Mengatur keuangan selama pandemi Covid-19 menjadi perhatian khusus yang harus dilakukan secara lebih hati-hati. Ini karena sebagian besar orang mengalami situasi ekonomi yang berbeda dari sebelumnya.
Hal tersebut membuat kita harus lebih bijak dalam mengatur keuangan supaya tidak boros. Mengatur keuangan tidak mudah. Ketika kita ingin membeli sesuatu yang menarik dan kita sangat menginginkan, maka sifat boros akan mudah muncul sehingga akhirnya pengeluaran tidak terkontrol.
Untuk mengatasi masalah tersebut, muncul gaya hidup yang tak biasa yakni frugal living. Pada dasarnya, frugal living merupakan gaya hidup berdasarkan kecermatan dalam memutuskan pengeluaran sehari-hari. Ketika menjalani hidup frugal, seseorang diharapkan mampu mengetahui berapa banyak uang yang dimiliki dan dibutuhkan untuk membayar sejumlah tagihan tiap bulan.
Dengan begitu, seseorang bisa membuat keputusan yang lebih bijak dalam membelanjakan uang. Tak hanya bermanfaat bagi kondisi keuangan seseorang, frugal living juga bisa melatih diri agar lebih disiplin saat mengatur prioritas dan mengenali kebutuhan yang diperlukan.
Selain itu, melalui cara mengatur keuangan ala frugal living, kamu juga akan terbiasa untuk membeli sebuah barang ataupun menggunakan jasa sesuai kebutuhan, bukan semata-mata karena keinginan. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup frugal ini? Berikut ulasannya.
1. Susun daftar anggaran
Beberapa orang mengalami besar pasak daripada tiang lantaran berbelanja sesuka hati tanpa anggaran yang jelas. Oleh karena itu, mulailah menerapkan gaya hidup frugal living dengan menyusun anggaran.
Sisihkan uang untuk pengeluaran rutin yang wajib, seperti untuk investasi properti atau saham, dana darurat, cicilan hunian, tagihan listrik, dan sebagainya. Selanjutnya, tentukan anggaran untuk belanja kebutuhan sehari-hari, bersosialisasi, dan liburan.
Jika sudah, jangan keluarkan uang melebihi anggaran tersebut. Apabila ada barang yang ingin kamu beli, tapi anggaran bulan tersebut sudah tidak mencukupi, alihkan ke anggaran bulan berikutnya.
2. Prioritaskan kebutuhan
Coba pikirkan, jika kamu punya rasa keinginan untuk membeli barang yang menurutmu menarik, namun kamu masih punya barang lama yang masih baik kualitasnya, apakah kamu akan tetap menggantinya dengan yang baru? Nah dalam frugal living, kamu diajak untuk menyusun dan mempertimbangkan daftar barang yang dibutuhkan.
3. Manfaatkan promo
Tak sedikit yang menganggap bahwa pola frugal living adalah hidup pelit. Namun, pada dasarnya, gaya hidup ini berusaha untuk memanfaatkan sesuatu untuk lebih berhemat. Bukan berarti tidak mengeluarkan uang sama sekali.
Salah satunya dengan memanfaatkan promo atau diskon. Dengan memanfaatkan promo, kamu bisa menghemat pengeluaran. Sisa uang pun bisa disimpan untuk kebutuhan lainnya.
4. Budayakan 'memasak sendiri'
Pengeluaran untuk makan barangkali jadi salah satu terbesar dalam daftar. Hal ini mungkin saja terjadi karena kamu memilih untuk makan di luar rumah seperti kafe atau restoran. Padahal, seandainya kamu membawa bekal atau memasak sendiri akan lebih hemat.
Kamu bisa memasak-masakan yang sederhana saja, tetapi dengan gizi yang tetap terpenuhi pula. Belanja bahan makanan memang membutuhkan anggaran besar, namun bisa untuk masak berkali-kali dan jauh lebih hemat daripada memesan makanan di luar.
5. Kurangi kebiasaan nongkrong
Nongkrong bisa menguras kantong dan merusak rencana keuangan yang sudah ditetapkan. Dalam satu kali nongkrong, kamu harus mengeluarkan sejumlah uang. Coba bayangkan kalau setiap minggu di satu bulan kamu rutin melakukannya, berapa uang yang harus dikeluarkan?
Apabila kamu merasa pertemuan ini penting, ada beberapa solusi agar penerapan gaya hidup frugal ini tetap berhasil. Di antaranya adalah mengalihkan pertemuan ke bulan berikutnya, ajak ke tempat nongkrong yang masuk ke dalam anggaranmu, atau lakukan meeting online.
6. Gunakan transportasi umum
Mengendarai kendaraan pribadi memang nyaman, namun kurang sesuai dengan prinsip frugal living. Hal ini karena kamu perlu menambah anggaran untuk BBM, service, pajak, dan lain-lainnya.
Nah, sebagai permulaan frugal living, coba gunakan transportasi umum massal saat pergi maupun pulang kerja. Bila memungkinkan, jalan kaki saja dari kantor ke stasiun atau halte bus. Kurangi juga penggunaan ojek online. Hitung-hitung sekalian olahraga.
7. Jual barang yang tidak digunakan
Barang yang tidak digunakan tetapi kondisinya masih bagus hanya membuat ruangan sesak. Kamu bisa menjual barang tersebut. Misalnya baju yang tidak dipakai lagi tetapi bahannya masih bagus, buku yang sudah tidak terpakai lagi, peralatan makan yang jarang digunakan, sepatu yang kekecilan, dan masih banyak lagi.
Hal tersebut memberikan manfaat, antara lain mendapatkan uang tambahan, memiliki ruangan yang cukup lega, dan efek psikologisnya adalah lebih bahagia.
Itulah beberapa ulasan terkait gaya hidup frugal living. Menerapkan gaya hidup ini pada awalnya mungkin terasa susah. Namun, dengan tekad yang kuat, pasti kamu akan terbiasa. Bagaimana, apakah kamu tertarik menerapkannyai?