Timnas Putri Indonesia kembali bersiap menapaki jalan panjang menuju Piala Asia 2025. Dalam ajang Kualifikasi yang akan digelar di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, skuad Garuda Pertiwi menargetkan posisi puncak di Grup D.
Ambisi ini disampaikan langsung oleh pelatih kepala, Satoru Mochizuki. Meski menyadari tantangan berat yang menanti, pelatih asal Jepang itu menegaskan bahwa target mereka adalah menjadi juara grup untuk membuka jalan menuju putaran final Piala Asia.
“Untuk pertandingan pertama (melawan) Pakistan dan Kirgistan, kami belum pernah ketemu. Jadi kami belum tahu kekuatan mereka seperti apa. Tapi di pertandingan terakhir kami bertemu Taiwan yang posisinya jauh di atas kami,” kata Mochizuki sebagaimana mengutip Antara News, Jumat (20/6/2025).
Ia menilai bahwa laga melawan Taiwan akan menjadi ujian sesungguhnya bagi tim asuhannya. Namun, hal tersebut justru memacu semangat tim untuk menampilkan permainan terbaik sejak laga pertama.
“Itu jadi kunci pertandingan kami di babak grup ini, tapi kami juga tetap menargetkan menjadi juara grup karena ingin lolos ke (putaran final) Piala Asia,” tambahnya.
Grup D akan dimulai pada 26 Juni mendatang dengan Indonesia dijadwalkan menghadapi Kirgistan terlebih dahulu, dilanjutkan Pakistan (2/7), dan Taiwan (5/7) sebagai penutup sekaligus penentu.
Di tengah persiapan, skuad Garuda Pertiwi belum sepenuhnya lengkap. Beberapa pemain masih menjalani tugas bersama timnas U19 dan ada pula yang bermain di luar negeri seperti Sheva Imut di Filipina.
Namun demikian, latihan terus berjalan dengan intensitas tinggi. Fokus pelatih kini mengarah pada penguatan aspek teknis dan kesiapan pemain menghadapi tekanan pertandingan.
“Kalau saya mementingkan teknik dan situasi permainan agar pemain terbiasa di pertandingan dan dihadapkan dengan situasi-situasi yang bisa diambil keputusan sendiri dan meningkatkan kualitas pemainnya,” imbuh Coach Mochi.
Menurutnya, latihan skenario pertandingan atau game situation menjadi kunci untuk membentuk kemampuan pengambilan keputusan cepat di tengah tekanan. Hal ini sangat penting untuk kompetisi level internasional.
Tambah Pemain Keturunan, Target Juara Grup Tak Mustahil
Optimisme timnas juga tumbuh berkat masuknya empat pemain naturalisasi ke dalam skuad utama. Mereka adalah Iris de Rouw, Emily Nahon, Felicia de Zeeuw, dan Isa Warps. Semuanya berasal dari Belanda.
Meski belum pernah menyaksikan langsung performa keempat pemain tersebut di liga Belanda, Mochizuki menyebut mereka telah mengikuti beberapa sesi trial dan menunjukkan kualitas yang menjanjikan.
Ia perccaya diri sudah tahu kemampuan maupun kualitas para pemain barunya. Sehingga ada harapan mereka bisa membantu pasukan Merah Putih ke depan.
Kehadiran pemain keturunan ini diharapkan membawa penyegaran sekaligus daya dobrak baru dalam skuad. Mereka juga menjadi simbol bahwa timnas adalah ruang inklusif bagi semua talenta dari berbagai latar belakang.
“Timnas adalah tempat dari berbagai kondisi dan latar belakang di luar sana yang bisa latihan dan main bersama, itu memang wajar di timnas,” sambungnya.
Di sisi lain, kepercayaan diri tim juga mendapat dorongan dari para pemain muda jebolan timnas U19. Skuad yang baru saja meraih peringkat ketiga di Piala AFF U19 Putri ini memberi semangat baru dalam pemusatan latihan.
Nama-nama seperti Nasywa Zetira Rambe dan Fani Supriyanto sudah mulai bergabung, sementara beberapa pemain lainnya akan segera menyusul dalam beberapa hari ke depan.
Dengan waktu persiapan sekitar 10 hari tersisa, pelatih berharap chemistry antar pemain semakin terbentuk dan soliditas tim bisa dimatangkan sebelum laga perdana melawan Kirgistan.
Komunikasi yang baik di dalam tim, menurut Mochizuki, menjadi bekal penting untuk membangun kekompakan. Apalagi, skuad kali ini merupakan gabungan antara pemain muda, senior, dan wajah baru.
