Mendaki gunung kini sudah bukan hal yang menyeramkan atau terkesan ‘liar’ karena banyaknya pecinta alam dari berbagai kalangan yang rajin mengunggah foto-foto menawan kegiatan tersebut di media sosial. Tak hanya prosesi melelahkan saat mereka harus memanggul carrier belasan sampai puluhan kilo di pundak menyusuri jalan setapak menuju puncak, namun juga keindahan lautan awan, sunrise mempesona, atau sunset menakjubkan di atas gunung yang bikin ngiler. Iya, sebegitu besar pengaruh media sosial dalam mempromosikan kegiatan mendaki gunung membuat peminatnya membludak.
Salah satu gunung di pulau Jawa yang kerap jadi tujuan bagi para pecinta alam untuk mencicipi indah puncaknya adalah Merbabu. Gunung Merbabu berada di wilayah Magelang, Jawa Tengah dengan ketinggian 3.145 mdpl.
Ada beberapa jalur pendakian yang bisa diambil para pendaki untuk mencapai puncak Merbabu yakni melewati Wekas, Selo, Kopeng Thekelan, Kopeng Cunthel, dan Suwanting. Namun yang paling ramai dan memiliki banyak mata air di sepanjang rutenya untuk memenuhi kebutuhan minum atau buang air adalah jalur Selo dan Wekas.
Untuk pemandangan, semua jalur pendakian memiliki pesonanya masing-masing yang tentu tak akan mengecewakan mata dan jiwa. Jika pecinta alam sejati, mestinya semua karya alam akan mengingatkan betapa berharganya ciptaan Tuhan yang tersaji dimana saja berada.
Nah, kembali ke Merbabu, untuk bisa muncak tentu ada prosedur dan tata cara yang harus dijalani, apalagi setelah sebelumnya jalur pendakian Merbabu ditutup usai libur lebaran. Baru tanggal 14 Juni 2021 ini jalur pendakian menuju puncaknya kembali dibuka, demikian dilansir laman Instagram resmi Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, pada 8 Juni 2021 lalu.
Pendaki harus mendaftar secara online sebelumnya lewat laman resminya: tngunungmerbabu.org. setelah mengakses laman tersebut, pilih menu ‘Booking Online’ dan akan diarahkan ke halaman pendaftaran.
Setelah itu klik ‘Book Now’ dan akan diarahkan pada halaman jalur pendakian. Pilih jalur pendakian yang hendak dilakukan, apakah Jalur Pendakian Selo, Suwanting, Thekelan, Wekas, dan Cuntel.
Akan tetapi jangan sampai lupa bahwa walau sudah bisa kembali menikmati kegiatan mendaki gunung yang kamu sukai, tetap ada batasan waktu yang sebisa mungkin jangan dilanggar ya. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) membatasi maksimal setiap pendaki hanya 2 hari 1 malam saja berada di wilayah tersebut.
Masing-masing jalur pendakian pun memiliki kouta berapa pendaki yang boleh masuk per hari sehingga kamu harus melakukan pengecekan sebelumnya. Ini terkait dengan kondisi pandemi Covid 19, juga tentu demi keselamatan masing-masing.
Tetap patuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker, juga membawa hasil Rapid Antigen atau Genose yang berlaku 1x24 jam.
Selain website resmi di atas, kamu juga bisa mendaftar online lewat laman: bookingpendakianmerbabu.com.
Ada biaya yang harus kamu bayar ya untuk masuk ke gunung Merbabu, dan bisa dihitung lewat akses ke laman online tersebut saat melakukan pendaftaran. Cukup klik ‘Hitung Biaya Tiket’ untuk melihat berapa rupiah yang perlu dikeluarkan saat masuk ke basecamp.
Lakukan booking di ikon ‘Kirim Booking’ agar bisa mendapat bukti booking yang dikirim ke email kamu. Tunjukkan email tersebut ke petugas saat sudah ada di basecamp ya.
Patuhi semua peraturan yang dijelaskan oleh petugas, termasuk barang yang tak boleh dibawa atau tak boleh dibawa. Ini semua demi kelestarian alam dan keselamatan semua.
Nah, selamat mendaki gunung Merbabu!