Pada dasarnya, memberi hadiah tidak melulu harus seseorang sedang berulang tahun. Bisa memberi hadiah ketika seseorang memperoleh momen bahagia dalam hidupnya, misalnya saja telah berhasil kelulusan pendidikan, pernikahan, maupun kelahiran.
Tujuan memberi hadiah agar bisa mempererat hubungan satu sama lain. Karena momen ini sangatlah penting, tentu harus memberi manfaat bagi kedua belah pihak. Maka dari itu, berikut ini beberapa kebiasaan buruk ketika memberi hadiah yang perlu kamu hindari.
1. Memberi hadiah berdasarkan selera diri sendiri
Hadiah tentunya ditujukan untuk orang lain, pastinya perlu diprioritaskan berdasarkan apa yang menjadi kebutuhan ataupun kesukaannya. Jangan sampai justru hanya berdasarkan selera diri sendiri saja, lho.
Sebab, bisa saja berlawanan terhadap selera bagi yang menerima hadiah tersebut. Kalau ternyata orang lain tidak menyukainya, alhasil dia merasa kecewa atas hadiah yang sudah kamu berikan.
2. Memberi hadiah namun melebihi batas kemampuan diri karena jaga gengsi
Poin yang satu ini, justru kamu rela memberi hadiah yang harganya mahal, tujuannya agar menjaga gengsi. Parahnya lagi, kamu pun rela berhutang untuk memberi hadiah untuk orang lain dibandingkan membeli hadiah menyesuaikan kondisi keuanganmu.
Sebenarnya, tidak harus berkorban seperti itu. Hal terpenting adalah orang lain bisa merasa bahagia asalkan kamu sudah peduli terhadapnya. Jadi, tidak harus memberi hadiah yang mahal karena menjaga gengsi.
3. Memberi hadiah yang sudah pernah diterima dari orang lain
Mungkin selama ini kamu telah menerima banyak hadiah dari orang-orang terdekatmu. Dari seluruh barang yang kamu miliki tersebut, ternyata tidak semuanya kamu gunakan.
Kalau barang itu masih dalam kondisi yang bagus, tentu boleh saja jika kamu ingin memberinya sebagai hadiah untuk orang lain. Asalkan, sang penerima tidak mengetahui itu adalah hadiah lama. Sebab, pastinya dia akan kecewa lantaran merasa diberi barang bekas walaupun kamu belum pernah memakainya.
Kalau hadiah yang menurutmu sudah tidak layak, sebaiknya urungkan untuk mengopernya lagi kepada orang lain. Usahakan beri hadiahlah yang kondisi baru agar orang lain bisa merasa dihargai olehmu.
4. Memberi hadiah dengan persyaratan yang di luar batas wajar
Ada momen dimana memberi hadiah tujuannya agar orang lain bisa lebih termotivasi. Misalnya saja orangtua menjanjikan hadiah kalau anaknya berprestasi dalam nilai akademiknya.
Hal tersebut masih dalam kategori yang wajar. Namun, jangan sampai memberi hadiah mengharuskan sang penerima untuk mengunggahnya di akun media sosial agar orang-orang bisa tahu bahwa kamulah yang memberinya. Jika melakukan hal tersebut, justru cenderung tidak ikhlas dan hanya mencari pujian dari orang lain.
Memberi hadiah dapat kamu lakukan kapan saja. Namun, setidaknya hindarilah beberapa hal di atas yang justru membuat orang lain bisa merasa kecewa atau tidak dihargai dengan baik olehmu.