Siapa yang nggak tahu dengan permen Kopiko? Beberapa waktu lalu, ia mencuri perhatian karena muncul di serial drama Korea Vincenzo. Produk permen ini dikonsumsi oleh pemeran utamanya, Song Joong-Ki.
Bahkan, permen ini muncul sebanyak empat kali, yaitu di episode 14, 15, 17, dan 19. Belakangan ini, ia juga terlihat di serial drama Korea Terbaru, Mine dan Homethon Cha-Cha-Cha.
Hal ini sontak disambut oleh para pecinta drama Korea dari Indonesia. Berapa biaya yang harus dirogoh brand ini untuk bisa tampil di drakor? Pihak Kopiko sendiri enggan menyebutkan berapa anggaran yang dihabiskan untuk penempatan iklan di drama tersebut. Namun, seorang produser film asal Indonesia, Delon Tio sempat beberkan informasi soal pembiayaan ini lewat cuitannya di Twitter.
Dibutuhkan setidaknya 200 juta won atau sekitar Rp 2,5 miliar untuk dua kali adegan. Itu artinya, pada empat adegan kemunculan Kopiko, biayanya mencapai Rp 5 miliar. Menghabiskan budget fantastis, mengapa Kopiko membidik promosi lewat drama Korea?
Kopiko adalah brand yang dinaungi oleh PT Mayora Indah TBK sejak dekade 80-an. Ia jadi permen kopi pertama di Indonesia dan kini tersebar di lebih dari 100 negara. Oleh sebab itu, strategi pemasaran secara tidak langsung lewat kemunculannya di drakor adalah upaya untuk memperkokoh posisinya sebagai merek global.
Menurut Rizky Kusumo, dalam jurnalnya “Muncul di Drakor Vincenzo, Begini Cara Kopiko Kuasai Pasar Dunia”, 11 Juni 2021, brand dengan tagline “gantinya kopi” ini juga memilih kawasan ASEAN sebagai titik awal ekspansi bisnisnya.
Pasalnya, letak geografisnya tidak terlalu jauh dan karakteristik konsumennya mirip dengan masyarakat Indonesia. di Filipina misalnya, Kopiko sukses jadi nomor satu mengalahkah Nestle dan perusahaan raksasa lokal Universal Robina pada 2018-2019.
Menurut Utami Maulida, dalam jurnalnya “Strategi Brand Placement Melalui Media Film Untuk Menciptakan Brand Awareness”, Agustus 2021, kehadiran Kopiko dalam drakor juga bisa membangun dan mempengaruhi persepsi audiens dalam membentuk brand awareness atau kesadaran akan sebuah merek.
Ini juga strategi untuk menarik audiens secara global dengan pemeran di drakor yang mempunyai banyak penggemar di berbagai negara lewat teknik soft selling atau persuasif. Bagaimana kinerja keuangan Kopiko setelahnya? Gebrakan mensponsori drama Korea membuat harga saham PT Mayora Indah TBK ada di zona hijau pada Februari 2021.
Saat itu, ia mencatat kenaikan 30 poin atau 1,16 persen ke posisi Rp2.620 per saham dengan nilai kapitalisasinya mencapai Rp58,58 triliun. Ia juga membukukan pertumbuhan penjualan bersih hingga 36,43%.
Angka tersebut naik dari Rp5,38 triliun pada Maret 2020 menjadi Rp7,34 triliun pada 2021. Akan tetapi, tercatat pula ada peningkatan pada bahan perusahaan. Beban pokok penjualan Mayora meningkat dari Rp3,72 triliun menjadi Rp5,16 triliun hingga Maret 2021. Begitu pula dengan beban umum dan administrasi yang naik dari Rp186,25 miliar menjadi Rp193,07 miliar.
Terlepas dari itu, strategi promosi lewat drakor ini dinilai berhasil. Peneliti Strategi Brand Placement Melalui Media Film Untuk Menciptakan Brand Awareness, Utami Maulida mengatakan melihat biaya promosi yang fantastis yaitu mencapai angka 5 miliar, PT Mayora Indah dan brand Kopiko dianggap berhasil melakukan brand awareness audience. Berawal dari slogan “gantinya kopi” kini menjadi viral dengan keyword “Kopiko permen Vincenzo”.