Teruntuk Mahasiswa Gap Year, Ini 4 Alasan Kamu Tak Perlu Rendah Diri

Hayuning Ratri Hapsari | Sapta Stori
Teruntuk Mahasiswa Gap Year, Ini 4 Alasan Kamu Tak Perlu Rendah Diri
Ilustrasi kegiatan perkuliahan (Unsplash.com/javier trueba)

Ada banyak pilihan jalan bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sebagian orang memilih perguruan tinggi negeri sebagai tujuan mereka, sebagian lainnya mengincar perguruan tinggi swasta.

Ada yang mengambil kelas reguler, ada pula yang berkuliah di kelas karyawan. Sebagian langsung melanjutkan studi mereka ke perguruan tinggi selepas pendidikan mereka di SMA/sederajat, sebagian lainnya memutuskan untuk mengambil tahun jeda atau yang dikenal dengan istilah gap year.

Walau sebagian perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi negeri, mensyaratkan batas maksimal usia sebagai ketentuan pendaftaran, tapi tak sedikit pula perguruan tinggi yang tidak membatasi usia mahasiswa dan menerima calon mahasiswa berapa pun usianya, selama mereka memenuhi persyaratan.

Gap year menjadi pilihan bagi sebagian orang dengan alasan tertentu. Entah ada yang memang belum berhasil masuk ke kampus impian atau jurusan yang diminati, kondisi finansial yang belum mendukung untuk masuk ke perguruan tinggi, mempersiapkan kuliah di luar negeri atau memang ingin rehat terlebih dahulu setelah menyelesaikan jenjang pendidikan wajib belajar.

Sebagai salah satu mahasiswa gap year, mungkin tak jarang kamu dipandang sebelah mata, padahal itu hanya masalah sudut pandang. Mereka yang memaknai gap year sebagai sesuatu yang negatif, kemungkinan besar karena mereka melihatnya dari sudut pandang yang negatif pula.

Padahal, jika dilihat dari sudut pandang positif, gap year bukanlah sesuatu yang buruk dan mesti membuatmu rendah diri. Berikut empat alasan mengapa gap year tidak semestinya membuatmu rendah diri:

1. Tak ada batasan usia dalam belajar

Bukankah kita melihat banyak contoh mengenai orang yang baru berkuliah dan meraih gelar di usia senja mereka? Jangan biarkan usia menjadi batasan kita dalam belajar dan berprestasi. Menjadi mahasiswa dengan tahun jeda tidak menghalangimu untuk bisa bersaing sehat dengan mahasiswa lainnya yang langsung masuk ke perguruan tinggi begitu mereka menyelesaikan wajib belajar.

Berapa pun perbedaan angka usia atau situasi dan kondisi, kamu dan mereka punya hak dan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan tinggi. Itulah sebabnya banyak perguruan tinggi yang tidak mensyaratkan usia maksimal dalam ketentuan pendaftaran.

2. Kamu mendapatkan pengalaman yang tidak didapat mahasiswa tanpa tahun jeda

Kamu yang mengambil tahun jeda sudah semestinya memahami bagaimana sulitnya meraih impian masuk ke perguruan tinggi. Hal itu akan membuatmu lebih tangguh dan tidak akan mudah menyerah dalam menjalani studi, karena untuk masuk ke perguruan tinggi saja, ada banyak ujian dan tantangan yang harus dilalui.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan, pengalaman yang kamu dapatkan selama mengambil tahun jeda dapat berguna dalam kegiatan perkuliahanmu. Pengalaman yang sama belum tentu didapatkan oleh mahasiswa yang tidak mengambil tahun jeda.

3. Mengambil tahun jeda atau tidak, kamu tetap berhasil masuk perguruan tinggi

Kamu salah satu orang yang beruntung mendapatkan kesempatan belajar di perguruan tinggi, meskipun mengambil tahun jeda, dan hal itu sudah semestinya disyukuri. Di luar sana, atau bahkan di sekitarmu, masih ada banyak orang yang ingin sekali masuk kuliah dan menanti-nanti kesempatan untuk bisa masuk perguruan tinggi, tapi situasi dan kondisi membuat mereka harus merelakan impian mereka tersebut.

4. Kamu harus bangga pada dirimu sendiri

Alih-alih rendah diri, kamu justru harus bangga dengan dirimu sendiri. Sebab, kamu masih tetap semangat dan mementingkan pendidikanmu walau harus menunda satu atau beberapa tahun. Terlebih jika kamu mengambil tahun jeda, karena kamu harus bekerja demi menyekolahkan adik-adik atau demi mengumpulkan sendiri uang untuk biaya kuliah. Itu merupakan sesuatu yang membanggakan, karena tidak semua orang mampu melalui apa yang kamu lalui.

Adalah wajar jika kamu merasa sedih saat orang-orang di sekitarmu meremehkan atau merendahkanmu karena mengambil tahun jeda untuk studimu, tapi jangan biarkan kesedihanmu berlarut-larut dan menjadikanmu patah semangat. Lebih bagus jika kamu mampu menutup telinga dari semua itu. Langkahmu baru saja dimulai, akan sangat disayangkan jika langkah itu tertahan oleh ucapan-ucapan orang lain yang membuatmu merasa rendah diri.

Di mana pun dan bagaimanapun kamu masuk ke perguruan tinggi, jalan mana pun yang kamu ambil, entah perguruan tinggi negeri atau swasta, entah kelas reguler atau kelas karyawan, entah mengambil tahun jeda atau tidak, kesungguhan belajarmu menjadi hal yang jauh lebih penting daripada semua itu.

Gap year semestinya bukanlah hal yang menyurutkan semangat belajarmu, justru kamu bisa menjadikannya sebagai sesuatu yang memacu semangatmu. Tak perlu ragu dan khawatir, berikanlah yang terbaik untuk dirimu sendiri dan orang-orang yang mendukung kelanjutan studimu.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak