Umur Tak Ada yang Tahu, Segera Perbaiki 4 Hal Ini dari Sekarang

Ayu Nabila | Mutami Matul Istiqomah
Umur Tak Ada yang Tahu, Segera Perbaiki 4 Hal Ini dari Sekarang
Ilustrasi sebuah kematian (pixabay.com)

Belakangan ini, sering terdengar berita mengejutkan perihal kepergian seseorang. Kemarin masih bisa tertawa, esoknya sudah tiada. Dari para artis yang biasa kita lihat di televisi, orang-orang di lingkungan sekitar, bahkan anggota keluarga sendiri. Nyatanya, seberapa panjang hidup seseorang sudah ditentukan Tuhan. Esok atau lusa, bisa jadi giliran kita.

Tidak bisa dimungkiri, kematian juga akan menghampiri diri kita sendiri. Oleh karena itu, jangan berpuas diri dan merasa aman karena masih muda atau memiliki harta yang banyak. Umur tidak bisa dijadikan patokan, sedangkan harta tidak bisa dibawa mati.

Lalu, apa yang dibawa kita mati? Tentu saja amalan yang sudah kita kumpulkan ketika hidup di bumi. Amalan baik dan amalan buruk yang pada saatnya nanti akan ditimbang, menjadi penentu kehidupan kita di alam sana.

Beberapa hal di bawah ini bisa mulai kita perbaiki dari sekarang, agar kita menjadi manusia yang lebih baik dan tidak selalu mementingkan urusan duniawi. 

1. Hubungan dengan Tuhan

Hubungan dengan Tuhan yang paling utama adalah ibadah, karena dengan beribadah kita bisa mencurahkan segalanya kepada Tuhan. Di saat itulah kita merasa sangat dekat, meskipun tidak bisa melihat. 

Banyak orang mengesampingkan ibadah, seolah ibadah bukanlah kewajiban. Padahal, ibadah adalah hal utama yang harus kita perbaiki dalam hidup. Karena dengan ibadah yang baik, kita bisa menjalani hidup menjadi manusia yang baik. Ibadah seolah mengikat kita agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang buruk. 

Lalu, sudah sebaik apakah ibadah kita? Semoga mulai detik ini, kita semua diberi hati yang lapang untuk menyadari bahwa ibadah adalah kewajiban. Kemudian, kita bisa mengamalkan dan memaksimalkannya setiap hari. 

2. Hubungan dengan orang tua

Orang tua adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Ibu mempertaruhkan nyawanya dalam melahirkan kita, lalu ayah mempertaruhkan nyawanya dalam berjuang memberi nafkah. Sepasang orang tua telah memeras keringat untuk bisa menghidupi kita dan membesarkan kita. Kemudian, setelah kita dewasa dan sukses, apa saja yang sudah kita berikan kepada orangtua?

Segelintir orang mengesampingkan bahkan seolah melupakan orang tua ketika mereka sedang berada diambang kesuksesan, yang dilihat hanyalah mereka yang berpangkat. Seolah mereka terlahir dan tumbuh sendiri, bukan? Di sisi lain, orangtualah yang setiap waktu merapal doa-doa agar Tuhan memudahkan jalan rezeki bagi kita. Semudah itu kita lupa.

Namun, manusia tidak ada yang sempurna. Ada pula segelintir orangtua yang justru tersesat dalam dunia kelam. Lalu kita sebagai anak, apakah harus lepas tangan? Jawabannya, tidak. Sebisa mungkin, kita berkewajiban membantu orangtua kita menuju jalan yang benar. Kita harus memastikan orangtua kita sehat dan bisa hidup dengan layak semampu kita. Meskipun, mungkin kita sudah berkeluarga sendiri, tidak berarti dengan orangtua menjadi tidak peduli. 

3. Hubungan dengan sesama manusia

Seringkali kita memiliki masalah dengan manusia lain. Masalah yang seringkali membuat kita teramat sakit hati. Sakit hati itulah yang menjadi bibit penyakit hati.

Memiliki masalah dengan seseorang yang kemudian di besar-besarkan, nyatanya tidak menimbulkan manfaat. Namun justru hati kita seolah panas dipenuhi amarah dan hidup menjadi tidak tenang. Meskipun, mungkin bukanlah kita yang memulai ataupun bukanlah kita yang salah, tapi tidak ada salahnya untuk mulai memaafkan agar bisa berdamai dengan diri sendiri. 

Tidak suka dengan seseorang adalah hal yang wajar, tapi jika disikapi dengan berlebihan bisa menimbulkan banyak hal yang buruk. Kalau bisa, berbuat baiklah dengan setiap orang agar hidup kita tidak hanya tenang, tapi banyak yang mendoakan kebaikan.

Jangan pernah malu ataupun ragu meminta maaf. Karena dengan saling memaafkan, akan menghilangkan beberapa beban yang kita emban.

4. Kualitas diri

Selagi masih diberi nafas, kita tidak boleh menyia-nyiakan setiap hembusan. Meski sudah merasa menjadi manusia yang baik, yang taat kepada Tuhan, tapi kita selalu memiliki celah untuk diperbaiki agar hidup ini semakin berkualitas.

Kualitas tidaklah memandang fisik. Namun, apa yang sudah tertanam dalam hati dan diiringi dengan pengamalan setiap hari. Berbicara suatu hal memanglah mudah, yang sulit adalah mengamalkannya dengan konsisten. 

Nah, itulah 4 hal yang harus segera diperbaiki agar hidup kita juga menjadi lebih baik. Tidak ada yang mudah, apalagi mendadak seperti tahu bulat. Tak mengapa pelan-pelan, asal kita konsisten dan memahami makna dan tujuan kita memperbaiki semuanya. Semangat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak