung di Gelora Bung Karno kali ini.
Menyadur laman Suara.com (29/12/2024), permainan solid Bahrain di akhir tahun 2024 lalu telah membuahkan gelar Piala Teluk, yang mana dalam perjalanan mereka merengkuh gelar juara, berhasil menyingkirkan tim-tim mapan sekelas Irak dan Arab Saudi.
Peningkatan-peningkatan yang dicapai oleh Bahrain ini tentu saja harus menjadi sebuah atensi tersendiri bagi kubu Timnas Indonesia. Pasalnya, diakui ataupun tidak, Timnas Indonesia saat ini tengah berada dalam fase penurunan performa yang cukup curam.
Pasca ditinggal oleh Shin Tae-yong di awal bulan Januari lalu, para pemain Indonesia belum sepenuhnya bisa menerjemahkan skema permainan yang diterapkan oleh Kluivert. Sehingga membuat mereka kerap kesulitan berkoordinasi ketika pertandingan tengah berlangsung.
Sepertinya, Timnas Indonesia membutuhkan perjuangan yang ekstra keras untuk bisa mengungguli Bahrain yang tengah berada dalam tren peningkatan permainan ya!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS