Influencer Arief Muhammad, baru-baru ini menggegerkan dunia maya dan otomotif. Pasalnya, ia membeli mobil dari followers-nya padahal kondisinya rusak parah. Sehingga, ia harus merestorasi mobil dengan harga Rp 60 juta.
Nissan March yang dibeli dari followers dengan keadaan rusak parah telah kembali seperti semula. Restorasi dilakukan oleh Arief Muhammad dengan beberapa perjalanan yang cukup panjang dan merogoh kocek yang cukup dalam.
Dimulai dari restorasi mesin dan kaki-kaki mobil. Arief Muhammad mempercayakan kepada sang ahli, Akbar untuk membeli semua mesin-mesin yang dibutuhkan oleh mobilnya. Akbar menjelaskan panjang lebar tentang mesin yang rusak dan perlu diganti. Saat restorasi mesin dan kaki-kaki mobil, Arief Muhammad merogoh kocek sebesar Rp 25 juta.
Selesai merestorasi mesin-mesinnya, mobil tersebut masuk ke tahap pengecatan ulang yang dibantu oleh Adit. Di bagian ini, mobil difokuskan pada garis body dan pengerokan total. Dalam pengerokan total, Adit berserta tim harus memakan waktu yang cukup panjang.
Proses selanjutnya yaitu dempul dan pengecatan ulang. Proses terakhir yaitu polising agar mobil terlihat lebih cerah dan lebih segar. Harga untuk pengecatan ulang dibanderol dengan harga Rp 25 juta.
Tahap terakhir dari restorasi mobil ini adalah detailing dan coating. Dalam bagian ini, Arief Muhammad dibantu oleh Nicho untuk membersihkan luar dan dalam mobil. Coating sendiri yaitu proses dimana mengaplikasikan satu layer tambahan baru sebagai layer proteksi kepada cat.
Nicho sendiri mengatakan bahwa challengingnya itu bagian iinterior mobil, karena keadaan yang sangat kotor, bau, hingga lembab.
“Jadi gua lumayan intens dibagian interior, supaya bisa bersih masimal,” kata Nicho.
Biaya yang dikeluarkan dalam detailing dan coating ini mencapai Rp 7 juta.
Setelah melakukan restorasi yang cukup panjang, mobil Nissan March putih ini sudah kembali seperti seharusnya. Total harga keseluruhan Nissan March ini dibanderol biaya Rp 60 juta.
Dalam videonya, Arief Muhammad tampak lega memandang mobilnya yang lebih fresh.
“Sekarang udah ga busuk lagi, dan sudah menjadi sebagai mana mestinya,” kata Arief Muhammad.
