Pembalap Gresini Racing, Alex Marquez, baru saja kehilangan posisi puncak klasemen yang telah dia huni selama hampir dua pekan lamanya. Adik Marc Marquez ini sempat berada di posisi teratas, unggul 1 poin di atas Sang Kakak usai GP Amerika 2025.
Seperti yang kita tahu, di GP Amerika lalu Marc Marquez mengalami kecelakaan saat memimpin 2,5 detik di balapan Grand Prix. Hal ini membuatnya harus turun ke peringkat 2, sedangkan Alex yang saat itu finis di P2 berhasil naik menjadi peringkat 1.
Sayangnya, hal ini tidak bisa berlangsung lama karena Marx Marquez berhasil merebutnya lagi setelah memenangkan sprint race GP Qatar 2025. Alih-alih merasa kesal dengan situasi ini, Alex mengatakan bahwa dirinya tidak merasa sakit hati jika harus kalah saing dari kakaknya.
Kendati demikian, pembalap bernomor 73 ini tidak akam menyerah begitu saja. Dia tetap akan melakukan yang terbaik untuk mendapat hasil yang maksimal.
"Saya akan mencoba setiap hari. Tetapi, sejujurnya jauh lebih baik ketika Anda kehilangan posisi pertama di klasemen melawan saudara Anda. Itu jauh lebih tidak menyakitkan. Saya pikir itu sama untuk Marc di Austin," ujar Alex, dilansir dari laman GPOne.
Sebelum balapan, Alex mengaku sempat percaya pada perkataan Marc yang memprediksi dirinya akan finis di P3. Menurut Alex hal itu cukup masuk akal dilontarkan oleh Marc setelah kejadian yang menimpanya di Austin.
Namun, Marc adalah Marc, meskipun jatuh dan tertinggal dari Sang Adik, dia tidak mungkin berhenti berjuang untuk memenangkan race berikutnya.
"Saya percaya padanya karena saya memahami mentalitas para pembalap. Ketika Anda mengatakan sesuatu seperti itu, Anda menjadi sedikit waspada. Anda menyadari bahwa Anda harus lebih berhati-hati dari biasanya. Jatuh di Austin membuatnya lebih fokus di sini (Qatar) karena ketika sesuatu seperti itu terjadi pada Anda, ada sesuatu yang terlintas di kepala Anda," imbuhnya.
Beralih ke balapan hari Minggu, Alex untuk kali pertama di musim 2025 ini gagal finis di podium. Dia mengakhiri balapan di posisi keenam, setelah mengalami beberapa insiden, salah satunya insiden yang melibatkan dirinya dengan Marc di tikungan pertama.
Kejadian ini membuat aero belakang milik Marc Marquez lepas, beruntungnya baik Marc maupun Alex bisa menyelesaikan balapan tanpa kendala.
"Saya mengawali balapan dengan baik, tapi di tikungan pertama, saya tidak mengerti apa yang terjadi. Kemudian, saya berbicara dengan Marc dan dia mengatakan bahwa dia menutup gas setelah kehilangan kendali. Saya pikir dia sedang berakselerasi. Saya juga berpikir demikian dan kami bersenggolan. Namun, kami dapat melanjutkan balapan tanpa masalah," katanya.
Tak hanya senggolan dengan Marc, Alex juga sempat terlibat kontak lagi dengan pembalap VR46, Fabio Di Giannantonio. Alex dari arah belakang dan ingin menyalip Diggia dari sisi kanan, menyentuh body motor milik Diggia hingga membuat pembalap asal Italia tersebut melebar.
Atas kejadian ini Alex mengaku bahwa kejadian ini merupakan kesalahannya. Dia juga legowo menerima hukuman long lap penalty serta meminta maaf kepada Diggia.
"Di Giannantonio menyalip saya di tikungan kesepuluh, dan saya mencoba menyalipnya lagi di tikunhan kedua belas. Itu bukan waktu atau tempat yang tepat untuk melakukan manuver tersebut dan saya benar-benar membuat kesalahan. Mereka memberi saya long lap penalty. Saya menerimanya dan saya meminta maaf kepada Fabio dan timnya," jelas Alex.
Apa yang terjadi di GP Qatar ini tentu bisa menjadi pelajaran bagi Alex menghadapi seri-seri yang akan datang, jika posisi puncak klasemen terlalu berat untuk diraih, setidaknya Alex perlu konsisten untuk memberikan yang terbaik di setiap balapan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS