Guru sebagai Agen Transfer Knowledge dan Transfer Value dalam Pendidikan

Hikmawan Firdaus | Aprinita Devi
Guru sebagai Agen Transfer Knowledge dan Transfer Value dalam Pendidikan
Membimbing belajar peserta didik (dokumentasi pribadi/aprinitadevi)

Menjadi guru adalah cita-cita saya sejak kecil. Saat dibangku SMA kelas 10 saya semakin memantapkan diri untuk menjadi seorang guru. Saya mantap mengambil S1 jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial karena dari SD saya sangat menyukai pelajaran IPS dan melanjutkan studi Pendidikan Profesi Guru bidang studi Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD) sebagai bekal agar saya bisa menjadi guru yang profesional.

Hal ini saya lakukan karena kecintaan saya dalam dunia pendidikan. Bagi saya mengajar adalah kebahagiaan tersendiri yang tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata sementara belajar adalah sebuah kebutuhan. Ketika saya mengajar disitu saya bisa berbagi pengetahuan yang saya miliki kepada para peserta didik, sekaligus sayapun belajar. Guru bukan hanya seorang yang menguasai bidang tertentu tapi seorang yang tak pernah berhenti belajar.

Hal ini dapat meningkatkan wawasan sekaligus pemahaman tentang berbagai hal. Termasuk didalamnya wawasan belajar dari banyak peserta didik karena guru yang baik adalah guru yang tidak membatasi dari mana ilmu itu didapatkan. Hal lain yang saya dapatkan dari pengalaman menjadi guru adalah saya bisa belajar menjadi orang tua sebelum menjadi orang tua sesungguhnya, karena dengan dekat dengan anak-anak, mengenal karakter anak-anak membuat saya mengerti betapa menjadi orang tuapun juga harus belajar. Saya selalu bahagia ketika dekat dengan anak-anak.

Dari pemaparan saya sebelumnya, beberapa hal yang memotivasi saya untuk terjun ke dalam dunia pendidikan adalah keinginan yang sangat kuat dalam diri saya sebagai guru yang ingin terus belajar. Belajar sepanjang hayat kiranya pepatah yang terus memotivasi saya untuk terus mengupgrade kemampuan saya baik akademis dan non akademis sebagai seorang pendidik.

Saya ingin meningkatkan kompetensi saya dengan mengikuti rajin mengikuti bimtek-bimtek serta seminar-seminar tentang perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini, agar nantinya saya bisa menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan khususnya peserta didik saya, rekan sejawat, dan sekolah lainya. Selain itu memperbarui informasi tentang perkembangan pendidikan di Indonesia agar dapat menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan zaman.

Perkembangan kurikulum, teknologi pembelajaran, serta kebijakan pendidikan yang terus berubah menuntut guru untuk senantiasa belajar dan beradaptasi. Saat ini guru harus memahami kebutuhan peserta didik sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna. Di era digital saat ini, peserta didik tumbuh dalam lingkungan yang serba cepat, interaktif, dan berbasis teknologi, sehingga pendekatan pembelajaran tradisional tidak lagi sepenuhnya relevan.

Guru perlu mengenali karakteristik generasi digital yang cenderung kritis, kreatif, dan menyukai pembelajaran yang praktis serta berbasis pengalaman. Dengan memahami hal tersebut, guru dapat merancang strategi pembelajaran yang inovatif, memanfaatkan teknologi seperti media digital, platform pembelajaran daring, dan alat interaktif lainnya. Pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan peserta didik ini akan membantu guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, relevan, serta mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal.

Perkembangan era digital membawa banyak pengaruh diberbagai sektor kehidupan. Salah satunya yakni dunia pendidikan. Adapun dampak dari perkembangan era digital di dunia pendidikan salah satunya sebagai seorang guru kita harus mampu melakukan adaptasi sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.

Menciptakan pembelajaran di era digital dan era lama tentunya sangat berbeda, kalau dahulu guru cukup memberi penjelasan langsung didepan kelas dirasa cukup, sekarang guru bukan lagi guru menjadi satu-satunya sumber belajar, lebih dari itu guru harus mampu menjadi fasilitator belajar peserta didik. Menyikapi hal tersebut maka menurut saya pribadi, guru harus mampu meningkatkan kecakapan dan kompetensinya dalam dunia pendidikan.

Kompetensi yang dimaksud yakni kompetensi professional, kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Dalam prakteknya mengajar bukan hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan (transfer knowledge) yang kita miliki, tetapi lebih dari itu kita juga harus dapat mengembangkan potensi peserta didik khususnya dalam sikap dan spiritual (transfer value).

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak