Keputusan Max Verstappen untuk meninggalkan Red Bull rupanya menimbulkan dampak lain di dunia Formula 1. Max Verstappen sendiri sejatinya masih terikat kontrak dengan Red Bull hingga akhir tahun 2028.
Namun, dalam kontrak tersebut terdapat klausul keluar terkait dengan performa yang memungkinkan Verstappen hengkang lebih awal, yang diyakinkan lagi dengan dominasi Verstappen yang memudar sejak musim lalu.
Menariknya, kini tidak hanya masa depan Verstappen sendiri yang menjadi sorotan, kabar kepergiannya juga menyeret nama pembalap Williams, Carlos Sainz.
Pembalap Spanyol tersebut kini santer diberitakan bakal menjadi kandidat utama pengganti Verstappen apabila juara dunia asal Belanda itu resmi pindah ke Mercedes musim depan.
Sebenarnya, rumor mengenai Sainz yang akan memperkuat Red Bull bukanlah hal baru. Musim lalu, ketika Ferrari memutuskan mendatangkan Lewis Hamilton untuk tahun 2025, posisi Sainz di tim berwarna merah itu otomatis tergeser.
Saat itu, sempat muncul isu bahwa Red Bull tertarik menggunakan jasanya untuk mendampingi Verstappen, terutama mengingat performanya yang konsisten.
Namun, kabar tersebut akhirnya menguap begitu saja karena pihak Red Bull kala itu menegaskan tidak ada negosiasi dengan Sainz.
Pada akhirnya, Sainz memilih Williams sebagai pelabuhan barunya, tim yang memang sudah menunjukkan ketertarikan sejak lama dan menawarkan proyek jangka panjang.
Kini, seiring berkembangnya isu perpindahan Verstappen ke Mercedes, nama Sainz kembali muncul ke permukaan sebagai opsi utama Red Bull.
Banyak pihak menilai kehadiran Sainz akan membawa dampak baik bagi tim, mengingat ia memiliki pengalaman membalap di tim besar dan pernah menjadi bagian dari akademi Red Bull saat awal kariernya.
Perlu diketahui bahwa Carlos Sainz pernah menghabiskan satu setengah musim bersama Verstappen di tim junior Red Bull yang saat itu bernama Toro Rosso sebelum Verstappen dipromosikan ke tim senior Red Bull pada tahun 2016 silam.
Sementara Sainz, dalam kurun waktu 9 tahun ini telah bergabung dengan beberapa tim seperti Renault, McLaren, Scuderia Ferrari, dan sekarang Williams. Mungkinkah setelah melalui perjalanan panjang ini Sainz akan kembali berlabuh ke Red Bull?
Spekulasi ini semakin menambah panas bursa transfer pembalap Formula 1 jelang musim depan. Saat ditanyai soal rumor ini, hal pertama yang dikatakan oleh Carlos Sainz adalah tanggapan bahwa kabar soal Verstappen ke Mercedes yang baru sebatas rumor.
"Ya, menurut saya, pertama-tama, hal-hal yang kamu bicarakan saat ini (Max Verstappen ke Mercedes) sepertinya itu hanya rumor. Saya tidak tahu seberapa besar kebenaran yang terjadi di sana," ujar Sainz, dilansir dari laman PlanetF1.
Lebih lanjut, anak kandung dari Carlos Sainz Sr. ini menegaskan bahwa dirinya tidak akan pergi ke mana-mana dan tetap dengan komitmennya bersama Williams.
"Namun, Williams tahu bahwa saya memiliki komitmen untuk dua tahun ke depan dan seterusnya, jika situasinya memungkinkan. Saya yakin dengan arah yang kita tuju dan saya sangat yakin dengan pilihan yang saya buat," tambahnya.
Bicara soal performa, sesuai prediksi, Carlos Sainz tahun ini mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu, saat dirinya masih berada di Scuderia Ferrari.
Sainz kini berada di posisi ke-14 klasemen sementara dengan 13 poin. Sedangkan tahun lalu, dia bertengger di urutan kelima klasemen akhir dengan 290 poin, 9 podium, dan 2 kali menang.
Meskipun pindah ke Red Bull memungkinkan dirinya bisa berkembang, nyatanya Sainz tetap memilih bertahan dengan proyek jangka panjang yang sudah disepakatinya bersama Williams, setidaknya hingga akhir 2026 jika kedua belah pihak memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama.