Sprint race MotoGP Ceko 2025 kemarin (19/07/25) tidak hanya meninggalkan cerita soal polemik tekanan ban yang menimpa beberapa pembalap, tetapi juga menghadirkan momen membahagiakan bagi pabrikan KTM dan tim satelitnya, KTM Tech3.
Setelah sempat diragukan performanya di beberapa seri awal musim, duo pembalap mereka, Pedro Acosta dan Enea Bastianini, berhasil mengakhiri balapan hari Sabtu di podium dengan menempati posisi kedua dan ketiga. Hasil ini tentu menjadi suntikan motivasi besar bagi tim Austria tersebut untuk terus bersaing di barisan depan.
Bagi Pedro Acosta, torehan ini menjadi salah satu pencapaian yang membuatnya bangga. Di balapan singkat itu, Acosta sempat merasakan memimpin di posisi terdepan.
Pedro Acosta diketahui sempat menyalip Pecco Bagnaia di lap kelima dan Marc Marquez di putaran berikutnya. Meski sadar posisi itu lebih karena strategi dan kondisi lawan ketimbang murni keunggulan motornya, sensasi berada di depan tetap menjadi pengalaman berharga bagi pembalap muda tersebut.
"Tidaklah normal jika orang-orang seperti Pecco Bagnaia dan Marc Marquez membiarkan Anda lewat seperti ini. Pokoknya saya memberikan 100 persen kemampuan saya di setiap putaran, saya hanya berusaha untuk tidak membuat kesalahan agar bisa secepat mungkin dan itu cukup baik," kata Acosta, dilansir dari laman Crash.
Marquez dan Bagnaia yang saat itu tengah berusaha menjaga tekanan bannya agar sesuai regulasi, sempat menurunkan kecepatan sehingga Acosta mendahului mereka dan memimpin di depan.
Beberapa lap ia nikmati di posisi puncak, sebelum Marquez akhirnya menyalip lagi mendekati garis finis dan merengkuh kemenangan.
"Senang sekali bisa kembali, senang sekali bisa bertarung seperti ini. Memang benar 'memimpin' itu tidak sepenuhnya benar, tapi, bagaimanapun juga, senang bisa beberapa putaran di depan," tambahnya.
Di sisi lain, Enea Bastianini juga pantas berbahagia. Setelah terpaksa melewatkan seri Assen akibat kondisi kesehatannya yang sempat drop karena keracunan makanan dan membuat berat badannya menurun sampai 3 kilogram, ia kembali ke lintasan dengan semangat baru.
Tanpa butuh adaptasi panjang, Bastianini langsung membuktikan diri masih punya kemampuan dan kecepatan untuk bertarung di barisan depan. Enea sendiri mengaku merasa lebih bersemangat dan semakin cepat setelah pulih dari sakit.
"Sungguh luar biasa. Hari ini kami melakukan pekerjaan yang luar biasa, tapi juga kemarin, setelah 'cedera' kecil di rumah sakit, dan setelah bakteri itu, saya tidak tahu, sesuatu telah berubah, saya lebih cepat," paparnya.
Di sisi lain, dia juga mengungkapkan bahwa performa RC16 di Brno didukung juga dengan cengkeraman permukaan trek yang baru.
"Cengkeraman yang tinggi ini sangat membantu kami," imbuhnya.
Meskipun performanya mengalami kesulitan di paruh pertama musim 2025, pembalap asal Italia ini mengaku tidak pernah frustrasi, dia merasa itu lah kunci yang membuatnya bisa berada di titik ini.
Dengan hasil positif ini, Bastianini bertekad untuk meningkatkan performa untuk sesi balap utama hari Minggu.
"Sekarang saya rasa kami perlu meningkatkan performa untuk paruh kedua balapan besok, terutama dalam hal pengaturan ban depan. Namun, arahnya sudah bagus dan kami akan berusaha untuk terus seperti ini," jelasnya.
Podium ganda ini tentu menghadirkan optimisme baru di garasi KTM. Sejak awal musim, tim oranye ini sering kali kesulitan bersaing melawan dominasi Ducati dan Aprilia. Namun di Brno, mereka membuktikan bahwa kerja keras mereka di balik layar tidak sia-sia.
Bagi para penggemar KTM, hasil ini menjadi harapan bahwa di balapan-balapan selanjutnya, motor RC16 bisa terus menempel ketat para rivalnya dan bahkan merebut kemenangan penuh di main race.