Berkaca dari Menteri Pariwisata, Pentingkah Pejabat Publik Kuasai Public Speaking?

Hernawan | inaya khoir
Berkaca dari Menteri Pariwisata, Pentingkah Pejabat Publik Kuasai Public Speaking?
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana [Instagram]

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, kembali menjadi sorotan publik setelah kemampuan berbicara publiknya tidak kunjung membaik. Terakhir, ia menyampaikan opininya di depan umum mengenai pembongkaran tempat wisata di daerah Puncak oleh Gubernur Jawa Barat. Di beberapa cuplikan video yang banyak beredar di media sosial, Widiyanti Putri masih tampak gagap saat menyampaikan opininya. Bahkan, ia juga terbata-bata dan kebingungan saat harus menyampaikan pesannya dalam bahasa Inggris.

Berjalan lima bulan sejak dilantik menjadi Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana setidaknya telah dua kali berbicara di depan publik. Namun, dalam kedua kesempatan tersebut, Widiyanti Putri tidak meninggalkan kesan yang baik terhadap gaya public speaking-nya, sehingga poin-poin penting yang menjadi inti gagasannya tidak tersampaikan dengan baik.

Selama menyampaikan isi pidato atau opininya, Widiyanti Putri terlihat selalu menunduk untuk membaca naskah yang telah disediakan tanpa mencoba berinteraksi dengan audiens. Selain itu, Widiyanti Putri juga dianggap tidak memperhatikan gaya bicara, seperti intonasi dan variasi suara yang menarik, sehingga penyampaian gagasannya terkesan monoton dan tidak bersemangat. Gesture tubuh yang diperlihatkan pun cenderung kaku dan tidak ekspresif, yang makin memperkuat kesan kurangnya kepercayaan diri Menteri Pariwisata untuk berbicara di depan publik.

Berkaca dari kasus Menteri Pariwisata tersebut, kemampuan public speaking setiap pejabat publik ternyata tak luput dari perhatian masyarakat. Masyarakat tidak hanya menilai sejauh mana substansi sebuah kebijakan akan diterapkan, tetapi juga menyoroti bagaimana para pejabat publik mengomunikasikan kebijakan tersebut kepada masyarakat. Cara pejabat publik mengomunkasikan sebuah kebijakan memegang peranan krusial dalam membangun kepercayaan, memengaruhi opini publik, dan bahkan menentukan keberterimaan dan efektivitas implementasi kebijakan itu sendiri.

Pejabat publik merupakan representasi dari institusi yang mereka pimpin. Pejabat publik seringkali berada di garis terdepan menjadi wajah sebuah negara atau daerah. Oleh karena itu, penting bagi para pejabat publik, baik dari tingkat pusat hingga daerah, untuk menyadari pentingnya memiliki keterampilan public speaking yang baik. Kemampuan berbicara yang jelas, terstruktur, dan meyakinkan akan membangun citra positif yang mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah.

Sebagai seorang pejabat publik, tiap hal yang dibicarakan membawa tanggung jawab besar terhadap citra pemerintah. Setiap kata yang diucapkan seorang pejabat publik dapat berdampak langsung pada persepsi masyarakat terhadap pemerintah. Ketika pejabat publik tampil dengan kemampuan public speaking yang baik, hal ini akan membangun kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan yang akan atau sedang pemerintah jalankan.

Selain itu, public speaking yang baik memungkinkan pejabat publik untuk berkomunikasi dengan lebih efektif. Dengan kemampuan menyusun argumen yang kuat dan menyampaikan pesan dengan cara yang mudah dipahami, pejabat publik dapat memastikan bahwa audiens memahami tujuan dan dampak dari sebuah kebijakan. Ini penting, karena pemahaman yang baik akan mengurangi kesalahpahaman atau bahkan penolakan terhadap kebijakan yang akan atau sedang dijalankan.

Lebih dari itu, bagi seorang Menteri Pariwisata, kemampuan public speaking yang baik menjadi representasi citra pariwisata Indonesa di mata dunia. Menteri Pariwisata sebagai ujung tombak dalam mempromosikan potensi pariwisata Indonesia memiliki peran yang sangat strategis. Tidak hanya mengurusi kebijakan pariwisata dalam negeri, seorang Menteri Pariwisata juga harus mampu menjangkau audiens internasional melalui acara-acara pertemuan bilateral, internasional, hingga wawancara media internasional. Ketika seorang Menteri Pariwisata mampu beretorika dengan baik di kancah internasional, hal tersebut secara tidak langsung mampu meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai destinasi wisata internasional.

Kemampuan public speaking yang baik dari Menteri Pariwisata juga berperan penting dalam membangun citra wisata Indonesia. Ketika seorang Menteri Pariwisata mampu berbicara dengan penuh percaya diri dan menguasai poin-poin yang dibicarakan, pada gilirannya mampu mempengaruhi persepsi dan sikap masyarakat atau wisatawan domestik, wisatawan internasional, dan bahkan dunia global terhadap iklim wisata di Indonesia.

Agaknya, penting bagi pejabat publik, khususnya dalam hal ini adalah Menteri Pariwisata, untuk berinvestasi pada pengembangan keterampilan public speaking melalui berbagai pelatihan komunikasi, media training, hingga crisis communication. Public speaking bukan hanya soal kemampuan penjabat pubik untuk berbicara, melainkan juga soal membangun hubungan dan kredibilitas.

Pejabat publik dengan public speaking yang baik akan mempermudah implementasi kebijakan yang akan diterapkan pemerintah. Keberhasilan pejabat publik dalam mengomunikasikan suatu kebijakan, pada saatnya, akan memperkuat posisi pemerintah dan meningkatkan keberterimaan dan efektivitas kebijakan yang akan diterapkan. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak