Berapa perilaku anak yang ia tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari ada yang tentunya harus menjadi perhatian orang tua. Perilaku tersebut jika dibiarkan tentunya tidak akan berdampak baik bagi kehidupannya saat bersosial nantinya.
Jangan pernah merasa ragu untuk menegur anak, atau menganggap bahwa anak akan berubah seiring waktu. Karena tanpa kita luruskan, anak akan berjalan di jalan yang sama. Bahkan tidak menyadari bahwa sikapnya selama ini ada yang salah. Jadi, sedini mungkin ketika kita melihat perilaku yang salah dalam diri seorang anak, kita harus memberikan arahan dan penjelasan yang baik untuk anak sehingga ia mau merubah kebiasaannya tersebut.
Berikut ini 6 perilaku anak yang tidak boleh diabaikan oleh orang tua.
1. Suka memotong pembicaraan orang lain
Anak yang suka memotong pembicaraan orang lain harus segera diberi pemahaman yang baik untuk menghargai orang lain yang sedang berbicara. Anak yang senang berbicara saat orang lain sedang berbicara akan sangat mengganggu. Dan dalam kehidupannya nanti, itu akan sangat dianggap tidak beretika.
Selain itu, anak yang terbiasa memotong pembicaraan orang sangat memungkinkan akan tumbuh sebagai orang yang hanya ingin di dengar tanpa mau mendengarkan orang lain, tidak mau mempertimbangkan pendapat orang, dan yang lainnya.
Sehingga kita sebagai orang tua harus menanamkan perilaku untuk menghormati orang lain kepada anak sehingga ia bisa menghormati siapa pun yang sedang berbicara.
2. Mengambil milik orang tanpa izin
Anak yang mengambil segala sesuatu milik orang tanpa meminta izin terlebih dahulu, juga wajib menjadi pantauan kita. Memangnya kita mau anak kita dianggap sebagai pencuri, padahal ia hanya ingin meminjam saja?
Orang tua harus mengajarkan kepada anak bahwa ketika ia ingin meminjam milik orang lain, ia harus meminta izin. Hal tersebut agar dia tidak dikira sebagai pencuri.
Orang tua harus mengajarkan kepada anak, misalnya dengan membandingkan mainan miliknya. Buatlah anak membayangkan bagaimana jika mainan kesukaannya tiba-tiba hilang, begitu juga perasaan orang yang memiliki benda yang kita ambil.
Kita bisa menjelaskan bahwa mungkin kita memang bisa meminjam, tapi perihal boleh atau tidaknya adalah hak dari pemilik barang. Kalau boleh, kita boleh pinjam. Kalau tidak boleh, tidak mengapa. Kita bisa menggunakan sesuatu yang lain milik kita sendiri.
3. Sibuk saat dipanggil
Anak yang tidak menjawab saat dipanggil atau berpura-pura tidak mendengar juga harus kita benarkan. Misalnya ketika kita memanggil anak, anak tetap sibuk dengan mainannya, ponselnya, menonton televisinya, atau hal-hal lain.
Karena hal tersebut jika dibiasakan akan membuat anak tidak menghargai orang lain yang sedang memanggilnya. Ia akan tumbuh menjadi orang yang tidak peka kepada keadaan orang lain, meremehkan orang, dan tidak memiliki rasa peduli.
Dengan begitu, kita harus mengajarkan kepada anak untuk memperhatikan orang yang sedang mengajaknya berbicara. Sehingga anak akan memiliki etika yang lebih baik.
4. Gemar berbohong
Anak yang suka berbohong, harus segara kita beri nasihat. Berbohong adalah hal buruk yang jika dibiasakan akan membuat dampak yang sangat buruk. Anak yang terbiasa berbohong, akan suka dengan berbohong. Jika sudah terlanjur, anak tidak akan memiliki teman, tidak dipercaya oleh orang lain, dan akan memiliki banyak kesusahan dalam hidupnya nanti.
Kita harus menegaskan kepada anak bahwa berbohong adalah hal yang buruk dan tidak boleh dilakukan. Apapun itu, usahakan untuk berbicara dengan baik dan jujur. Karena hanya dengan kejujuran kita bisa menjalani hidup dengan benar dan bijak sehingga dihormati oleh orang lain.
5. Kasar dengan orang lain
Anak yang terlihat kasar dengan orang lain, harus segera kita luruskan. Anak yang kasar biasanya adalah anak yang tidak bisa mengelola emosinya dengan baik. Mungkin sejak kecil orang tuanya terbiasa memberikan apapun yang anak mau, memperlakukan anak seperti raja, segala keinginan anak selalu didapatkan. Atau ketika anak ngambek dengan hal kecil, orang tua buru-buru menuruti apa yang menjadi keinginan anak. Sehingga anak tumbuh menjadi orang yang egois dan tidak bisa mengelola emosi dengan baik.
Kasar yang dilakukan oleh anak harus kita jelaskan bahwa hal tersebut adalah hal yang menyakiti orang lain. Marah adalah hal yang wajar, tapi dengan kasar kepada orang lain kita akan menyakiti dirinya. Untuk melampiaskan kemarahan, kita bisa menjelaskan hal tersebut kepada orang yang membuat kita marah dan memintanya untuk meminta maaf jika dia memang salah.
Itu dia 5 perilaku anak yang harus segera dibenarkan oleh orang tua. Karena jika dibiasakan, hal tersebut akan mempengaruhi anak tumbuh menjadi anak yang kurang beretika dan dianggap sebagai anak yang nakal oleh lingkungan sekitarnya.