7 Tips Ini Perlu Kamu Ketahui Sebelum Publikasi Artikel Jurnal Ilmiah

Candra Kartiko | Ruslan Abdul Munir
7 Tips Ini Perlu Kamu Ketahui Sebelum Publikasi Artikel Jurnal Ilmiah
Perhatikan tips berikut ini apabila kamu akan menyusun sebuah artikel jurnal yang ingin kamu publikasikan. (Pexels/Andrea Picquadio/ruslanyogaswara)

Salah satu jenis karya tulis ilmiah yang populer dikalangan para peneliti, dosen hingga mahasiswa adalah artikel jurnal. Artikel jurnal memuat pembahasan terkait penelitian yang telah dilakukan yang didukung oleh landasan-landsan teori atau metode yang bersifat ilmiah.

Untuk dapat di publikasikan tentu bukanlah suatu hal yang mudah, perlu ada tahapan dan langkah-langkah yang perlu dipahami sebelum artikel jurnal kamu bisa benar-benar terpublikasi. Untuk itu beberapa tips ini dapat kamu jadikan acuan supaya artikel jurnal kamu bisa terpublikasi pada jurnal ilmiah.

1. Memilih Jurnal yang Tepat

Salah satu kunci sukses yang paling utama agar artikel ilmiah kamu dapat dipublikasikan adalah dengan memilih dan mencari jurnal yang tepat.

Memilih jurnal dapat dimulai dengan menelusuri sejumlah jurnal nasional melalui web SINTA (Science and Technology Index). SINTA merupakan portal yang berisi tentang pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang meliputi antara lain kinerja peneliti, penulis/ author, kinerja jurnal dan kinerja institusi Iptek.

2. Mengetahui Peringkat Jurnal

Mengetahui letak posisi atau peringkat jurnal yang akan kita tuju sangat penting, hal ini berguna untuk mengatahui serta  mengukur kualitas artikel-artikel yang sudah dipublikasikan, kemudian dapat dijadikan pembanding dengan karya tulis ilmiah yang kita buat.

Biasanya semakin kecil peringkat maka tingkat kesulitan serta keketatan dalam proses review dan penilaian akan semakin tinggi, begitupun sebaliknya.

Dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 6 Ayat 2 Tahun 2018 tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah mengatakan bahwa peringkat jurnal nasional sebagai hasil akreditasi jurnal ilmiah, yaitu terdiri dari :

  1. Sinta-1 : jurnal ini berada di peringat pertama dengan dengan nilai (n), 85 (delapan puluh lima ≤ n ≤ 100 (seratus). Sebelumnya dikenal dengan jurnal akreditasi A
  2. Sinta-2 : jurnal ini berada di peringkat kedua dengan nilai (n), 70 (tujuh puluh) ≤ n < 85 (delapan puluh lima). Sebelumnya dikenal dengan jurnal akreditasi B
  3. Sinta-3 : jurnal ini berada di peringkat ketiga dengan nilai (n), 60 (enam puluh) ≤ n < 70 (tujuh puluh).
  4. Sinta-4 : jurnal ini berada di peringkat keempat dengan nilai (n), 50 (lima puluh) ≤ n < 60 (enam puluh).
  5. Sinta-5 : jurnal ini berada di peringkat kelima dengan nilai (n), 40 (empat puluh) ≤ n < 50 (lima puluh).
  6. Sinta-6 : jurnal ini berada di peringkat keenam dengan nilai (n), 30 (tiga puluh) ≤ n < 40 (empat puluh).

3. Mengetahui Focus and Scope pada Jurnal

Setelah menentukan ke jurnal peringkat berapa kita akan submit karya kita, perlu diperhatikan juga focus and scope jurnal yang kita tuju. Focus and scope harus sesuai dengan konten artikel ilmiah yang kita buat.

Informasi terkait focus and scope biasanya dapat kita dapatkan pada halaman utama website jurnal yang akan kita tuju. Jika topik artikel yang kita buat diluar dari focus and scope jurnal, tentu akan ditolak atau tidak akan dipublikasikan.

4. Menusun Naskah Artikel sesuai Templat

Biasanya setiap jurnal memiliki standar tertentu dalam menampilkan tulisan kedalam sebuah naskah yang utuh. Hal itu diatur dalam templat yang sudah disediakan.

Biasanya hal ini yang harus benar-benar kita perhatikan, pada templat jurnal biasanya berisi aturan-aturan terkait isi konten yang perlu dibuat, sistematika artikel, ketentuan penulisan, hingga penentuan letak dan bentuk tabel apabila menggunakan tabel. Apabila tulisan kita ingin dipublikasikan maka patuhilah dan sesuaikan naskah kita dengan templat yang sudah disediakan.

5. Gunakan Rujukan atau Sumber yang Berkualitas

Hal ini sangat penting karena memperlihatkan pula seberapa berkualitas naskah artikel yang kita buat. Ada beberapa jurnal yang memang memiliki sejumlah persyaratan salah satunya adalah harus mencantumkan sejumlah referensi primer yang harus disitasi.

Sehingga darimana asal sumber referensi primer yang kita sitasi dalan artikel sangat berpengaruh terhadap kualitas artikel yang kita buat, sehingga disarankan untuk mengambil sumber dari jurnal terindeks atau terakreditasi.

6. Gunakan Referece Manager Ketika Membuat Sitasi

Untuk mengelola sitasi atau kutipan yang kita buat biasanya kita bisa memanfaatkan sebuah software yang dikenal dengan sebutan Reference Management Software (RMS). 

Software ini dapat membantu penulis dalam mengelola dokumen referensinya baik yang berasal dari buku, artikel, book chapter, dan lainnya.

Mengelola dalam arti software ini dapat membantu mencari, menemukan, menyimpan metadata seperti judul, pengarang, tahun terbit, penerbit, dan menemukan kembali jika dibutuhkan.

Termasuk juga mengelola dokumen digital dari referensi tersebut. Selain itu fungsi lainnya yang sangat bermanfaat adalah membantu dalam menyusun sitasi dan daftar pustaka dalam berbagai gaya. Beberapa contoh RMS adalah Mendeley, Zotero, dan EndNote.

7. Cek Plagiarisme

Hal ini penting dilakukan karena untuk mengetahui sejauh mana orsisinalitas naskah artikel yang telah kita buat. Adapun untuk mengecek hasil naskah tulisan yang telah kita susun dengan mengunjungi salah satu situs cek plagiarism seperti Plagiarisma, Duplichecker, dan Quetext

Itulah beberapa tips untuk menyusun artikel jurnal yang siap untuk dipublikasikan. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak