Orangtua akan merasa sangat kehilangan ketika anak-anaknya menikah. Apalagi jika setelah menikah, anak tinggal di tempat yang jauh. Meskipun anak sudah tumbuh dewasa, bagi orangtua, anak tetaplah sama.
Bagi anak, menikah juga sebenarnya memberi keterbatasan ruang. Karena setelah menikah, beberapa hal tetap harus didiskusikan dengan pasangan, tidak bisa seenaknya sendiri.
Tapi, menikah bukan menjadi alasan untuk berhenti membuat orangtua bahagia. Membahagiakan orangtua tidak melulu soal uang, lho. Di bawah ini 5 cara membahagiakan orangtua meskipun kita sudah menikah .
1. Menjaga Komunikasi dengan Orangtua
Dalam setiap hubungan, komunikasi adalah hal terpenting. Begitupun juga dengan hubungan antara orangtua dan anak. Karena dengan menjaga komunikasi, orangtua akan merasa kehadirannya tetap dihargai.
Telfonlah orangtua ketika kamu sedang memiliki waktu luang. Atau ajaklah pasangan beserta anak untuk sesekali video call dengan orangtua. Tidak melulu harus panjang lebar, tanyakan kabar saja orangtua sudah merasa sangat bahagia.
2. Tetap Memberi Perhatian Kepada Orangtua
Meskipun sudah menikah, kamu tetap berkewajiban merawat orangtua. Ketika orangtua sakit, ajaklah orangtua berobat dan pastikan keadaannya membaik. Begitu juga ketika orangtua membutuhkan bantuan. Berusahalah membantu sebaik yang kamu bisa.
Menikah memang membuatmu memiliki keluarga sendiri. Tapi, bukan berarti kamu boleh lepas tangan ketika orangtua membutuhkan bantuan.
3. Tidak Menyusahkan Orangtua
Orangtua selalu berharap kehidupan yang baik untuk anak-anaknya. Setelah menikah, berusahalah untuk hidup mandiri. Setidaknya, jangan selalu meminta bantuan kepada orangtua saat masih bisa mengusahakan sendiri.
Misalnya ketika kita sedang kekurangan secara finansial, ketimbang meminta kepada orangtua, lebih baik meminjam kepada teman atau saudara yang lain.
Atau dalam kehidupan sehari-hari, misalnya memasak atau membersihkan rumah (ketika masih tinggal bersama dengan orangtua), lakukanlah sendiri. Alangkah lebih baik kita membiarkan orangtua istirahat, ketimbang mereka mengerjakan semuanya sendirian, sedangkan kita seenaknya ongklang-ongklang kaki.
Meski terkadang hidup kita sendiri saja susah, tapi jangan pernah tunjukkan kesusahan itu di depan orangtua. Sebisa mungkin tunjukkanlah hal-hal baik dan positif yang membuat orangtua bersyukur bahwa anaknya bisa hidup nyaman serta tercukupi.
Pikiran orangtua sudah banyak. Umur yang terus berkurang, kesepian karena anak - anaknya sudah berkeluarga sendiri, belum lagi di usia tua itu mereka tetap harus bekerja demi menghidupi dirinya sendiri. Jika kita tidak bisa memberikan apa - apa kepada orangtua, setidaknya jangan menyusahkan atau menambah beban pikirannya.
4. Berbagi kebahagiaan dengan orangtua
Berbagi kebahagian tidak melulu soal uang, lho. Misalnya saja ketika rezekimu sedang banyak dan kamu memasak makanan yang enak, bagilah dengan orangtua. Atau sesekali, masakanlah masakan kesukaan orangtua.
Berbagi kebahagiaan dengan orangtua juga bisa kamu lakukan dengan melibatkan anak, lho. Misalnya mengajak anakmu kerumah neneknya, biarkan mereka bermain bersama. Ceritakan banyak tingkah lucu tentang anakmu kepada neneknya. Orangtua selalu senang bermain dengan cucu-cucunya.
5. Mendengarkan Nasihat Orangtua
Sepanjang manusia hidup, manusia terus membutuhkan nasihat. Orangtua adalah manusia nomor satu yang tidak pernah lelah memberikan nasihat untuk anak-anaknya.
Setelah kamu menikah, tetaplah menerima nasihat baik dari orangtua. Karena nasihat orangtua juga termasuk bekal untukmu menjalani kehidupan rumah tangga. Lagian, apa susahnya mendengarkan?
Biarpun setiap keputusan adalah hakmu dengan pasangan, tapi nasihat orangtua tidak boleh diabaikan. Orangtua akan merasa senang ketika kamu dan pasangan mau mendengarkan nasihatnya.
Itulah beberapa cara membuat orangtua bahagia meskipun kita sudah menikah. Selagi orangtua masih ada, sebisa mungkin buatlah mereka bahagia, meskipun hanya dengan hal sederhana.
Selagi masih bisa, genggam, bercerita, dan peluk mereka sesering mungkin. Karena setelah orangtua tiada, kita hanya bisa menggenggam, berbicara, dan memeluk tanah.