Kata passion beberapa tahun terakhir banyak menjadi perbincangan di kalangan anak muda, apalagi bagi mereka yang sedang dilema dalam mencari pekerjaan. Tak bisa dipungkiri, adanya pandemi Covid-19 mempengaruhi banyak perubahan di beberapa aspek kehidupan, tak terkecuali tentang karir dan pekerjaan. Lantas apa itu passion?
Passion atau gairah merupakan kecenderungan seseorang melakukan sesuatu yang disukai dan dianggap penting. Biasanya orang akan lebih termotivasi mengerjakan sesuatu selaras dengan passion yang dimilikinya.
Dikutip dari Harvard Business Review, passion dalam pekerjaan dapat dibedakan menjadi harmonis dan obsesif. Passion harmonis berkaitan dengan hasrat dalam pekerjaan sehingga memiliki kendali atas pekerjaan dan aktivitas lainnya yang cenderung berdampak positif.
Sementara itu, passion obsesif lebih berdampak negatif dimana seseorang memiliki sikap maladaptif dan akan bekerja terus menerus. Akibatnya, ia dilanda kelelahan dan stres karena tidak mampu mengontrol pekerjaannya.
Meskipun ada dampak negatif dan positif, passion mendorong seseorang lebih termotivasi dalam pekerjaannya. Hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara mengontrol passion obsesif berlebihan.
Tentunya banyak orang yang ingin bekerja sesuai dengan passion yang dimiliki. Selain sudah terampil dan ahli, adanya passion membuat pekerja lebih produktif. Namun, apakah sudah benar pilihan bekerja sesuai dengan passion?
Hanya saja, tidak semua orang yang bekerja sesuai passion memiliki pekerjaan yang stabil dan bergaji tinggi. Banyak pekerja yang menerima pekerjaannya asalkan sesuai dengan passion meskipun gaji tidak sebanding dengan beban kerja.
Tak jarang juga, seseorang yang takut memulai hal baru memilih bekerja sesuai passion karena mengikuti keterampilan yang dimiliki.
BACA JUGA: Kasus Bully di Lingkungan Sekolah Semakin Marak, Siapa yang Patut Disalahkan?
Namun, tidak semua hal yang berkaitan dengan bekerja mengikuti passion adalah hal buruk. Banyak juga pekerja yang selaras dengan passion dan terus berkembang.
Bahkan beberapa sumber menyebutkan, bekerja mengikuti passion lebih mendatangkan kebahagiaan dan lebih termotivasi dalam bekerja. Tak hanya itu, bekerja selaras dengan passion membuat lebih percaya diri atas kemampuan yang dimilikinya.
Pilihan karir dan pekerjaan setiap orang berbeda tergantung dengan kebutuhan masing-masing. Ada orang yang mengedepankan gaji tinggi daripada harus bekerja mengikuti passion. Adapula orang yang bekerja sesuai passion dan menikmati berapapun gaji yang diberikan.
Seiring berjalannya waktu, karir dan pekerjaan semakin berkembang. Apalagi di era disrupsi teknologi, standar kualifikasi pekerjaan semakin tinggi. Tidak hanya itu, persaingan kerja juga semakin sengit.
Jika dirasa passion yang dimiliki tidak mampu mendukung pekerjaan dengan gaji yang sepadan, tidak ada salahnya mencoba keterampilan baru yang selaras dengan pekerjaan incaran. Apalagi saat ini banyak kursus digital yang dapat ditekuni untuk menambah keterampilan baru dan mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS