4 Tips Membiasakan Anak Berdoa, Orang tua Harus Konsisten Mengajarkannya!

Candra Kartiko | Mutami Matul Istiqomah
4 Tips Membiasakan Anak Berdoa, Orang tua Harus Konsisten Mengajarkannya!
ilustrasi berdoa. (Pexels/Timur Weber)

Berdoa merupakan hal baik yang harus diajarkan sedini mungkin. Sebab, doa adalah penghubung antara manusia dengan Tuhannya. Dengan berdoa, seseorang tidak akan merasa kehilangan harapan, kehilangan ruang, kehilangan arah. Dengan berdoa, kita bisa memulai dan mengakhiri sesuatu dengan lebih baik. 

Membiasakan anak untuk memulai dan mengakhiri sesuatu dengan berdoa memang bukan perkara yang mudah. Namun dari situlah perlahan kita bisa mengenalkan anak kepada Tuhan. Meskipun anak belum paham, namun kebiasaan yang baik tidak akan ada salahnya. 

Berikut ini 4 tips membiasakan anak untuk berdoa ketika sebelum dan sesudah melakukan sesuatu:

1. Memberinya contoh

Anak adalah peniru terbaik. Makanya, sebagai orang tua kita harus mencontohkan banyak kebaikan. Salah satunya adalah berdoa. Anak yang terbiasa melihat orang tuanya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, maka ia pun akan terpancing untuk menirunya. 

Memang, anak belum bisa. Tapi setidaknya ia sudah memahami kebiasaan yang harus dilakukan. Mencontohnya dengan sebisanya. Hal ini adalah sebuah awal yang baik.

2. Mengajak bersama-sama

Ketika anak sudah mulai tertarik dengan berdoa, maka kita harus selalu mengajaknya untuk berdoa. Misalnya, ketika anak bangun tidur, kita bisa mengucapkan "Adek, doa bangun tidur bareng mama, yuk!" Sembari menengadahkan tangannya dan menuntunnya untuk membaca doa bangun tidur. Begitu juga dengan aktivitas yang lainnya. 

Dengan melakukannya bersama-sama, anak akan lebih merasa senang dan mudah menghafalnya sendiri. Jangan kaget kalau beberapa hari mendatang, tiba-tiba anak sudah hafal doa-doa yang biasa dilakukan bersama sendirian. 

3. Memberi apresiasi

Mengapresiasi ketika anak sudah mulai mau diajak berdoa bersama juga diperlukan untuk menyemangati anak dalam membiasakan kebiasaan yang baik. Cara yang sederhana, bisa dengan bertepuk tangan atau memuji "Wah, adek pintar sekali" sambil memeluknya. Kalau memang ada uang, tidak mengapa untuk membelikan beberapa benda kecil sebagai hadiah ketika anak sudah mau berdoa bersama. 

4. Konsisten

Yang terakhir adalah konsisten membiasakan anak dengan kebiasaan tersebut. Jangan karena anak sudah hafal, maka orang tua lepas tangan. Kalau begitu, bisa saja besok atau lusa anak sudah malas dan kembali seperti sebelum mengetahui apa-apa. 

Konsisten memang tidak mudah. Tapi untuk kebaikan anak, akan lebih baik jika kita sebagai orang tua juga mengoptimalkan tanggung jawab dari membiasakan sampai anak benar-benar sudah merasakan tanggung jawab untuk melakukan kebiasaan itu didampingi maupun tidak didampingi oleh orang tua. 

Nah itu dia 4 tips membiasakan anak berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu. Semoga bermanfaat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak