Stop Wacana Presiden Tiga Periode

Tri Apriyani | Taufan Rizka
Stop Wacana Presiden Tiga Periode
Presiden Jokowi membuka pertemuan Forum Rektor. [Foto : Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden]

Pandemi Covid-19 yang terus melonjak naik hingga menembus 3,5 lebih juta kasus. Situasi yang semakin genting saat ini dibuat heboh dengan berita tentang wacana presiden tiga periode.

Headline pemberitaan menjadi ramai dengan wacana presiden tiga periode. Jagad media sosial pun juga tak lepas dari ramainya kehebohan wacana  presiden tiga periode.

Wacana yang bergulir tersebut sudah sampai pada tingkat legislatif. Partai koalisi pemerintahan ikut menggulirkan wacana jabatan presiden tiga periode.

Saling perang opini dan argumentasi antar politikus di panggung layar lebar menambah sengitnya kehebohan wacana tiga periode. Berbagai pihak ramai-ramai menolak wacana presiden tiga periode.

Mereka beralasan wacana presiden tiga periode jelas menabrak aturan yang berlaku. Konstitusi dengan gamblang memberikan batasan jabatan dua periode sebagai proses demokratisasi di Indonesia.

Wacana presiden tiga periode jelas membawa ke arah kemunduran bagi demokrasi Indonesia. Bisa membawa Indonesia menuju arah kediktatoran. Bila wacana jabatan presiden tiga periode berlanjut dan digolkan bisa membawa Indonesia menuju Neo Orde Baru.

Disinyalir kuat lobi-lobi politik antara legislatif dan eksekutif dalam menyusun agenda untuk memuluskan agenda presiden tiga periode. Bahkan bergulir wacana bahwa MPR sendiri akan melakukan amandemen konstitusi UUD 1945 yang mengamanatkan jabatan presiden dua periode menjadi tiga periode.

Orang-orang terdekat Presiden juga menggulirkan wacana jabatan presiden tiga periode.Wacana blunder yang jelas mengganggu kinerja Presiden Jokowi beserta jajarannya.

Terutama Presiden Jokowi beserta jajarannya berupaya keras dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Dengan jelas Presiden Jokowi mengatakan bahwa beliau menolak dengan tegas wacana jabatan presiden tiga periode.

Beliau sendiri berkata bahwa jabatan presiden tiga periode jelas menampar wajah beliau. Tidak usahlah sampai merecoki kinerja Presiden Jokowi dengan wacana jabatan presiden tiga periode.

Lebih fokus membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Berfokuslah pada langkah-langkah konkret untuk membantu Presiden beserta jajarannya bersama-sama menangani pandemi Covid-19.

Situasi yang tidak menentu saat ini ditambah dengan banyak orang terdampak pandemi Covid-19. Ditambah dengan perekonomian yang tidak stabil.

Kondisi Indonesia dalam darurat  Covid-19 hendaknya abaikan dahulu wacana politis yang berkaitan dengan Pilpres 2024, salah satunya wacana jabatan presiden tiga periode.

Perang menghadapi Covid-19 masih belum selesai. Indonesia terus berjuang menghadapi Covid-19.

Seluruh elemen yang ada Indonesia saatnya bersama-sama ikut ambil bagian untuk mendukung dan membantu pemerintah dalam menangani Covid-19.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak