Sejak awal tahun ini, Indonesia tengah dilanda badai PHK yang tiada hentinya. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mencatat bahwa terdapat setidaknya 60 ribu buruh telah mengalami PHK sepanjang Januari hingga awal Maret 2025.
Pemutusan hubungan kerja ini terjadi di berbagai sektor, mulai dari ritel, manufaktur, bisnis, teknologi, bahkan hingga sektor informal. Banyak perusahaan yang kemudian terpaksa mengurangi jumlah karyawan sebagai upaya menekan anggaran akibat dari menurunnya permintaan pasar.
Hal ini tentu bukan hanya disebabkan oleh menurunnya ekonomi global dan lesunya perputaran ekonomi dalam negeri, melainkan juga disebabkan oleh kecenderungan perusahaan untuk beralih ke sistem yang lebih efisien.
Pengurangan karyawan melalui PHK dilakukan perusahaan dengan alasan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan meskipun kelangsungan hidup pekerja pun pada akhirnya tidak terjamin.
Di tengah badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda berbagai sektor tersebut, para lulusan perguruan tinggi menghadapi tantangan yang makin berat dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka.
Ketersediaan posisi pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang akademik mereka, kini kian terbatas, sehingga kompetisi untuk mendapatkan posisi yang relevan dengan bidang studi makin ketat.
Meskipun para lulusan perguruan tinggi telah mempersiapkan diri dengan pendidikan dan keterampilan yang sesuai dengan bidang studi mereka, kenyataan di lapangan dalam mencari pekerjaan yang sesuai jauh lebih kompleks dan penuh tantangan.
Para lulusan baru ini harus bersaing dengan para pekerja yang jauh lebih berpengalaman yang mereka juga terpaksa harus mencari pekerjaan baru setelah terkena badai PHK. Hal ini tentu membuat persaingan menjadi makin susah.
Selain persaingan yang kian hari kian ketat, ketidakpastian ekonomi global dan nasional juga memberikan dampak yang cukup berat bagi para lulusan baru.
Seiring dengan menurunnya kondisi ekonomi global dan lesunya perputaran ekonomi dalam negeri, membuat banyak sektor kemudian memangkas operasional mereka atau bahkan satu per satu mulai menutup bisnisnya.
Bahkan, dalam banyak kasus, para lulusan baru disambut dengan kenyataan bahwa pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka tidak lagi tersedia dalam jumlah yang cukup.
Sektor-sektor kerja yang dulunya menjadi tujuan utama bagi para lulusan baru, kini mengalami stagnasi bahkan penurunan yang tajam pada kondisi perusahaan.
Kondisi ini kemudian membuat peluang kerja bagi lulusan baru makin terbatas. Kenyataan ini akan memperlihatkan kepada lulusan baru bahwa bekerja sesuai dengan bidang studi mereka dapat memakan waktu lebih lama dari yang mereka harapkan.
Di tengah persaingan pencari kerja yang makin ketat dan kondisi pasar kerja yang makin sulit, para lulusan baru harus mampu beradaptasi dan menjadi lebih fleksibel dalam mencari peluang pekerjaan.
Kemampuan untuk cepat beradaptasi dengan perubahan tren industri dan belajar keterampilan baru menjadi kunci utama bagi lulusan baru yang ingin segera bekerja pascalulus dari perguruan tinggi.
Selain itu, pemerintah dan lembaga pendidikan juga tidak lantas lepas tangan dengan kondisi ini. Pemerintah perlu segera menciptakan kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan kerja baru atau bahkan pemerintah yang menyediakan lapangan kerja baru tersebut.
Lembaga pendidikan perlu menyesuaikan kurikulum pendidikan mereka agar lebih relevan dengan kebutuhan industri sekarang dan memberikan bimbingan karier yang lebih komprehensif kepada para mahasiswa agar kelak mereka siap kerja pascalulus dari perguruan tinggi.
Lebih jauh, industri sebagai ladang utama penyedia lapangan pekerjaan yang terpaksa melakukan PHK juga perlu mempertimbangkan tanggung jawab sosial mereka. Industri perlu berperan aktif dalam mendukung pekerja yang terdampak agar bisa segera mendapatkan pekerjaan baru, sehingga setidaknya mengurangi persaingan dengan para lulusan baru.
Melihat kondisi perekonomian global saat ini, kita tidak pernah tahu sampai kapan badai PHK akan melanda Indonesia. Oleh karena itu, perlu kolaborasi antara semua pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, industri, lembaga pendidikan, hingga para pekerja itu sendiri.
Selain itu, tentu kita semua berharap pemerintah dan semua sektor yang terlibat segera mampu menciptakan peluang kerja yang lebih banyak dan berkualitas bagi generasi-generasi yang sedang bersiap di dunia pendidikan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS