5 Opini Ini Dianggap Kolot dan Kurang Berwawasan Luas

Munirah | Xandra Junia Indriasti
5 Opini Ini Dianggap Kolot dan Kurang Berwawasan Luas
Ilustrasi Bergosip. (pixabay)

Di dunia ini terdapat beragam manusia dan cara pemikiran yang berbeda pula. Kamu dan orang-orang terdekat pun bisa saja tidak memiliki kesamaan pola pikir. Namun, dari banyaknya opini, ada beberapa diantaranya yang dianggap kolot karena kurang luasnya wawasan.

Kira-kira apa saja, ya? Nah, di bawah ini 5 di antaranya:

1. Di rumah berarti pengangguran

Masih ingat dengan kasus babi ngepet di Depok beberapa bulan lalu? Berita ini bermula dari seseorang yang bingung tetangganya bergelimang harta padahal hanya berdiam diri di rumah. Opini tersebut nyatanya menandakan bahwa kamu orang yang berwawasan kurang luas.

Di era serba teknologi seperti sekarang ini, sudah banyak aktivitas yang bisa dilakukan di rumah. Istilah ini dinamakan WFH alias Work from Home dan mulai populer sejak masa pandemi. Untuk itu, mereka yang tidak pergi ke kantor atau tempat kerja bukan berarti pengangguran.

2. Berteman beda gender tandanya pacaran

Pertemanan antara pria dan wanita nyatanya dianggap sulit. Selain salah satunya bisa baper, banyak opini yang akan menyudutkan bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Pernyataan yang banyak diungkapkan oleh tetangga dan kerabat dekat ini seringkali membuat keduanya enggan bertemu di rumah. Padahal, kita selaku manusia perlu memperluas relasi yang salah satunya berteman dengan siapa pun, termasuk lawan jenis.

3. Nikah muda karena hamil

Nikah muda seperti tren yang terus menarik banyak peminat. Alasannya pun beragam. Namun, ada satu yang dianggap sebagai opini kolot, yakni karena hamil. Padahal tidak semua yang memutuskan membangun rumah tangga di usia muda disebabkan oleh perut membesar. Bisa saja ia memang sudah siap dari segala hal.

Ingat, pernikahan perlu dilakukan jika adanya dari kamu dan pasangan. Mulai dari materi, mental, dan kemampuan untuk menjalani kehidupan setelahnya. Pasalnya, menikah tidak melulu tentang resepsi.

4. Pulang malam dianggap buruk

Kamu pasti pernah mendengar opini bahwa seseorang yang pulang di larut malam tergolong buruk. Dua contoh, tergabung dalam kelompok kriminal atau pekerja seksual. Pemikiran seperti ini dianggap ketinggalan zaman oleh banyak orang. Pasalnya, tidak sedikit kegiatan yang menuntut waktu lebih lama atau dikenal dengan istilah lembur. 

Belum lagi, ada beberapa profesi dan tempat yang menerapkan sistem shift. Misal, hotel, rumah sakit, dan pelayanan jasa lainnya. Oleh karenanya, mereka yang terlihat rutin pulang di malam hari belum tentu buruk. Orang-orang itu hanya bekerja sesuai aturan perusahaan.

5. Hotel adalah tempat tak baik

Masih banyak yang beranggapan bahwa hotel dibangun hanya untuk melakukan perbuatan senonoh. Misal, berhubungan badan bagi pasangan yang belum menikah. Pernyataan tersebut memang benar adanya, namun fungsi tempat ini tidaklah sebatas wadah aktivitas seksual.

Zaman sekarang, ada banyak hotel yang menawarkan restoran untuk umum. Fasilitas ini bisa kamu dapatkan tanpa perlu menginap. Selain itu, terdapat yang lainnya lagi, seperti salon, spa, ruang olahraga, dan kolam renang. Ditambah adanya ballroom yang biasa digunakan untuk rapat, seminar, pesta pernikahan, dan lain-lain.

Itulah kelima opini yang dianggap kolot karena kurang luasnya wawasan dan masih eksis hingga kini. Jika ada di posisi yang menerima pendapat-pendapat tersebut, kira-kira bagaimana kamu meresponnya?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak