Menelusuri Sejarah Sushi, Hidangan Mendunia dari Negeri Sakura

Hernawan | Armand IS
Menelusuri Sejarah Sushi, Hidangan Mendunia dari Negeri Sakura
Berbagai variasi dari Sushi (Unsplash/Riccardo Bergamini)

Sushi merupakan salah satu makanan khas Jepang yang berhasil memperoleh popularitas sebagai makanan mendunia. Makanan ini tidak hanya dinikmati di Jepang, tetapi telah disajikan oleh berbagai restoran di ratusan negara di dunia.

Sushi umumnya terdiri dari bahan utama berupa beras dan ikan atau protein hewani dari laut lainnya. Makanan ini memiliki sejarah yang panjang, sebelum berhasil menembus batas geografis dan dinikmati seluruh orang di dunia. Kali ini, mari kita simak sejarah sushi dan fakta-fakta yang menyelimutinya. 

1. Berawal sebagai metode pengawetan ikan

Ilustrasi sushi (Pexels/Valeria Boltneva)
Ilustrasi sushi (Pexels/Valeria Boltneva)

Konon, sejarawan sering berdebat satu sama lain mengenai asal muasal hidangan yang satu ini. Beberapa dari mereka berpendapat bahwa sushi berasal dari Tiongkok, dan beberapa yang lain kukuh jika sushi asli Jepang. Namun, mereka sepakat bahwa sushi berawal dari sebuah metode untuk mengawetkan ikan yang ditangkap di laut oleh nelayan

Kata ‘sushi’ sendiri merujuk pada rasa asam. Hidangan ini dinamakan demikian karena rasa asam dari percampuran nasi dengan cuka yang digunakan untuk mengawetkan ikan laut. Para nelayan menemukan cara mengawetkan ikan seperti tuna dan makarel agar dapat bertahan lama. Yakni, dengan membungkusnya menggunakan nasi yang telah direndam dengan cairan cuka.

Cairan cuka tersebut kemudian bereaksi dengan kandungan senyawa kimia di nasi dan ikan untuk membentuk asam amino yang mampu membuat ikan tersebut awet. Selain menjadi awet, rasa gurih pada ikan semakin menonjol.  

2. Dikenal sejak zaman Edo

Ilustrasi Sushi (Envato elements by picturepartners)
Ilustrasi Sushi (Envato elements by picturepartners)

Para nelayan sudah mulai menggunakan teknik pengawetan ikan dengan nasi dan cuka sejak zaman Edo. Cara menghidangkan sushi mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman.

Pada zaman Edo, ikan untuk sushi dipotong dalam ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan sushi pada zaman sekarang. Sushi pada masa itu dihidangkan sebagai jamuan bangsawan atau orang-orang berpengaruh dan dihidangkan dalam porsi yang besar. Namun, agar mudah dinikmati sebagai kudapan, ukuran sushi diperkecil sehingga menjadi seperti yang kita temukan sekarang.

3. Makanan mewah yang berubah menjadi makanan seluruh kelas sosial

Ilustrasi Sushi (Envato elements by fotografiche)
Ilustrasi Sushi (Envato elements by fotografiche)

Sushi awalnya adalah sebuah hidangan mewah. Hal tersebut karena proses yang panjang, bahan-bahan yang berkualitas tinggi, dan memerlukan keahlian khusus dalam menghidangkannya. Umumnya, sushi dihidangkan dalam acara-acara tertentu oleh masyarakat dengan kelas sosial atas.

Sekarang, teknik pembuatan sushi telah dikenal oleh orang banyak. Oleh sebab itu, jumlah koki yang ahli membuat sushi semakin banyak. Akhirnya sushi mulai dijual di gerai-gerai dengan rentang harga yang variatif, dari yang terjangkau oleh berbagai kalangan sosial, hingga yang paling mewah. Bahan-bahan untuk pembuatan sushi juga semakin mudah didapatkan.

4. Membaur dengan budaya Barat

Ilustrasi sushi (pixabay/born_in_88)
Ilustrasi sushi (pixabay/born_in_88)

Sushi masuk ke negara-negara Barat seperti Amerika Serikat melalui para imigran. Para koki yang ahli membuat sushi melakukan ke Amerika Serikat untuk mencari sumber penghasilan semenjak kekalahan Perang Dunia II yang dialami oleh Jepang.

Awalnya, konsep ikan mentah tidak menarik masyarakat Barat. Hal itu membuat para koki melakukan penyesuaian dan perubahan, sehingga sushi mampu memikat perhatian masyarakat. Yakni seperti membungkus nori (lembaran rumput laut kering) di dalam nasi agar tertutup dan tidak membuat orang-orang Barat yang belum pernah mencicipi rumput laut dan ikan mentah merasa jijik.

Perubahan dan penyesuaian sushi dengan selera orang Barat memunculkan banyak variasi dalam sushi. Yakni salah satunya membungkus nasi di luar seperti yang dicontohkan sebelumnya, dan menambahkan bahan-bahan kesukaan orang Barat seperti alpukat. Hal itu memunculkan varian sushi gaya Barat yang terkenal, yakni avocado roll.

5. Menjadi sebuah simbol budaya dan kebanggaan Negeri Sakura

Ilustrasi Sushi Ebi Tempura . (Pixabay/wilhk)
Ilustrasi Sushi Ebi Tempura . (Pixabay/wilhk)

Berkat diperkenalkannya sushi ke berbagai negara, orang-orang mulai menikmati sushi. Kini sushi tidak hanya dinikmati oleh orang Jepang saja. Sushi juga turut berkontribusi dalam memperkenalkan budaya Jepang ke seluruh dunia. Akhirnya, profesi ahli membuat sushi menjadi sebuah kebanggaan dan mulai digeluti oleh orang di seluruh dunia.

Sejarah mengenai sushi merupakan hal yang tidak kalah hebatnya dengan lezatnya rasa sushi. Bagi kamu yang belum pernah mencoba sushi, tunggu apa lagi? Selamat mencoba!

Referensi

  • Kikkoman : Japanese Food Culture. "The History of Sushi"
  • Zschock Day. 2005. The Little Black Book of Sushi: The Essential Guide to the World of Sushi

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak