4 Penyebab Masih Terjebak dengan Perasaan Bersalah Meski Telah Meminta Maaf

Munirah | Bagus Pra
4 Penyebab Masih Terjebak dengan Perasaan Bersalah Meski Telah Meminta Maaf
Ilustrasi merenung. (pexels.com/Liza Summer)

Ketika telah melakukan kesalah, semua orang paham bahwa untuk menyelesaikan permasalahan harus legowo untuk bisa meminta maaf. Selain itu, bisa berusaha dan berjanji dengan diri sendiri agar tidak mengulang kesalahan yang sama.

Namun, akan ada kedua belah pihak yang saling mengucapkan kata meminta maaf. Bagaimanapun juga, kita tidak akan pernah tahu perasaan mereka yang sesungguhnya, seperti memendam rasa bersalah. Maka dari itu, simak 4 penyebab masih terjebak dengan perasaan bersalah meski telah meminta maaf.

1. Masih ada ketidak tulusan yang tak disadari oleh diri sendiri

Untuk melakukan meminta maaf, tentu sebelumnya harus ada kelapangan hati yang dibutuhkan. Sebab, ini dibutuhkan untuk bisa berdamai, tidak mencari alasan lain dan bahkan menyalahkan diri sendiri. Rasa tulus membantumu untuk merasakan kedamaian tanpa ada perasaan yang mengganjal di dalam hati.

2. Tidak mau sepenuhnya mengakui kesalahan

Meminta maaf secara tulus adalah mau mengakui dengan sepenuhnya tanpa menyangkal. Berani bersikap atas apa yang dilakukan memang dibutuhkan jika ingin menyelesaikan persoalan.

Meskipun telah mengucapkan secara lisan kata maaf, tindakan membela diri atau menyangkal justru membuat perasaan rasa bersalah bisa muncul. Sebab, tidak ada niat tulus untuk meminta maaf, apa yang diucapkan tidak selaras dengan kenyataannya.

3. Tidak ada komitmen untuk tak mengulangi kesalahan yang sama

Sikap meminta maaf bukan sekedar dinyatakan dari kusan saja. namun, harus juga ada komitmen di dalam diri untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Perasaan bersalah muncul karena ketidak percayaan dengan diri sendiri untuk mau berkomitmen untuk tidak melakukannya kembali. Sehingga, tidak heran kalau perasaan tersebut kerap muncul.

4. Memberikan sesuatu untuk menebus semua kesalahan

Setiap orang tentu memiliki caranya masing-masing dalam menyikapi persoalan. Meskipun telah saling memaafkan, hal itu dirasa tidak cukup untuk menebus semua kesalahan yang telah terjadi.

Alhasil, akan mencoba menawarkan atau memberikan kepada orang tersebut, untuk menebusnya dengan sesuatu hal. Sehingga, tidak heran perasaan bersalah masih terasa, sebab harus melakukan penebusan terlebih dahulu untuk bisa meringkan atau sepenuhnya agar bisa dimaafkan.

Berdasarkan ulasan di atas, semua tergantung diri sendiri untuk bisa terbebas dari perasaan bersalah. Harus memiliki hati yang tulus dan mengakui atas kesalahan yang pernah dilakukan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak