Pengalaman jadi Figuran di Film "Crouching Tiger Hidden Dragon 2"

Arsito Hidayatullah | Arsito Hidayatullah
Pengalaman jadi Figuran di Film "Crouching Tiger Hidden Dragon 2"
Aryono Dennis Sudyatmiko bersama Donnie Yen (kiri). [Dok.pribadi]

Membaca artikel "Hitam Putih jadi Extra (Artis Figuran)" di Suara.com, saya jadi ingin membagi pengalaman saya.

Tahun lalu, saya sempat jadi extra dalam film Crouching Tiger Hidden Dragon 2: The Green Legend, yang sempat syuting di Auckland, New Zealand (Selandia Baru).

Saya tidak tahu bagaimana jadi extra di Indonesia. Tapi untuk di New Zealand, saya akui cukup enak. Saya dapat gaji $18 per jam, dengan syuting maksimal 10 jam per hari. Kalau sampai lebih (waktunya), dapat tambahan setengah kali bayaran per jam.

Untuk konsumsinya juga enak. Kami dapat jatah makan pagi dan siang, bahkan boleh tambah karena konsumsinya prasmanan. Pendek kata, walaupun sebagai extra, kami diperlakukan dengan sangat baik.

Terus terang, saya merasa bangga, karena walaupun cuma jadi extra, selain filmnya adalah produksi Hollywood, saya sempat bertemu dan bermain film dengan salah satu bintang idola saya, Donnie Yen.

Selain itu juga, hubungan antar-pemain extra sangat erat. Bahkan selesai syuting, kami juga terus menjaga komunikasi. Dan untuk menjaga tali silaturahmi, kami membuat grup yang bernama West Lotus Boxer, sesuai dengan peran kami di film tersebut.

Dikirim oleh Aryono Dennis Sudyatmiko, Auckland, Selandia Baru.

Anda memiliki cerita atau artikel menarik? Silakan kirim ke email: [email protected]

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak