Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi yang pesat, keduanya tentu membawa dampak terhadap perubahan sosial. Perubahan sosial tidak selalu berwujud dalam hal baik. Namun, tidak sedikit pula dari perubahan sosial yang sukses memberi dampak hasil yang baik dan juga kemudahan bagi khalayak.
Perubahan sosial sendiri dapat terjadi salah satunya karena adanya pergerakan sosial yang dilakukan oleh suatu komunitas atau massa. Menurut sosiolog Amerika, Helbert Blumer, pergerakan sosial diartikan sebagai suatu gerakan yang ditandai dengan adanya rasa kegelisahan yang diakibatkan oleh ketidakpuasan terhadap dinamika kehidupan, yang kemudian gerakan ini memunculkan harapan serta keinginan untuk mencapai tatanan kehidupan yang lebih baik yang dapat dicapai secara kolektif.
Pergerakan sosial awal mulanya dilakukan karena adanya ketidakpuasan khalayak terhadap keadaan ekonomi dan politik di Inggris pada pertengahan abad 18, sehingga adanya perlawanan. Pergerakan sosial masih dan akan terus terjadi karena adanya suatu sistem atau regulasi yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dan memuaskan semua masyarakat. Dengan adanya kemajuan teknologi, kini pergerakan sosial pun dapat dilakukan melalui dunia digital, yaitu gerakan sosial digital.
Pergerakan sosial sekarang umumnya sudah dapat dilakukan melalui dunia digital. Gerakan sosial digital merupakan suatu kemudahan terhadap banyak komunitas untuk memperjuangkan tujuan mereka. Pergerakan sosial dilakukan dengan cara mengkritik melalui gerakan kolektif, contohnya seperti petisi. Petisi merupakan surat permohonan yang dibuat oleh sekelompok orang untuk ditujukan kepada pihak pemegang kuasa atau pemerintah. Berkat kemajuan teknologi, kini menandatangani petisi dapat dilakukan secara daring.
Contoh platform website yang menyediakan petisi online yaitu Change.org. Cara kerja petisi di Change.org terbilang cukup mudah untuk dilakukan oleh masyarakat, hanya perlu dengan membuat akun, mengisi data diri, lalu menyebarkan petisi. Kemudahan ini tentunya membuat banyak orang lebih antusias dalam menandatangani suatu petisi.
Beberapa petisi pun berhasil mendapatkan perhatian lebih seperti petisi “Justice for Audrey” yang berhasil mendapat dukungan dari 3,6 Juta orang lebih. Petisi tersebut awalnya dibuat untuk memenuhi keadilan yang tidak didapat oleh Audrey sebagai terduga korban dari perundungan oleh teman-temannya. Meski pada akhirnya fakta menyatakan status Audrey bukan sebagai seorang korban, petisi tersebut tetap berhasil merebut perhatian dan simpati banyak orang.
Pada akhirnya gerakan sosial digital dinilai terbukti dapat membawa dampak terhadap perubahan sosial. Kemudahan berpartisipasi dalam suatu gerakan sosial tanpa harus melakukan sesuatu yang ekstra menjadi faktor utama kenapa masyarakat banyak membuat atau mendukung gerakan sosial di ruang digital.
Tidak adanya tekanan dari pihak lain dalam mendukung suatu gerakan juga dapat menjadi faktor kesekian masyarakat melakukan gerakan sosial digital, sehingga kemudian segala keputusan atau pilihan seseorang dapat sepenuhnya didasarkan pada preferensi pribadi. Hingga pada akhirnya pilihan seseorang tersebut akan menjadi pilihan yang kolektif karena adanya kesamaan pilihan antar pribadi.