Pengaruh Twitter terhadap Penggunaan Bahasa pada Generasi Muda

Ayu Dyah Sofianti
Pengaruh Twitter terhadap Penggunaan Bahasa pada Generasi Muda
Contoh penggunaan bahasa di Twitter (DocPribadi/Ayu Dyah Sofianti)

Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi di masa sekarang telah dibuktikan dengan adanya media sosial yang memudahkan kita untuk berinteraksi terhadap sesama. Karena, sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penggunaan media sosial tersebut tidak dapat dipungkiri terutama bagi kalangan remaja. Dapat dikatakan bahwa mereka menjadi penggunaan aktif media sosial.

Mengapa demikian? Karena, selain menggunakan media sosial sebagai alat untuk berinteraksi mereka juga menggunakan media sosial untuk membuat atau menonton konten, mencari ilmu pengetahuan, dan masih banyak lainnya. 

Media sosial tersebut bermacam-macam, beberapa yang sering kita gunakan yaitu whatsapp, Instagram, facebook, dan twitter. Di sini penulis akan membahas salah satu di antara keempat media sosial tersbeut, yaitu twitter. Penulis menyadari bahwa twitter menjadi salah satu media sosial yang digemari oleh kalangan remaja termasuk penulis. 

Bukan tanpa alasan twitter menjadi media sosial yang digemari oleh kalangan remaja, selain dapat berinteraksi, di sana kita dapat membaca cerita-cerita pendek, menemukan berbagai macam saran untuk menonton film, mendengarkan musik, bahkan menemukan saran produk-produk kecantikan. Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa twitter menjadi media sosial yang menyenangkan, bukan begitu?

BACA JUGA: Putri Candrawathi Jadi Saksi, Hakim Minta Pengunjung Sidang Keluar Ketika Pembahasan Masuk ke Konten Asusila

Namun sangat disayangkan, setelah melakukan pengamatan penulis menemukan bahwa bahasa yang digunakan pengguna twitter ini memiliki gaya bahasa yang berbeda. Tak jarang disebut sebagai bahasa anak twitter. 

Seperti yang kita tahu, bahwa twitter merupaka media sosial berbasis mikroblog, yaitu media sosial yang membuat penggunanya dapat menulis dan mempublikasikan pendapatnya dengan mudah dan bebas. Selain itu, twitter juga sama seperti media sosial lainnya yang dapat berkirim pesan, menemukan berita terbaru, dan lainnya.

Kegiatan manusia ketika berinteraksi tidak pernah luput dari peran bahasa. Menurut William A. Haviland, bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu. Bahasa menjadi modal utama yang berfungsi sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa, lawan bicara kita dapat mengerti apa yang kita sampaikan. 

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa pengguna twitter memiliki bahasa tersendiri dalam berinteraksi terhadap sesamanya. Hal tersebut bukanlah berarti bahwa bahasanya berbeda dengan bahasa lain, tetapi bahasa tersebut merupakan bahasa gaul. Bahasa gaul merupakan bahasa yang tersebar di masyarakat yang berupa pemendekan kata, singkatan, serta serapan bahasa asing.

Contoh kalimat gaul yang diungkapkan di twitter seperti, “please kasih aku honest review tentang buku ini dong!” Contoh lainnya seperti “spill sepatu kalian yang murah meriah guys!” Kalimat-kalimat tersebut merupakan contoh penggunaan bahasa dengan mencampurkan bahasa asing dengan bahasa Indonesia.

Jika ditinjau lebih lanjut, bahasa gaul menjadi bukti kreativitas di kalangan remaja. Karena mereka dapat menciptakan bahasanya sendiri untuk berinteraksi dengan sesamanya. Namun, jika penggunaan bahasa tersebut tidak diiringi dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang baik di jenjang pendidikan, maka hal tersebut berdampak pada menurunnya kedudukan bahasa Indonesia dikalangan remaja. Karena menurut mereka mengikuti sesuatu yang tren itu keren. 

Berdasakan penjelasan tersebut, penulis mengajak kepada seluruh generasi muda untuk melestraikan bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari penggunaan bahasa gaul di media sosial. Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan tempat di mana kita berada. Karena bahasa merupakan budaya bangsa. 

Video yang Mungkin Anda Suka.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak