Erick Thohir Akui Siap Dikritik soal Performa Timnas Indonesia

Ayu Nabila | Rana Fayola R.
Erick Thohir Akui Siap Dikritik soal Performa Timnas Indonesia
Erick Thohir. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/)

Di tengah sorotan tajam terhadap performa Timnas Indonesia, Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI menyatakan kesiapannya menjadi sasaran kritik. Namun, ia menegaskan bahwa kritik seharusnya tidak diarahkan untuk menghancurkan kepercayaan terhadap tim nasional dan para pemain.

Hal ini disampaikan Erick usai pengundian grup putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda sendiri akan kembali bertemu Arab Saudi dan Irak dalam ajang tersebut.

“Saya cuma berpesan. Tolong. Hujat saya, kritik saya, tidak ada masalah. Tapi tolong jangan pecahkan tim nasional,” tegasnya sebagaimana dikutip dari Antara News, Jumat (18/7/2025).

Kritik publik, khususnya warganet, memang tak terhindarkan setelah Timnas Indonesia menunjukkan performa kurang memuaskan dalam beberapa pertandingan terakhir. Di era Patrick Kluivert, pasukan Merah Putih dinilai belum menunjukkan progres yang signifikan.

Dalam empat laga awal di bawah asuhan Kluivert, hanya Ole Romeny yang mampu mencetak gol. Cedera yang dialami Romeny makin memperparah situasi di lini depan, menimbulkan kekhawatiran tentang efektivitas taktik dan persiapan tim.

Secara umum, kritik kepada Kluivert menyasar berbagai aspek. Mulai dari minimnya kontribusi pemain depan, keraguan terhadap komitmen pelatih, hingga kebutuhan perbaikan manajerial dan psikologis untuk menjadikan tim lebih kompetitif di kualifikasi.

Salah Start, Tak Mudah Redam Kritik Negatif

Banyak fans sejak awal sudah skeptis terhadap penunjukan Kluivert sebagai pelatih kepala. Beberapa warganet bahkan merasa bahwa mantan pemain Belanda ini tidak cukup memperhatikan perkembangan Liga 1 Indonesia.

Contohnya, pemanggilan Nathan Tjoe-A-On dan Rafael Struick yang dinilai minim menit bermain di klub masing-masing menjadi salah satu bahan kritik pedas dari publik. Warganet mempertanyakan keadilan seleksi pemain serta arah strategi yang dibuat.

Di sisi lain, Erick Thohir menilai bahwa pemain justru menunjukkan semangat luar biasa. Ia memberi contoh bagaimana para pemain rela memotong waktu liburan demi mengikuti pemusatan latihan di Bali jelang laga melawan China.

“Kalau mereka tidak punya semangat, ya bisa saja menolak. Tapi mereka mau, dan hasilnya bagus,” ujar Erick.

Saat hasil undian grup diumumkan, Erick langsung menghubungi para pemain inti seperti Justin Hubner, Marselino Ferdinan, dan Ricky Kambuaya melalui WhatsApp. Ia menegaskan bahwa hal tersebut bukan bentuk intervensi, melainkan usaha memberi motivasi.

“Saya WA (Whatsapp) semua pemain. Justin (Hubner), Marselino (Ferdinan), Ricky Kambuaya, saya kasih tahu hasil drawing. Bukan intervensi, tapi memberi semangat,” katanya lagi.

Arab Saudi dan Irak merupakan dua negara yang memiliki peringkat FIFA jauh lebih tinggi. Timnas Indonesia sendiri berada di posisi 118, sedangkan Arab Saudi dan Irak berturut-turut berada di peringkat 58 dan 59 dunia.

“Ranking kita 118, sedangkan mereka 59 dan 58. Tapi bukan berarti kita menyerah. Sekarang waktunya fight,” ucap Erick optimis.

Meski tak menutup mata terhadap tantangan yang ada, Erick mengajak masyarakat, khususnya pecinta sepak bola, untuk tetap memberi dukungan. Ia menilai bahwa hujatan berlebihan terhadap pelatih dan pemain justru berpotensi memecah moral tim.

“Saya sangat apresiasi kepada supporter sepak bola yang di akar rumput, yang real, yang datang ke stadium. Saya mohon. Saya Erick Thohir dihujat tidak apa-apa. Tapi tim nasional mohon didukung dengan segala dinamika prestasinya," sambungnya.

Sebagai Ketua Umum PSSI, Erick menyadari bahwa hasil pertandingan memang belum memuaskan. Namun ia menekankan pentingnya menjaga semangat juang dan membangun atmosfer positif, terutama menjelang laga-laga penting di putaran keempat.

Kritik dari warganet diperkirakan akan terus berlanjut, terutama jika performa tim tidak segera membaik. Kondisi ini menuntut Kluivert dan tim pelatih untuk menunjukkan progres nyata agar kepercayaan publik bisa dipulihkan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak