4 Topik Sensitif yang Kerap Kali Terjadi Ketika Lebaran, Pamer Pencapaian!

Candra Kartiko | Rizki Putra
4 Topik Sensitif yang Kerap Kali Terjadi Ketika Lebaran, Pamer Pencapaian!
Ilustrasi mengobrol. (pexels.com/RODNAE Productions)

Hari Raya Idul Fitri merupakan momen bahagia dan ditunggu-tunggu bagi umat muslim. Hari lebaran menjadi sangat berkesan karena momentum untuk bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar.

Namun kenyataannya, momen indah tersebut terkadang diwarnai dengan perilaku yang toksik, salah satunya dalam sisi topik obrolan. Sebab, dijadikan sebagai ajang pamer maupun mencampuri urusan pribadi anggota keluarga lainnya. Maka dari itu, berikut ini beberapa topik sensitif yang kerap kali terjadi ketika lebaran.

1. Menanyakan mengenai pekerjaan hingga gaji yang diperoleh

Momen lebaran memang dijadikan sebagai ajang reuni hingga makan-makan bersama. Dengan begitu, banyak dari mereka yang rela jauh-jauh dari luar kota untuk hadir untuk agenda keluarga ini di kampung halaman.

Namun sayangnya, topik obrolan yang terjadi justru kesannya toksik. Sebab, membahas permasalahan pribadi, misalnya saja tentang pekerjaan dan gaji yang diperoleh. Sebenarnya, hal tersebut merupakan tidak pantas untuk dilakukan, lho.

2. Pamer pencapaian diri

Sebenarnya, orang-orang terdekat akan bangga ketika kita berhasil memperoleh pencapaian. Namun, jangan sampai rasa bangga tersebut justru berubah menjadi angkuh. Sudah seharusnya sikap seperti itu harus dihindari.

Pamer pencapaian diri merupakan hal yang biasa terjadi ketika sedang ada acara keluarga. Terlebih lagi, ada saja orang yang justru menunjukkan prestasi agar bisa dianggap unggul dari yang lainnya.

3. Menanyakan pencapaian yang sudah didapatkan

Pada dasarnya, setiap orang mempunyai waktunya masing-masing memperoleh kesuksesannya. Hal tersebut menandakan bahwa setiap orang mempunyai jalan yang berbeda-beda. Namun sayangnya, masih banyak orang belum memahami hal itu, lho.

Begitu pun ketika momen lebaran, kerap kali ada saja yang menanyakan pencapaian kepada orang lain secara berlebihan. Kebiasaan tersebut justru bisa menjadi pemicu kerenggangan antara anggota keluarga. Sebab, sebagian orang hanya ingin bergaul dengan mereka yang selevel dengannya.

4. Body shaming

Mungkin kamu pernah mendengar pertanyaan mengenai kondisi fisik ketika sedang kumpul keluarga. Meski sudah dianggap wajar, justru hal tersebut membuat rasa percaya diri menjadi menurun, lho.

Sikap body shaming memang kerap kali dilontarkan pada saat hari lebaran. Sebenarnya, itu merupakan tindakan yang toksik. Mungkin dianggap oleh orang lain hal yang biasanya, namun bagi mereka yang menjadi sasarannya bisa saja berbekas di hati.

Momen Hari Raya Idul Fitri sudah sepantasnya dijadikan sebagai ajang mempererat hubungan persaudaraan. Kalau ternyata kamu merasa tidak nyaman dengan topik obrolan tersebut, maka sebaiknya untuk menghindar saja, ya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak