Futsal sering dianggap sebagai versi mini dari sepak bola, tapi sebenarnya olahraga lima lawan lima ini punya banyak keunikan yang membuatnya berbeda. Dari ukuran bola, aturan permainan, hingga peran kiper, futsal menyimpan fakta-fakta menarik yang jarang diketahui, terutama oleh pemain pemula yang baru mencoba olahraga ini.
Salah satu fakta unik adalah soal bola futsal. Mengutip dari futsal.org, bola futsal berukuran lebih kecil, yakni nomor 4, dibanding bola sepak biasa yang menggunakan nomor 5. Selain lebih kecil, bola futsal juga memiliki tekanan udara lebih rendah sehingga pantulannya tidak setinggi bola sepak. Hal ini memang sengaja dirancang agar permainan lebih mudah dikontrol di lapangan yang sempit. Tidak heran jika futsal sering disebut sebagai olahraga yang melatih keterampilan teknis, terutama dribel, passing cepat, dan kontrol bola.
Fakta lain yang membedakan futsal dengan sepak bola adalah waktu bermain. Futsal dimainkan dalam dua babak, masing-masing berdurasi 20 menit waktu efektif. Artinya, jam pertandingan dihentikan setiap kali bola keluar lapangan. Meskipun total waktunya hanya 40 menit, intensitas permainan bisa terasa lebih panjang dan melelahkan dibanding 90 menit sepak bola biasa, karena tempo futsal jarang sekali melambat.
Soal aturan juga ada keunikan tersendiri. Jika bola keluar garis samping, futsal tidak mengenal lemparan ke dalam. Sebagai gantinya, pemain harus melakukan kick-in atau tendangan ke dalam dari garis samping. Aturan ini sering mengejutkan pemain sepak bola lapangan besar yang baru menjajal futsal, karena terbiasa dengan lemparan tangan.
Selain itu, peran kiper dalam futsal jauh lebih dinamis. Mengutip dari futsal.org, ada aturan yang dikenal sebagai “flying goalkeeper,” di mana kiper boleh maju dan ikut serta dalam serangan. Strategi ini biasanya dipakai ketika sebuah tim sedang tertinggal dan butuh tambahan pemain outfield. Dengan begitu, kiper dalam futsal bukan hanya pelindung gawang, tapi juga bisa menjadi playmaker atau bahkan pencetak gol.
Ukuran lapangan futsal yang sempit memaksa pemain berpikir cepat, mengolah bola dengan kontrol penuh, dan berimprovisasi. Tidak heran keterampilan mereka begitu menonjol di sepak bola lapangan besar, karena sudah terbiasa dengan tekanan intens futsal.
Futsal juga punya aturan khusus terkait pelanggaran. Dalam setiap babak, satu tim hanya boleh melakukan lima pelanggaran. Setelah itu, pelanggaran berikutnya akan dihukum dengan tendangan bebas langsung tanpa pagar. Aturan akumulasi foul ini membuat pemain harus lebih hati-hati saat bertahan, karena bisa sangat merugikan tim.
Terakhir, tempo futsal yang tinggi membuat stamina pemain cepat terkuras. Karena itulah, pergantian pemain di futsal tidak dibatasi. Pemain bisa masuk dan keluar lapangan berkali-kali selama pertandingan berlangsung. Sistem ini menjaga intensitas permainan tetap terjaga dari awal hingga akhir.
Semua fakta ini menunjukkan bahwa futsal bukan sekadar sepak bola mini, melainkan olahraga dengan karakteristik khas yang membedakan dirinya. Bola yang lebih kecil, aturan kick-in, peran kiper yang dinamis, hingga sistem akumulasi foul, semuanya membuat futsal menjadi olahraga yang mendidik, menantang, sekaligus menyenangkan. Tidak heran jika futsal kini semakin populer, baik sebagai hobi maupun sebagai jalur pembinaan pemain sepak bola profesional.
Perkembangan futsal modern juga terlihat dari semakin banyaknya turnamen yang digelar. Salah satunya adalah AXIS Nation Cup, kompetisi futsal yang memberi ruang bagi talenta muda untuk berkompetisi dan berkembang. Informasi lengkap mengenai turnamen ini bisa dilihat melalui laman resmi anc.axis.co.id dan axis.co.id. Dukungan semacam ini menunjukkan bahwa futsal tidak hanya berkembang di level internasional, tetapi juga semakin kuat di level komunitas anak muda.