Matchday kedua gelaran Piala Asia U-17 yang dihelat di Arab Saudi membawa nasib yang berbeda bagi empat perwakilan Asia Tenggara.
Indonesia, Australia, Vietnam, dan Thailand yang menjadi perwakilan marwah persepakbolaan kawasan ini, mendapatkan hasil yang notabene tak seragam, dan membuat para pendukung mereka berbahagia, khawatir dan tentu saja kecewa.
Bagaimana tidak, seiring dengan selesainya matchday kedua di turnamen, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang berjaya di persaingan ini.
Indonesia menjadi negara pertama dari kawasan ASEAN yang sukses menyegel tiket putaran final gelaran Piala Dunia U-17 di Qatar tahun ini.
Hasil tersebut tak lepas dari hasil akhir yang mereka dapatkan saat bertarung melawan wakil Asia Barat, Yaman U-17. Pada laga yang berlangsung di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah tersebut, Putu Panji dan kolega berhasil mempermalukan Yaman dengan skor cukup telak, 4-1.
Laman AFC menginformasikan dalam match report mereka, empat gol kemenangan Indonesia diciptakan oleh Zahaby Gholy pada menit ke-15, Fadly Alberto Henga di menit ke-25 dan brace dari otak permainan Timnas, Evandra Florasta di menit ke-87 dan 89.
Tambahan tiga poin dari laga melawan Yaman ini membuat koleksi poin anak asuh Nova Arianto tersebut menjadi enam poin, dan sekaligus memastikan satu tempat di putaran final Piala Dunia U-17 tahun ini di Qatar.
Thailand Pulang Kampung, Australia-Vietnam di Tepian Jurang Kegagalan
Berbeda dengan Timnas Indonesia yang memastikan diri menyegel satu tiket ke putaran final Piala Dunia U-17 setelah lolos ke fase berikutnya, tiga wakil Asia Tenggara lainnya justru mengalami nasib yang berbeda.
Thailand yang menghuni grup A turnamen, dipastikan pulang kampung usai kembali menelan kekalahan untuk kali kedua.
Menyadur laman AFC, Pasukan Gajah Perang Muda yang mencanangkan kebangkitan usai dihajar 1-4 oleh Uzbekistan di pertandingan pembuka (3/4/2025) justru harus kembali tersungkur saat menghadapi tim kuat Arab Saudi.
Thailand yang sempat unggul di menit ke-17 melalui Siwakorn Phonsan, harus terkena comeback dari The Young Green Falcon melalui gol Sabri Dahal di menit ke-29, Abdulrahman Sufyani di menit ke-75, dan Mukhtar Ali Barnawi di menit ke-78.
Kekalahan kali kedua yang dialami oleh Thailand itu pun membuat mereka harus mengakhiri langkahnya di turnamen. Pasalnya, dengan kondisi tanpa poin dari dua laga yang telah dijalani, mereka sudah tak mungkin lagi menduduki posisi dua besar klasemen sebagai syarat untuk melaju ke fase berikutnya.
Berbeda dengan Thailand yang sudah harus pulang kampung, Vietnam dan Australia kini tengah berdiri di tepian jurang. Sama-sama tergabung di grup B, baik Vietnam maupun Australia meraih hasil kurang sempurna di matchday kedua ini.
Vietnam yang bertemu dengan raksasa sepak bola Asia, Jepang, berhasil menahan imbang sang lawan, sementara Australia yang bertemu dengan Uni Emirat Arab, justru harus menelan kekalahan 0-2 dari sang lawan.
Berada di posisi ketiga dan keempat klasemen grup C dengan koleksi dua dan satu poin, membuat Vietnam dan Australia harus memaksakan kemenangan di laga terakhir mereka nanti. Mau tak mau, Australia harus memenangi laga melawan Jepang, sementara Vietnam harus menang atas Uni Emirat Arab.
Karena jika tidak, maka bisa dipastikan mereka akan menyusul Thailand yang sudah pulang kampung setelah berakhirnya matchday kedua gelaran.
Kira-kira, Australia dan Vietnam bisa survive dari jurang kegagalan atau tidak ya? Mari kita tunggu bersama!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
