Sekitar akhir tahun 2021 lalu, ketika tengah suntuk dengan rutinitas harian yang begitu-begitu saja, aku iseng-iseng googling mencari lowongan menulis artikel di media elektronik. Sebuah alasan yang klise memang. Namun, saat itu aku memang membutuhkan sebuah aktivitas baru untuk mengatasi kegabutan yang melanda.
Wajar sih, karena sepulang kerja di kantor, ada waktu senggang yang lumayan jika bisa digunakan untuk berkreasi atau menghasilkan suatu karya. Terlebih, semenjak berhenti menulis untuk sebuah platform UGC di sebelah pada akhir 2020 lalu, seperti ada sesuatu yang kurang dalam aktivitas sehari-hariku.
Iya, aku mulai menjadi penulis di beberapa platform media elektronik semenjak tahun 2017 lalu. Namun, karena efek dari pandemi covid-19 yang meraja, platform tempatku menulis akhirnya ditutup pada akhir tahun 2020. Dan setelah itu, aku hanya sekali-sekali saja menulis untuk mengisi kebosanan, sebelum pada akhirnya menemukan yoursay.id pada akhir tahun 2021.
Oke, singkat cerita, setelah mempelajari berbagai panduan dan juga sistem pembayaran yang diterapkan di yoursay.id, aku memulai debut dengan artikel sepak bola yang mengedepankan berita-berita aktual atau terkini. Okelah, selama beberapa waktu kegiatan menulisku berjalan lancar, hingga pada akhirnya aku mengetahui bahwa artikel di yoursay.id seringkali mengalami pending.
Terlebih, saat itu pihak platform belum menyediakan menu pindahkan ke draft, sehingga artikel-artikel yang pending tetap nangkring dengan manis di sana. Namun, berawal dari sini pula-lah pada akhirnya aku menemukan sebuah jalan baru, yakni aku harus keluar dari zona nyaman kepenulisanku.
Iya, aku yang semula nyaman menulis tentang sepak bola, pada akhirnya mencari alternatif desk lain yang timeless atau tulisan yang tak berbatas waktu. Hingga akhirnya aku mencoba-coba untuk menulis ulasan film ataupun artikel sejarah. Hasilnya? Sekarang tak masalah buatku jika artikel mengalami pending satu atau dua hari. Karena selain artikel yang aku tulis tak berbatas waktu, sekarang aku bisa mengutak-atiknya lagi karena sudah disediakan menu pindahkan ke draft. Hal ini tentu berbeda dengan platform menulis yang pernah aku ikuti, di mana sekali artikel di submit, sudah tak ada lagi kesempatan untuk mengubah, sehingga seringkali memantik emosi para pembaca karena kesalahan judul atau bahkan isi yang belum sempurna.
Apakah hanya itu yang berbeda? Tidak! Ada lagi perbedaan besar yang aku rasakan ketika menjadi penulis di yoursay.id, yakni tentang insentif yang berdasarkan artikel terbit. Bagi aku pribadi yang menjadikan menulis sebagai hobi menghasilkan, hal ini merupakan sebuah hal yang sangat tepat.
Di yoursay.id, aku hanya perlu membuat artikel yang menarik dan memenuhi syarat, kemudian submit, dan menerima poin ketika terbit, tanpa perlu ngoyo untuk terbit duluan. Iya, semua pasti tahu kan, kalau menulis senuatu yang aktual, siapa yang terbit lebih dahulu, maka dia berpotensi untuk mendapatkan viewer yang lebih besar.
Sementara yang terbit belakangan, siap-siap untuk mendapatkan sisa-sisa viewer saja, sehingga seringkali mengakalinya dengan melakukan click-bait demi bisa menarik pembaca. Sebuah hal yang tak akan bisa kamu lakukan di yoursay.id, karena jangankan judul yang click-bait, judul yang kurang tepat saja langsung dikoreksi oleh kakak-kakak editor sebelum pada akhirnya ditayangkan di platform. Kamu-kamu yang sukanya click-bait, jangan coba-coba deh lakukan itu di sini!
Hal lain yang aku rasakan berbeda dan membuat nyaman adalah, tentang kakak admin yang ramah banget itu lho sama para penulisnya. Bahkan, dalam grup perpesanan, para member bisa berinteraksi dengan si admin tanpa ada penghalang, dan bisa saling becanda juga. Sebuah hal yang tidak aku temukan di beberapa platform yang sudah aku ikuti.
Bahkan di grup, si kakak admin ini sering jadi sasaran para member untuk digoda lho. Namun, tentu saja selalu dijawab dengan santai serta dengan kelucuan-kelucuan yang mencairkan suasana. Apakah terlalu berlebihan tulisanku tentang si admin ini? Ah, tidak juga! Karena kan memang kak adminnya begitu. Dalam istilah Jawa-nya, kak admin ini sering srawung dengan member-member penulisnya tanpa ada sekat yang membatasi. Sadar atau tidak, hal inilah yang menambah kenyamanan menjadi penulis di sini.
Yups, selama kurang lebih setengah tahun menulis di sini, harus aku akui bahwa platform yoursay.id ini memang berbeda dari platform-platform yang dulu pernah aku ikuti. Berdasarkan pengalaman yang aku alami, mungkin sebuah kalimat cinta berbunyi “kamu memang bukan yang pertama, tapi kamu yang paling membuatku nyaman” cocok untuk aku sampaikan ke yoursay.id. Betewe, kak admin juga mau aku ucapin gitu?