4 Cara Mengelola Emosi saat Menghadapi Anak, Jangan Sampai Main Tangan

Hernawan | Juandi Manullang
4 Cara Mengelola Emosi saat Menghadapi Anak, Jangan Sampai Main Tangan
Ilustrasi gambar mengelola emosi (pexels/Ekaterina)

Anak-anak biasanya sangat sulit diatur. Dalam pikirannya hanya ingin bermain terus menerus. Bukan itu saja, anak-anak juga berada pada masa kenakalan yang membuat orangtua emosi. Jika dipukul, maka itu termasuk kekerasan pada anak.

Jika dibentak, maka anak akan menangis. Orangtua pun berada pada situasi sulit dan kebimbangan dalam mengubah sikap anak pada saat ini. Namun, harus diingat, bagaimanapun perilaku anak, tetap didik dengan baik dan jangan pernah emosi. Berikut 4 cara mengelola emosi saat menghadapi anak.

1. Menarik nafas dalam-dalam

Dalam menghadapi perilaku anak yang nakal dan susah diatur, orangtua harus mengelola emosi dengan menarik napas dalam-dalam. Biasanya, tindakan itu diikuti dengan mengelus dada agar orangtua tidak sampai naik pitam melihat perilaku anak. Ketenangan akan muncul ketika orangtua menarik nafas dalam-dalam. Ke depannya, cobalah buat para orangtua untuk menarik nafas dalam-dalam agar tidak terjadi tindak kekerasan pada anak.

2. Berpikir positif

Penting juga setiap orangtua berpikir positif dalam mengelola emosi. Tindakan anak yang menjengkelkan jangan dianggap sesuatu yang buruk. Harus tetap berpikir positif bahwa beginilah masa-masa pertumbuhan anak. Paling penting, peran orangtua harus lebih intensif dalam mendidik anak dengan menerapkan perilaku baik di keluarga, dan memberikan pemahaman bahwa anak harus bertindak baik kepada teman, orangtua dan lingkungan sekitar. Orangtua wajib berpikir positif melihat tindakan anak ini. Alangkah baiknya tetap kepentingan terbaik anak yang utama.

3. Tetap tersenyum

Cara mengelola emosi saat menghadapi anak lainnya yakni tetap tersenyum. Setiap mendapati perilaku anak yang nakal dan menjengkelkan, alangkah baiknya orangtua tetap tersenyum untuk menahan emosi. Senyum mampu membuat hati yang tenang dan sabar. Seorang anak juga memiliki rasa untuk mengetahui apakah orangtua sedang marah atau tidak padanya. Senyuman pun dapat berarti teguran untuk anak agar tidak nakal dan melanggar aturan orangtua. Jadi, kedepannya orangtua harus dengan tersenyum dalam mengelola emosi atas tindakan anak.

4. Tunjukkan kasih sayang

Untuk menghindari kemarahan dari orangtua terhadap tingkah anak, ingat kasih sayang penuh yang telah diberikan kepada buah hati. Kasih sayang itu mampu mencairkan kemarahan orangtua. Ingatlah bagaimana orangtua yang telah melahirkan anak. Jadi, dalam melihat tingkah laku anak, harus tetap bersabar dan berikan kasih sayang itu. Kasih sayang akan mampu mendidik anak lebih baik ke depannya.

Buat para orangtua, dapat menerapkan 4 cara mengelola emosi saat menghadapi anak ini. Anak adalah generasi muda yang harus dididik agar menjadi penerus kemajuan bangsa. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak