Overthinker merupakan istilah untuk seseorang yang sering memikirkan banyak hal dalam waktu yang relatif lama. Sebenarnya, berpikir merupakan hal yang sangat wajar dan manusiawi.
Namun, memikirkan suatu hal secara terus-menerus terkadang membuat kita tidak berkembang, apalagi yang dipikirkan merupakan hal negatif yang belum tentu terjadi.
Hal lainnya yang membuat kita tidak berkembang adalah terlalu fokus pada kesalahan atau kekurangan yang dilakukan bukan solusinya.
Tentunya memikirkan sesuatu secara berlebihan memberi dampak pada diri kita seperti, memicu rasa stres, cemas, takut, dan khawatir.
Berikut ini beberapa tanda seorang overthinker:
1. Sering berpikir negatif untuk hal yang belum tentu terjadi
Tanda seorang overthinker adalah sering memikirkan hal yang negatif. Seorang overthinker sering merancang skenario-skenario di dalam kepala akan suatu hal yang belum tentu terjadi.
Sebenarnya hal ini normal dilakukan manusia karena kita cenderung memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang bisa saja kita alami.
Dengan kemungkinan terburuk tersebut kita cenderung siap untuk menghadapinya, namun jika kita hanya memikirkan hal negatif tanpa mencari solusi untuk mengatasi masalah maka akan membuat kita takut dan cemas.
2. Merasa takut melakukan kesalahan
Tanda seorang overthinker yang kedua adalah merasa takut melakukan kesalahan. Seringkali kita takut untuk melakukan kesalahan karena takut akan komentar dari orang lain, takut malu, ditertawakan, dan lain sebagainya. Pemikiran seperti inilah yang akan membuat kita sulit untuk mengembangkan diri.
Namun, jika kita berlatih untuk mengubah mindset kita menjadi, ‘tidak apa melakukan kesalahan dan jadikan pelajaran’ tentu kita bisa menjadi pribadi yang semakin baik dari hari ke hari dan terus menjadi seorang pembelajar.
3. Fokus dengan kekurangan diri
Seorang overthinker biasanya fokus dengan kekurangan diri atau kesalahan yang dilakukannya. Misalnya saat kita diberi kesempatan untuk berbicara di depan umum, namun kita menolaknya dengan alasan tidak bisa karena pernah melakukan kesalahan saat presentasi sebelumnya.
Pola pikir seperti ini yang membuat kita takut untuk mencoba dan takut gagal. Biasanya seorang overthinker akan fokus dengan kekurangannya bahkan menyalahkan diri sendiri. Hal yang perlu dilakukan adalah berusaha menerima kekurangan diri dan mencoba untuk mencari solusinya.
Ketika kita kesulitan berbicara saat melakukan presentasi, maka solusinya adalah menyiapkan diri dan berlatih sebelum hari di mana presentasi tiba, menyiapkan catatan materi, berpenampilan yang membuat kita nyaman serta percaya diri, dan lain sebagainya.
4. Mempertanyakan suatu hal yang sudah tahu jawabannya
Tanda seorang overthinker yang keempat adalah mempertanyakan suatu hal yang sudah tahu jawabannya secara berulang. Biasanya pertanyaan akan satu hal ini akan terus bercabang melahirkan pertanyaan-pertanyaan baru yang tidak jarang membuat kita merasa takut, cemas, bahkan strss.
Ketika mengalami hal seperti ini, maka yang perlu kita lakukan adalah merefleksikan diri. Kita bisa menuliskan apa yang kita rasakan dan apa yang membuat cemas pada selembar kertas. Setelah menuliskannya akan muncul rasa lega dan cobalah untuk fokus melakukan kegiatan lain yang membuat kita lupa pada hal yang dicemaskan.
5. Terlalu banyak berpikir dan kurang action
Tanda seorang overthinker yang terakhir adalah terlalu banyak berpikir dan kurang action. Biasanya saat memikirkan suatu hal kita lebih fokus pada perasaan diri kita, larut dalam kesedihan, perasaan takut maupun cemas. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar saja.
Namun, jika kita hanya memikirkan tanpa melakukan suatu aksi untuk mengubahnya maka pemikiran itu hanya menjadi hal yang sia-sia. Bayangkan saja jika hal atau masalah yang sama menimpa kembali, jika kita hanya memikirkannya maka kita tidak akan siap untuk menghadapi masalah tersebut.
Jika kita berpikir dan bertindak untuk mencari solusi, maka saat ditimpa oleh kejadian atau masalah serupa kita sudah siap dengan penyelesaiannya.
Itu adalah 5 tanda seorang overthinker. Memikirkan segala sesuatu yang kita alami atau memperkirakan apa yang akan terjadi merupakan hal yang wajar, namun kita juga perlu tahu batasannya ya! Jangan sampai kita terjebak pada pikiran-pikiran kita sendiri bahkan rasa takut yang membuat kita tidak berkembang. So, tetap semangat sobat!