Timnas Thailand menunjukkan tajinya di matchday kedua Grup C Piala AFF U-23 2025. Bertanding di Stadion Patriot Chandrabhaga pada Sabtu (19/7/2025) malam, mereka menang telak lewat empat gol tanpa balas atas Timor Leste.
Sejak menit awal, pasukan Gajah Perang tampil sangat agresif dan mendominasi permainan. Bahkan, peluang emas langsung tercipta di menit pertama yang untungnya masih bisa ditepis oleh kiper lawan.
Melansir Antara News, serangan bertubi-tubi itu akhirnya membuahkan hasil di menit ke-14. Yotsakon Burapha mencetak gol pertama lewat sundulan akurat usai memanfaatkan umpan sepak pojok dari Songkhramsamut Namphueng.
Permainan apik Thailand berlanjut hingga akhir babak pertama. Menit ke-40, giliran Thanawut Phochai yang menggandakan keunggulan menjadi 2-0. Gol tersebut juga bersal dari situasi bola mati. Skor ini bertahan hingga turun minum.
Masuk babak kedua, intensitas serangan Thailand tidak menurun. Mereka tetap mendikte permainan dan menambah gol ketiga melalui Seksan Ratree di menit ke-50. Serangkaian umpan pendek berhasil membuka celah di pertahanan lawan.
Gol pamungkas dicetak pemain pengganti Chawanwit Sealao pada menit ke-74 setelah berhasil melewati satu bek dan kiper Timor Leste dalam duel satu lawan satu. Skor 4-0 pun menutup pertandingan.
Meski Timor Leste berusaha melawan, serangan mereka kurang efektif. Ditambah dengan lini pertahanan Thailand yang bermain disiplin dan hampir tanpa cela sepanjang laga.
Berbekal kemenangan tersebut, Thailand memuncaki klasemen sementara Grup C dengan tiga poin dari satu pertandingan. Sebaliknya, Timor Leste yang hanya meraih satu poin dari dua laga dipastikan gagal lolos ke semifinal.
Timnas Indonesia Perlu Nyalakan Alarm Waspada
Meski saat ini Thailand belum berada satu grup dengan Timnas Indonesia U-23, kemenangan besar ini jelas jadi sinyal bahaya. Konsistensi dan efektivitas Thailand dalam mengelola bola mati menjadi catatan penting bagi Garuda Muda.
Thailand memang ada di Grup C, sedangkan Garda Muda memimpin Grup A dengan enam poin dari dua laga. Pertemuan antara keduanya hanya mungkin terjadi di semifinal atau final.
Namun, performa solid Thailand tetap harus diwaspadai. Dengan sejarah yang kuat di level regional, Gajah Perang bisa menjadi lawan berat di fase gugur. Kemenangan telak atas Timor Leste memperlihatkan bahwa mereka belum kehilangan sentuhan dominasi.
Jens Raven CS sendiri tengah berada dalam performa bagus. Kemenangan atas Filipina dan Brunei Darussalam membawa tim asuhan Gerald Vanenburg ke puncak klasemen Grup. Kendati demikian, perjalanan belum selesai.
Laga terakhir melawan Malaysia menjadi penentu. Garuda Muda hanya perlu hasil imbang untuk memastikan tempat di semifinal sebagai juara grup. Namun, jika kalah, peluang bisa terancam tergantung hasil grup lain.
Karena itu, fokus dan konsistensi harus terus dijaga. Thailand telah memberi gambaran bahwa permainan solid dan strategi bola mati bisa sangat efektif di level turnamen seperti ini.
Situasi ini harus dijadikan sebagai motivasi, bukan ketakutan. Garuda Muda perlu menyadari bahwa ujian sebenarnya akan dimulai di fase gugur, dan lawan seperti Thailand membutuhkan kesiapan tak hanya fisik, tapi juga mental.
Efektivitas penyelesaian peluang juga jadi catatan penting bagi Timnas Indonesia. Beberapa laga terakhir menunjukkan ada peluang yang terbuang, yang bisa menjadi masalah besar saat melawan tim sekuat Thailand.
Dengan kualitas yang merata dan sejarah persaingan ketat antara kedua negara, laga melawan Thailand nantinya akan jadi duel klasik yang sangat ditunggu.
Namun sebelum memikirkan semifinal, Timnas Indonesia harus terlebih dulu menuntaskan tugas di fase grup. Konsentrasi penuh wajib ditanamkan sejak peluit awal melawan Malaysia.