Malam ini Timnas Indonesia dan Indonesia akan menjalani sebuah pertandingan penting. Indonesia sore nanti akan menantang Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga, sedangkan Malaysia hadapi Vietnam dalam ajang Kualifikasi Piala Asia 2027.
Kalau bicara aroma pertandingan, kedua pertandingan tersebut sama-sama besar. Hal ini paling tidak jika dilihat dari antusiasme pendukung masing-masing.
Bagi Indonesia sendiri, tidak perlu diragukan akan dukungan supporter, meski laga tersebut berlangsung di Jepang. Entah berapa puluh orang, dipastikan supporter Garuda akan hadir di Stadion Panasonic Suita.
Sebab dalam urusan dukung-mendukung, para supporter Garuda boleh dibilang tidak ada duanya. Walaupun hanya segelintir orang, mereka pasti ada di stadion di mana timnas bermain.
Antusiasme para pendukung Harimau Malaya, sebutan untuk timnas Malaysia pun tidak kalah hebatnya. Apalagi pertandingan menghadapi Vietnam akan digelar di kandang Harimau Malaya. Pendukung yang selama ini haus dengan prestasi, pasti sangat menantikan aksi para jagoannya.
Dukungan dari FAM (PSSI-nya Malaysia) pun tidak kalah hebatnya. Gelombang naturalisasi yang dilakukan dengan meniru langkah Indonesia menjadi bentuk keseriusan itu. Dalam beberapa bulan terakhir, FAM sibuk “mengumpulkan” para pemain diaspora.
Gelombang tersebut tidak urung menimbulkan kekhawatiran dari sang lawan, Vietnam. Dalam artikel Senin (10/6/2025) soha.vn, media Vietnam mengkhawatirkan begitu banyaknya pemain naturalisasi di tubuh Malaysia.
“Dengan pemain-pemain naturalisasi di atas, tim Malaysia berjanji membawa citra yang sangat berbeda dibanding di Piala AFF 2024. Ditambah dengan keunggulan kandang sendiri saat bermain di “tanah suci” Bukit Jalil, skuat asuhan Cklamovski menjadi tantangan berat bagi tim Vietnam,” tulis soha.vn.
Pertemuan kedua kesebelasan ASEAN ini terjadi dalam Kualifikasi Piala Asia 2027, secara kebetulan keduanya berada dalam 1 grup. Pertemuan ini menjadi sangat penting karena dalam satu grup, hanya puncak klasemen grup yang berhak tampil di putaran final.
Hal ini terasa wajar jika kedua tim begitu serius menatap laga perdana ini. Gelombang pemain naturalisasi di Malaysia tidak dapat dimungkiri menjadi salah satu cara mereka untuk lolos dari babak kualifikasi.
Sehingga wajar jika laga nanti malam antara keduanya menjadi laga hidup dan mati meski babak kualifikasi baru dimulai. Sebab kekalahan yang diderita salah satu tim akan menjadi modal berat untuk melangkah lebih lanjut.
Situasi berbeda justru terjadi dalam tubuh timnas Indonesia. Ketika negara-negara ASEAN, termasuk Vietnam dan Malaysia sibuk berebut tiket putaran final Piala Asia 2027, Indonesia sudah tidak berpikir lagi.
Dari hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran kedua, Indonesia beserta 15 tim lain Asia sudah menggenggam tiket putaran final. Sedangkan 8 slot yang tersisa diperebutkan 32 negara, termasuk Vietnam dan Malaysia.
Fokus Indonesia kini jauh lebih tinggi lagi. Indonesia kini tengah memperjuangkan mimpi besarnya untuk dapat berlaga di Piala Dunia 2026. Sebuah mimpi yang kini semakin dekat menjadi realita.
Meskipun harus berhadapan dengan Jepang sebagai kekuatan terbaik di Asia, Indonesia tidak terlalu mendapat tekanan besar. Hal ini disebabkan hasil pertandingan ini sudah tidak akan lagi mempengaruhi nasib kedua tim.
Jepang, sebagai pimpinan klasemen dengan jumlah nilai yang tidak tersentuh lagi, telah memastikan tiket di Piala Dunia 2026.
Demikian pula dengan Indonesia. Kekalahan yang diderita dari Jepang, tidak akan mempengaruhi posisi Indonesia. Hanya bedanya, Indonesia akan masuk ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Maka menjadi satu hal menarik bahwa apa yang diperjuangkan Indonesia dan Malaysia sama. Bedanya, Indonesia tengah memperjuangkan event yang jauh lebih tinggi dibandingkan Malaysia, dan peluang lolos tetap terjaga.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.