Betapa Nagihnya Nonton Drama Perselingkuhan

Sekar Anindyah Lamase | Athar Farha
Betapa Nagihnya Nonton Drama Perselingkuhan
Bagian dari Poster Series Jalinan Terlarang (Vidio)

Ada masa di mana kisah cinta nggak lagi berakhir bahagia. Itulah kenapa series ‘Jalinan Terlarang’ yang disutradarai John De Rantau dan Angling Sagaran menjadi perbincangan di mana-mana. Gimana bisa kisah semacam ini jadi buah bibir netizen dan para sinefil sih?

Barangkali karena kita hidup di zaman yang pelik. Orang menikah karena cinta, tapi bertahan karena kewajiban. Orang setia di depan publik, tapi merasa kesepian di balik layar ponsel. Maka ketika ada series yang menelanjangi itu semua; perselingkuhan, kebohongan, dan rasa bersalah yang manis, publik langsung menyerbu.

Series Jalinan Terlarang yang dibintangi Marshanda, Dimas Anggara, Maria Theodore, serta Keisha Alvaro yang dibuat Vidio Original Series, menegaskan betapa isu yang dulu dianggap tabu kini jadi magnet industri.

Ya, ini jelas banget mengikuti jejak panjang dari Series Layangan Putus, Suami-Suami Masa Kini, hingga Film Noktah Merah Perkawinan. Semua bicara tentang hal yang sama. Yakni cinta yang melenceng, janji yang tergelincir, manusia yang kalah sama hasratnya sendiri.

Pertanyaannya sekarang, kenapa kita nggak bisa berhenti nonton sesuatu yang secara moral kita benci? Mungkin karena kita ingin tahu bagaimana rasanya dicintai meski salah. Atau bagaimana rasanya menjadi orang yang dipilih, walau cuma untuk sesaat. Ups. 

Itulah yang membuat tema perselingkuhan terasa relevan. Bukan hanya karena menghibur, tapi karena mencerminkan zaman kita yang makin sulit menilai benar dan salah.

Dalam masyarakat yang sibuk berpura-pura bahagia, series seperti ‘Jalinan Terlarang’ justru tampil jujur menampilkan luka yang orang lain sembunyikan. 

Dan menurutku, industri hiburan semacam ini membaca itu dengan tajam. Mereka tahu ‘larangan’ selalu menjual. Dari poster yang sensual hingga potongan trailer yang menggoda, semua disusun untuk memancing rasa bersalah sekaligus rasa ingin tahu. Dan penonton? Yang jelas nonton, duduk memperhatikan dosa orang lain. Hehehe ….

Dan jujur saja, sebenarnya ada ironi yang menyedihkan dalam semua ini. Kisah cinta gelap di layar sebenarnya adalah kisah manusia masa kini yang kesepian. Perselingkuhan dijadikan bahan jualan, tapi di dasarnya adalah cerita tentang orang-orang yang nggak lagi tahu bagaimana cara dicintai dengan utuh.

Mungkin itu sebabnya series ini terasa begitu dekat. Iya dong! Series yang berbicara tentang hal-hal yang ingin kita sangkal. Tentang godaan yang mungkin datang, dan tentang batas yang mudah kabur ketika hati mulai letih.

Nilai positifnya, kisah-kisah seperti ini memaksa kita merenung lebih dalam. Kita nonton bukan untuk menikmati dosa, tapi untuk memahami bahwa manusia selalu hidup berdampingan dengan hasrat dan kehancurannya.

Ketika Series Jalinan Terlarang memperlihatkan adegan cinta yang salah, series ini sebenarnya sedang menelanjangi kita semua, menertawakan kemunafikan kita yang suka menghakimi, tapi juga diam-diam merindukan sesuatu yang melanggar. Maka jangan heran jika kisah cinta gelap semacam ini terus laku dijual. Karena sejauh apa pun kita menolak, bagian terdalam diri kita selalu ingin tahu 

Kita mungkin menyebut semua ini hiburan. Namun sebenarnya, kita sedang nonton pengakuan. Kita mungkin nonton ‘Jalinan Terlarang’ sambil menilai tokohnya, padahal tanpa sadar, kita sedang menilai diri sendiri. Atau sebenarnya, kita lagi nonton dosa, tapi sebenarnya sedang mencari pengampunan.

Dan bila Sobat Yoursay sangat penasaran dengan series ini, jangan ragu buat nonton. Kisah semacam ini memang akan selalu ada tempatnya kok. Barangkali kamu ingin menikmati sensasi rasanya nonton perselingkuhan terbejat dan mau tahu hikmah di balik percintaan terlarang itu, maka siapkan dan luangkan waktu buat menyaksikan perjalan batin paling ngilu soal memahami cinta dan kesetiaan. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak