6 Hal yang Harus Dilakukan Jika Anak Suka Memukul, Orang Tua Harus Tegas!

Candra Kartiko | Diat Anugrah
6 Hal yang Harus Dilakukan Jika Anak Suka Memukul, Orang Tua Harus Tegas!
Ilustrasi ibu dan anak (pexels.com)

Akan ada masanya sebagai orangtua kita harus menghadapi anak yang suka memukul orang lain. Kita tentu merasa tidak enak hati dengan tetangga jika anak kita sering memukuli anak tetangga, bukan? Pasti rasanya malu sekali. 

Bukan hanya malu, tapi sudah ke bingung. Bingung harus bagaimana lagi untuk mengubah kebiasaan buruk yang dimiliki oleh anak kita ini.

Anak yang sudah berani memukul orang lain memang termasuk sulit diperbaiki. Karena biasanya anak sudah belajar memukul sejak kecil dan seharusnya sudah dari sana orang tua memberikan pemahaman. Ketika sudah terlambat, hal tersebut sangatlah susah untuk diubah.

Ketika anak masih kecil dan suka memukul, kita harus memberikan pemahaman seperti "Jangan pukul kakak, dek. Nanti kakak sakit. Sayang kakak saja, ya?" Sehingga anak akan mengganti pukulannya dengan mengelus orang lain. Namun, bagaimana jika anak sudah terlanjur tumbuh menjadi orang yang suka memukul?

Berikut 6 hal yang harus dilakukan jika anak suka memukul:

1. Jangan balas dengan kekerasan

Ketika menghadapi anak yang memukul temannya atau bahkan memukul diri kita sendiri, kita tidak boleh membalasnya dengan pukulan atau kekerasan meskipun kita sudah emosi sekali dibuatnya.

Karena hal yang demikian akan membuat anak merasa "Oh, jadi kalau marah, boleh pukul", atau "Ibu saja kalau marah suka pukul aku" sehingga anak akan membuat keputusan bahwa memukul itu tidak apa-apa.

2. Ajak anak untuk berdiskusi tentang perilakunya

Sesekali, kita harus mengajak anak untuk berbicara empat mata. Namun, usahakan untuk melakukannya ketika sedang benar-benar dalam keadaan yang tenang dan waktu yang luang. 

Kita harus menjelaskan kepada anak dampak dari ia memukul. Misalnya, kita menjelaskan kepada anak bahwa dipukul itu sakit, kalau memukul nanti temannya gak mau berteman lagi atau yang lainnya. Sehingga anak akan memahami bahwa memukul akan memunculkan dampak yang negatif. 

Selanjutnya, kita perlu menanyakan kepada anak apa alasan dia berani memukul. Kita bisa mengatakan "Kakak kenapa suka pukul?". Karena bisa jadi, anak yang suka memukul adalah anak yang pernah dipukul atau anak yang pernah menyaksikan orang lain memukul atau dipukul. 

Jangan sampai anak tumbuh menjadi orang yang suka memukul karena kita orang tuanya juga sering memukulnya atau mencontohkan memukul orang, misalnya saat orang tua sedang bertengkar. Hal tersebut patut menjadi koreksi orang tua agar lebih waspada dan menjaga sikap di hadapan anak.

3. Memberi arahan

Setelah mengetahui alasan anak yang suka memukul, kita harus bisa memberi arahan yang baik. Jika anak suka memukul karena ia memang tertarik dengan pukulan, kita bisa mengarahkannya untuk mengikuti kegiatan seperti taekwondo, silat, bela diri atau yang lainnya. 

Kalau alasan anak adalah karena kesalahan dari diri kita sendiri, kita harus memberi pemahaman kepada anak dan meminta maaf untuk kesalahan kita. 

Ketika anak melihat dari orang lain, kita harus menegaskan kepada anak bahwa segala perilaku yang buruk tidak boleh untuk ditiru sehingga anak akan lebih mampu menyesuaikan kondisinya.

Ketika suka memukul karena terbiasa dipukul temannya, kita harus memberi arahan kepada anak agar selalu memberitahu orang tua ketika ada anak yang memukulnya. Dan, kita juga harus mengajarkan kepada anak untuk berani memberi nasihat kepada temannya yang berperilaku buruk.

4. Mengajari anak untuk meminta maaf

Kita harus mengajarkan kepada anak untuk mau mengakui kesalahan dan berani untuk meminta maaf. Setelah anak mengetahui bahwa memukul adalah tindakan yang negatif, kita perlu menegaskan bahwa jika kita salah karena melakukan hal yang negatif, maka kita harus segera meminta maaf. 

Memang tidak mudah untuk mengajarkan kepada anak tentang pengakuan atas kesalahan. Sebab, biasanya anak akan selalu ingin terlihat benar. Maka dari itu, sebagai orang tua kita juga harus mencontohkan kepada anak untuk meminta maaf. 

Ketika kita sebagai orang tua melakukan hal yang salah kepada anak, kita harus meminta maaf kepadanya. Sehingga anak akan memahami bahwa orang tuanya saja ketika salah meminta maaf.

5. Hindari memberi apa yang anak mau saat ia memukul

Banyak orang tua yang ketika anaknya nakal atau suka memukul orang, maka orang tua akan memberikan apa yang anak mau agar anak berhenti memukul. Pernah mengalaminya?

Padahal hal yang sedemikian rupa justru membuat anak semakin berani untuk memukul. Bahkan ia akan melakukannya dengan sengaja ketika dia menginginkan sesuatu sehingga dia bisa mendapatkannya. 

Jadi, jangan lakukan ini ketika anak memukul. Tarik nafas, bawa anak ke ruang yang tenang, peluk dan jelaskan dengan baik kepada anak untuk menghentikan pukulannya dan menenangkannya.

6. Apresiasi kebaikan anak

Ketika anak yang terbiasa memukul sudah mulai berhenti dan menjadi anak yang lebih baik, bahkan mungkin dia sudah berani meminta maaf kepada orang lain ketika salah dan bisa mengelola emosinya dengan baik, kita harus memberikan apresiasi kepada anak sehingga anak akan mempertahankan sikap baiknya tersebut. 

Berilah anak pujian dan ungkapan rasa bangga sebagai orang tua karena berhasil melihat anaknya tumbuh menjadi anak yang baik dan menghargai sesamanya. 

Nah, itu dia 6 hal yang harus dilakukan jika anak kita suka memukul. Semoga bermanfaat dan bisa menjadikan kita menjadi orang tua yang lebih baik. Semangat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak