Bagi kalian para mahasiswa, khususnya mahasiswa baru, mungkin akan sedikit kaget dengan kultur yang ada di kampus atau perkuliahan. Tentunya antara kampus dengan sekolah sangatlah berbeda.
Di kampus, jadwal belajar atau kuliah tidak sepadat di sekolah. Mahasiswa bisa menjadi lebih fleksibel untuk mengikuti kegiatan di luar perkuliahan. Meskipun begitu, terkadang tugas kuliah yang menumpuk selalu dapat mengganggu kegiatan luar kampus.
Sebagai mahasiswa akhir, saya juga pernah merasakannya saat menjalani perkuliahan di semester-semester awal. Semangat untuk bergabung di organisasi maupun kepanitiaan sangat menggebu. Karena sibuknya di organisasi, terkadang tugas perkuliahan menjadi keteteran.
Dari situ, saya pun mulai mengatur strategi untuk membagi waktu antara kegiatan organisasi dengan kegiatan perkuliahan.
Sebisa mungkin kegiatan organisasi jangan sampai mengganggu aktivitas perkuliahan di kampus. Apalagi kalau sampai berpengaruh pada nilai akademik.
Berikut adalah beberapa cara mengatur waktu antara organisasi dan perkuliahan:
1. Berikan Porsi Masing-Masing Antara Kuliah dan Organisasi
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan atau memberikan porsi prioritas antara kuliah dengan organisasi. Bagaimana pun, kuliah adalah hal yang utama meskipun ada beberapa juga yang menomorsatukan organisasi.
Misalnya, 60% untuk kuliah, dan sisanya untuk organisasi dan kegiatan luar kampus. Maka dari itu, kamu pun bisa membagi waktu dengan baik karena sudah tahu apa yang diprioritaskan.
2. Tentukan Waktu untuk Belajar dan Mengerjakan Tugas
Seperti yang saya singgung pada poin sebelumnya, bahwa kegiatan kuliah adalah hal yang paling utama. Terlebih kalau kamu memang mempunyai tujuan untuk lulus tepat waktu dan meraih cum laude. Maka dari itu, kamu pun harus memiliki nilai maksimal pada setiap mata kuliahnya.
Caranya yaitu dengan menentukan waktu rutin untuk belajar dan mengerjakan tugas. Pastikan hal tersebut memang sudah dihitung dengan matang-matang jangan sampai menghambat tanggung jawabmu di organisasi.
3. Jangan Mengikuti Banyak Organisasi Jika Hanya Ikut-Ikutan Saja
Salah satu kebiasaan buruk mahasiswa baru adalah mengikuti banyak organisasi di awal semester sehingga perkuliahan menjadi keteteran. Akibatnya, nilai mata kuliah jeblok. Penyesalan pun akan datang.
Saya sarankan untuk mengikuti organisasi yang memang benar-benar ingin kalian ikuti, bukan hanya sekadar ajakan teman semata. Pastikan organisasi tersebut dapat memberikanmu kesempatan untuk mengembangkan soft skill yang sudah kamu punya.
4. Jangan Membagi Fokus
Poin keempat ini berhubungan dengan poin kedua. Saat kamu sudah menentukan waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas, tentukan waktu juga untuk mengikuti kegiatan di luar akademik seperti organisasi atau volunteer. Sesuaikan dengan jadwal perkuliahan.
Jangan sampai kamu terbagi fokus sehingga menjadi tidak maksimal di salah satunya. Terbagi fokus hanya akan membuat semua jadwalmu kacau balau sehingga pada akhirnya akan mengalami burnout.
5. Membuat Target Pencapaian
Terakhir, buatlah target pencapaian, baik dalam perkuliahan maupun organisasi. Misalnya, kamu menargetkan untuk memiliki IPK sekian dan lulus di tahun sekian. Buatlah target dengan merencanakan kegiatan belajar yang maksimal. Begitu pula saat di organisasi.
Misalnya, di tahun pertama kamu hanya jadi staf, dan tahun kedua menargetkan naik jadi kepala divisi. Usahakanlah untuk selalu tanggung jawab terhadap tugas di organisasi dan meyakinkan kawan-kawan organisasimu. Maka dari itu, kepercayaan pun dapat dibangun.
Sekian beberapa tips dari saya untuk kalian yang masih bingung membagi waktu antara kegiatan perkuliahan dengan kegiatan organisasi. Setiap orang mempunyai cara dan prioritasnya masing-masing. Jadi, bijaklah dalam membuat keputusan.