Setiap orang mempunyai cara yang berbeda untuk mengungkapkan masalah pribadi atau isi hati. Meskipun diciptakan sebagai makhluk sempurna, tetapi manusia merupakan individu yang saling membutuhkan satu sama lain, termasuk keluarga atau teman.
Sebagai individu, terkadang mengungkapkan perasaan kepada orang lain bisa menjadi jalan keluar untuk mengurangi tingkat stres. Namun, jika kamu kebetulan terpilih menjadi seseorang yang dipercaya menjadi tempat curhat oleh teman atau orang-orang terdekat, kamu harus bisa memahami mengapa mereka memilihmu.
Kamu juga harus melakukan cara yang baik untu menanggapinya. Seperti dengan melakukan beberapa tindakan berikut ini. Bagaimana cara menanggapi teman yang curhat? Simak ulasan inI!
1. Memahami Apakah Dia Membutuhkan Saran atau Hanya Ingin Didengar
Ketika temanmu curhat, ubahlah kebiasaan berbicara saat menanggapinya. Berhenti berkata, “Lebih baik kamu jalani saja dulu. Toh, nanti permasalahannya juga pasti hilang sendiri.” Perkataan seperti ini membuat dia semakin merasa putus asa.
Karenanya, jauh lebih menenangkan baginya bila kamu terlihat berusaha untuk memahami kondisinya. Misalnya dengan mengatakan, “Apa ada yang bisa aku bantu agar kamu merasa lebih baik?” atau “Apa kamu hanya ingin aku mendengarkannya atau ada yang kamu butuhkan selain itu?”
Dengan kalimat sederhana ini, kamu bisa menunjukkan kepedulianmu padanya. Temanmu juga akan lebih nyaman untuk bercerita. Keuntungannya, kamu bisa lebih mudah memahami apakah dia membutuhkan saran darimu, atau justru hanya ingin didengarkan saja. Yang tanpa kamu sadari, sikap seperti ini membuatnya merasa lega.
2. Memahami Perasaannya
Ketika teman curhat, terkadang kamu harus berusaha untuk menyimak alur cerita agar bisa memahami bagaimana perasaannya. Karenanya, tak perlu ragu untuk bertanya daripada hanya menghakimi atau menjawab sembarangan.
Jangan sekali-sekali menyambut keinginannya untuk curhat dengan kalimat, “Kamu kenapa lagi, sih?” atau “Ada apa lagi?”. Hal semacam ini akan membuat suasana hatinya semakin buruk dan merasa tidak nyaman. Dia yang semula antusias untuk mencurahkan isi hati, pasti akan mengurungkan niatnya.
Karenanya, kamu dapat mengganti kalimat menyudutkan seperti itu dengan ungkapan yang lebih ‘hangat’. Misalnya, “Kalau kamu lagi ada masalah, nggak apa-apa kalau mau cerita padaku. Aku pasti siap mendengarkannya. Semoga juga bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.” Dengan begitu, semoga perasaan temanmu menjadi lebih baik, bahkan sebelum dia menceritakan kesulitannya padamu.
3. Membenarkan Perasaan Temanmu
Dengan membenarkan perasaan, berarti kamu sedang mencoba mendukung temanmu yang lagi curhat. Ini artinya kamu sedang memahami seperti apa perasaannya saat itu. Cobalah untuk membayangkan seperti apa kondisimu saat berada di posisinya. Dengan begitu, akan lebih mudah bagimu untuk mengerti perasaannya.
Jangan sampai kamu menyalahkannya di saat temanmu sedang bersedih. Misalnya dengan mengatakan, “Kamu memang pantas mendapatkannya.” atau “Sudah wajar kalau jadinya begitu, kamu kan kurang ibadah.” Kalimat-kalimat seperti ini hanya membuat temanmu semakin down.
Karenanya, kamu bisa memberikan perhatian dengan perkataan yang lebih menenangkan seperti, “Aku tahu kamu sedang kesulitan. Tapi, setidaknya kamu harus tetap percaya kalau Tuhan tidak akan memberikan beban dan masalah kecuali Dia tahu kamu bisa melaluinya. Aku akan berusaha untuk ada di sampingmu.”
4. Menjaga Rahasianya
Selain berusaha memahami situasi dan kondisi yang dia alami, kamu juga harus menjaga kepercayaannya dengan baik. Jagalah sendiri rahasia yang dia ungkapkan saat curhat. Ini adalah cara untuk menghargainya.
Meskipun suatu ketika kalian tidak menjadi teman dekat lagi, tetapi kepercayaan harus tetap dijaga. Ini artinya, sampai kapanpun dan dalam kondisi apapun kamu tidak boleh membagikan curahan hatinya kepada orang lain.
Sekarang kamu sudah tahu bagaimana cara menanggapi teman yang curhat, bukan? Kamu bisa belajar untuk ikut merasakan apa yang mereka sedang rasakan. Dengan begitu, kamu akan lebih bijak dalam bersikap.